Update 2 Maret 2021 : Mesin untuk transaksi KUE sudah bisa dipakai untuk kartu Jakcard.
Mulai bulan Juli 2020
ini, di beberapa halte BRT Transjakarta dipasang mesin otomatis untuk membeli
dan top up kartu JakLingko yang baru. Dulu saya pernah menulis pengalaman saya
membeli kartu JakLingko dan top up di mesin otomatis di bulan Februari, kan.
Nah, itu mesin lama. Sekarang mesin itu sudah diperbaharui.
Dulunya, di mesin
otomatis ini hanya disebutkan untuk transaksi JakLingko. Tapi sekarang mesin
ini menyebutkan sebagai mesin untuk transaksi Kartu Uang Elektronik. Boleh
idenya. Jadi mesin ini adalah untuk transaksi KUE alias kartu uang elektronik.
Nah, apa saja sih,
bedanya mesin otomatis JakLingko yang lama dan mesin Kartu Uang Elektronik yang
baru? Banyak. Yang jelas, mesin yang baru memiliki banyak kelebihan. Ini dia
fitur-fitur dari mesin kartu uang elektronik di halte BRT Transjakarta.
Mesin kartu uang elektronik JakLingko, yang baru (biru) dan yang lama (hijau). |
Tampilan yang lebih menarik
Di mesin yang baru
ini, jika tidak ada yang menggunakan, layar akan menampilkan iklan layanan
publik. Sedangkan di bagian atasnya ada layar lain yang memberikan informasi
terkait dengan bus Transjakarta ataupun kartu JakLingko. Jadi, ada dua
informasi yang bisa dilihat di sini.
Mesin yang baru ini
warnanya biru, berbeda dengan mesin lama yang warnanya hijau. Warna sih masalah
selera ya, tapi menurut saya warna biru lebih bagus. Di luar tambahan layar dan
perubahan warna, pada dasarnya bentuk asli dari mesin lama dan baru tetap sama.
Layar sentuh untuk transaksi, slot atau lubang untuk mengambil kartu yang
dibeli, tempat memasukkan uang kertas, dan slot atau lubang tempat mengambil
struk transaksi tetap sama
Pilihan transaksi yang lebih banyak
Mesin JakLingko
yang lama hanya bisa untuk cek saldo kartu JakLingko, beli kartu baru, dan top
up. Mesin yang baru? Ada pilihan cek saldo, beli kartu, top up saldo, dan
transaksi lain. Transaksi lain ini meliputi antara lain beli pulsa, bayar
listrik, dan isi ulang Gopay atau OVO.
Seingat saya, di
mesin yang lama, kalau kita cek saldo, kita hanya bisa melihat jumlah saldo di
layar. Tapi di mesin yang baru, kita bisa lihat di layar dan print lima
transaksi terakhir dengan kartu JakLingko kita. Jadi, kalau kartu tiba-tiba
habis saldo, kita bisa tahu transaksi apa saja yang menyebabkan saldonya
menyusut.
Pilihan bank penyedia kartu yang lebih banyak
Di mesin yang lama,
pilihan kartu JakLingko hanya kartu JakLingko BNI. Di mesin yang baru, kita
bisa memilih kartu JakLingko Mandiri, JakLingko BNI, dan JakLingko BRI. Jadinya
ada pilihan, kan. Kenapa adanya pilihan ini menguntungkan? Tentu saja, karena kita
bisa mengisi saldo kartu JakLingko di ATM bank terkait. Jadi, JakLingko BNI ya
bisa diisi di ATM Bank BNI, selama punya kartu ATM BNI. Demikian juga untuk
kartu dari Bank Mandiri dan Bank BRI, masing-masing bisa diisi di ATM bank yang
bersangkutan. Kalau suatu saat diperlukan, kita tidak harus lari ke halte bus
BRT untuk mengisi ulang kartu JakLingko kita. Oh ya, di kedua mesin, baik lama
dan baru, tetap saja tidak ada pilihan JakLingko Bank DKI. (Update per 2 Maret 2021: mesin yang baru sudah bisa dipakai untuk Jakcard, jadi sudah bisa untuk JakLingko Bank DKI.)
Pilihan pembayaran. |
Ada beberapa pilihan cara pembayaran
Di mesin yang lama,
top up ataupun beli kartu hanya bisa dibayar dengan uang tunai. Tapi di mesin
baru, ada dua pilihan, yaitu tunai dan metode pembayaran QRIS atau QRIS
payment. Metode pembayaran QRIS adalah metode pembayaran nirkabel dimana kita
cukup melakukan scan barcode yang tersedia dengan aplikasi handphone yang
sesuai. Ini adalah kemajuan yang baik. Jadi, untuk transaksi kartu JakLingko, kita
bisa bayar pakai OVO, Gopay, LinkAja, Dana, atau Shopee Pay.
Tetap saja tidak
ada pilihan kartu kredit atau kartu debit. Tapi dengan pilihan QRIS payment,
menurut saya itu sudah kemajuan yang pesat. Sebetulnya, keuntungan pilihan
transaksi dengan kartu debit dan kartu kredit adalah: (1) kita tidak perlu
kebanyakan menaruh uang di akun yang beragam dan bisa lupa PINnya, dan (2) turis
lebih mudah melakukan transaksi jika diperlukan. Tapi karena penggunaan kartu
debit dan kartu kredit di Indonesia sebenarnya tidak meluas, dan target kartu
JakLingko kan seluruh lapisan masyarakat, penggunaan QRIS payment menurut saya
cukup bijaksana.
Oh ya, ada pilihan
beli kartu dan top up lewat whatsapp. Keterangannya ada di sebelah kanan layar.
Tapi saya belum pernah coba pembayaran via whatsapp. Kalau ada yang sudah
pernah coba, boleh info di kolom keterangan ya.
Ada layanan pembayaran di luar transaksi JakLingko
Ini keunggulan dari
mesin kartu uang elektronik yang baru. Kita bisa melakukan transaksi lain-lain,
bahkan tanpa memakai kartu JakLingko. Kita bisa beli pulsa, bayar listrik,
bayar air, dan lain-lain. Tidak perlu pakai kartu JakLingko. Pembayaran untuk
hal-hal tersebut bisa menggunakan tunai ataupun QRIS payment.
Jadi, penumpang
Transjakarta bisa menyempatkan diri untuk bayar listrik dan air, beli pulsa,
bahkan bayar zakat di mesin tersebut, tanpa perlu pergi ke bank atau ke gerai
Indomaret/Alfamart. Menurut saya fitur ini akan sangat berguna.
Pilihan layanan di luar transaksi JakLingko. |
Penasaran nggak, dengan mesin kartu uang elektronik yang baru ini? Kalau naik bus Transjakarta, jangan lupa cek halte BRT tempat turun, siapa tahu sudah dipasangi mesin serbaguna ini. Sekarang, saya mau ke halte BRT dulu deh, mau beli pulsa. Ahaha ...
Aku sependapat jika benruk mesin kartu uang ini lebih kelihatan stylish dan slim.
BalasHapusNgga kayak bentuk mesin kartu krl yang besar dan kelihatan makan tempat.
Wah, iya. Mesin top up kartu KRL lebih gemuk. Tapi alat bayar KRL kan bentuknya bisa macam-macam, jadi alat sensornya agak berbeda. Alat bayar KRL saya bentuknya gelang, punya teman kantor ada yang seperti gantungan kunci. Jadi bentuknya nggak cuma kartu aja.
HapusSeru jg kalo bentuk kalung yah, jadi kayak2 film2 sci-fi 20. Cukup scan kalung identifikasi selesai
HapusAhaha ... sejauh ini nggak pernah lihat ada yang berani digantung di kalung.
Hapuswah asik nih, banyak pembaharuan fitur dan banyak. Apalagi sekarang udah bisa buat pembayaran lainnya, duh asik banget. Sayang di sekitar rumahku fasilitas kendaraan umum yang baru memadai cuma terminal Bus konvsnional.
BalasHapusAndai ya andai
Harusnya sih, semakin lama model pembayaran elektronik akan semakin banyak di Indonesia. Untuk mesin seperti ini di tempat lain, tinggal tunggu waktu saja sih.
HapusBanyak juga ya keunggulan dari mesin JakLingko yang baru ini. Selain desainnya menarik, fiturnya juga lebih canggih, bisa cek lima transaksi terakhir, bisa bayar pakai QRis, juga bisa beli pulsa, bayar listrik, dan lainnya. Mantap pokoknya mah.
BalasHapusIya, ini kemajuan banget. Kayaknya memang bank BUMN mengejar kemajuan digital, deh.
HapusThank you for visiting and commenting on my blog. Wish you a good day.
BalasHapusI'm a fooddy blog
Thanks for visiting my blog.
Hapussekarang sudah canggih..
BalasHapustiada lagi penggunaan manusia pada kaunter..
jimat kos
Iya, betul. Dan mempermudah transaksi.
Hapussaya memiliki kartu elektronik sudah sekitar 1 tahun berlalu, apakah masih dapat digunakan?
BalasHapusHarusnya sih masih, Kak. Umumnya kartu pembayaran elektronik masa berlakunya cukup lama. Tapi tergantung bank mana yang menjadi pengelola kartu tersebut juga sih, jadi harus ditanyakan ke cabang bank terdekat saja.
HapusInfo yg sangat bermanfaat. Sangat berguna jika nanti aku ke Jakarta, tidak 'kagok' lagi hehehe..
BalasHapusBy the way salam kenal kak
Salam kenal juga.
HapusWah ini sepertinya menarik banget deh mba. tinggal topup di tempat hehe
BalasHapusPandemi memang memacu perkembangan teknologi.
HapusWahh makain keran ya skrg, halte2 trans jakarta semakin banyak fasilitasnya, aku udah lama bgt ga naik transjakarta, sejak hamil tua trs korona ini, semakin ga berani kmn2 deh, dirumah aja hahaha
BalasHapusWah, itu betul Mbak. Di rumah dulu aja. Ntar kalau corona udah pergi, baru nyobain Transjakarta lagi.
Hapus