Update 2 Maret 2021 : Mesin untuk transaksi yang baru sudah bisa dipakai untuk kartu Jakcard.
Di bulan Mei saya
menulis artikel tentang top up kartu JakLingko di mesin otomatis di halte BRT
Transjakarta. Nah, karena sekarang sudah ada mesin yang baru, yaitu mesin kartu
uang elektronik, jadi saya mau coba top up kartu JakLingko saya di mesin yang
baru.
Saya memang sudah
punya kartu JakLingko BNI, beli di mesin otomatis yang lama di awal tahun 2020
ini. Kebetulan jumlah saldonya juga berkurang, jadi tak ada ruginya untuk top
up sekalian mencoba mesin baru ini. Kartu JakLingko saya lumayan berguna, lho.
Karena sejatinya kartu ini adalah TapCash, jadi bisa dipakai untuk bayar tol
juga. Kartu JakLingko bisa dipakai untuk
bayar tol (terutama di Jakarta) dan pembayaran lain yang umum menggunakan kartu pembayaran
elektronik.
Bagaimana cara top
up kartu JakLingko di mesin kartu uang elektronik? Ini dia caranya:
Mengaktifkan layanan
Sentuh layar mesin.
Layar mesin akan memunculkan pilihan layanan. Sentuh panel “Topup Saldo”.
Meletakkan kartu pada alat pembaca kartu
Letakkan kartu
prabayar di alat pembaca kartu. Pastikan bahwa kartu Anda adalah JakLingko dari
BNI, BRI, atau Bank Mandiri. (Update per 2 Maret 2021: mesin yang baru sudah bisa dipakai untuk Jakcard, jadi sudah bisa untuk JakLingko Bank DKI.) Mesin ini tidak membaca kartu lain. Kebetulan,
kartu yang saya pakai adalah kartu JakLingko BNI. Setelah kartu diletakkan dengan
benar, klik tombol “Lanjut” di bagian kanan bawah layar.
Memilih jumlah pembayaran
Memilih jumlah
pembayaran untuk top up. Di layar akan terlihat empat pilihan jumlah pembayaran,
yaitu Rp 10.000,-. Rp 20.000,-. Rp 50.000,- dan Rp 100.000,-. Tekan gambar yang
sesuai dengan jumlah yang akan Anda bayarkan. Waktu saya top up, saya memilih
pembayaran sebesar dua puluh ribu rupiah. Nah, pembayaran sebesar Rp 20.000,-
ini terdiri dari bayar biaya administrasi sebesar Rp 1.500,- dan topup saldo
sebesar Rp 18.500,-. Jadi, uang yang kita bayarkan tidak semuanya untuk untuk
saldo kartu, ya.
Memilih metode pembayaran
Untuk selanjutnya,
akan muncul pilihan metode pembayaran. Ada dua pilihan cara bayar, yaitu dengan
tunai atau dengan metode QRIS (via handphone). Kebetulan, saya memilih untuk
membayar dengan tunai. Setelah memilih, tekan tombol “Lanjut” di bagian kanan bawah
layar.
Memasukkan uang ke dalam mesin (untuk pembayaran tunai)
Layar akan
menunjukkan data transaksi yang akan dilakukan. Masukkan uang ke dalam slot
uang kertas di bagian bawah mesin, sebelah kanan. Mesin ini hanya menerima uang
kertas Rp 10.000,-. Rp 20.000,-. Rp 50.000,- dan Rp 100.000,-. Mesin ini tidak
bisa menerima uang yang lusuh, tertekuk, terlipat, atau sobek. Mesin ini juga
tidak bisa memberikan kembalian. Jadi sebaiknya masukkan uang sesuai dengan
jumlah yang dipilih.
Menunggu proses pembayaran
Layar akan meminta
agar Anda tidak memindahkan kartu sebelum transaksi selesai. Jadi, di langkah
ini kita hanya dapat bersabar menunggu proses selesai. Setelah transaksi
berhasil, akan ada tulisan “Transaksi berhasil” di layar.
Mengambil kartu dan struk pembayaran
Setelah transaksi
berhasil, kita bisa mengambil kembali kartu kita dan juga mengambil struk bukti
transaksi. Struk keluar di slot yang ada di bagian bawah mesin, di tengah.
Setelah itu, kita bisa meninggalkan mesin.
Gampang, kan, top
kartu JakLingko. Oh ya, selain di mesin kartu uang elektronik, kartu JakLingko
juga bisa ditop up di mesin ATM bank yang mengeluarkannya. Tentunya artinya
kita harus punya kartu ATMnya dulu ya. Kalau nggak punya, ya di mesin saja top
upnya.
Tambahan, selain kartu JakLingko, mesin ini juga bisa dipakai untuk topup kartu BNI TapCash, Mandiri eMoney, dan BRIzzi biasa juga lho. Semua juga bisa ditopup di sini. Jadi nggak perlu lari-lari nyari mesin ATM, ya.
Selain itu, kita juga bisa beli
pulsa di mesin kartu uang elektronik, lho. Minggu depan saya akan ceritakan
pengalaman saya top up pulsa di mesin ini.
Di Palembang, beberapa tahun yang lalu kami punya TransMusi menggunakan kartu seperti itu. Mungkin dirasa bkm cocok, jd sekaeang kembali lagi ke metode yg simpel. Tinggal bayar duit nya ke kernet ny hahah
BalasHapusMungkin karena yang punya kartunya sedikit ya. Jadi kembali ke metode bayar tunai. Kalau di sini, memang dipaksa. Beberapa tahun yang lalu saya sering lihat orang berantem/memohon-mohon dengan petugas karena mau masuk halte busway tapi nggak punya kartunya. Sekarang sih udah nggak ada lagi.
Hapustetapi tak setiap kartu terdapat fasilitas seperti itu kah disini berbeda
BalasHapusKebetulan, mesin topup ini cuma ada di halte Transjakarta saja.
HapusWah aku baru tau, katro bnaget kayaknya aku hihi
BalasHapusAhaha ... baru kok, Kak.
HapusMba, mau PSBB total di JKT ya, gak bisa update soal busway lagi nih.
BalasHapusMaaf OOT ^_^
Ahaha ... lagi muter otak buat nyari bahan isian blog nih. Habis nggak bisa jalan-jalan.
HapusWah praktis sekalii. Bisa pake uang kertas lagi kayak lagi mau beli minum di Tempat rekreasi hahaa
BalasHapusMembantu yang tiba-tiba kehabisan saldo kartu pas mau naik bus Transjakarta.
Hapuskalo tunainya g sama seperti tunai yg tertera di mesin top up apakah masih valid untuk bayar? karena sekarang kan banyak uang kayak 10ribu gambarnya atau warnanya berbeda.
Hapuskalau ada mesin aotomatik...semua urusan akan jadi mudah
BalasHapusBetul sekali
HapusKak berarti ini bisa pake kartu E-money mandiri kan ya?? gak harus yg dari jaklingko kan?
BalasHapusBisa, Kak. Saya pernah coba pakai e-money Mandiri dan bisa juga topup juga.
Hapus