Buat yang tinggal di Jakarta,
pengumuman Gubernur DKI di hari Kamis, tanggal 4 Juni 2020, membuat banyak
orang bersiap-siap menyongsong masa transisi PSBB yang dimulai pada tanggal 5
Juni 2020 lalu. Per hari Senin, tanggal 8 Juni 2020, perkantoran, pertokoan,
dan rumah makan sudah bisa beroperasi. Artinya, perusahaan yang tadinya
pegawainya semua work from home (WFH)
bisa mulai meminta pegawainya bekerja di kantor.
Pada dasarnya, di masa transisi ini penduduk tetap dianjurkan untuk tidak bepergian kecuali terpaksa. Akan tetapi, kalau semua orang di rumah saja, roda perekonomian tidak bergerak. Susah, kan. Ini sama saja maju kena, mundur kena. Untuk yang mulai masuk kantor di masa transisi, tentunya ada hal-hal yang perlu disiapkan. Apalagi kalau kita masuk kantor naik kendaraan umum. Idealnya sih, Perusahaan menyediakan transportasi bagi pegawainya. Tapi kita tahu tidak semua Perusahaan mampu melakukannya.
Naik bus Transjakarta ke kantor. |
Kalau kita kebagian jadwal masuk kantor dan terpaksa naik kendaraan umum, apa yang harus kita persiapkan?
Baca jadwal kendaraan umum sebelum
berangkat
Twitter, Instagram, atau informasi
di website resmi harus diperhatikan setiap hari sebelum berangkat. Bukan
apa-apa. Bisa saja tiba-tiba ada perubahan jadwal akibat kebijakan baru dari
Pemerintah. Buat yang selama ini tidak suka menggunakan media sosial, mungkin
sudah saatnya menggunakannya. Anda tidak perlu follow para influencer yang posting
hal-hal yang nggak jelas. Cukup ikuti media resmi dari
Twitter: @PT_Transjakarta atau
@CommuterLine atau @MRTJakarta
Instagram: @PT_Transjakarta atau
@CommuterLine atau @mrtjkt
Website: transjakarta.co.id atau
krl.co.id atau jakartamrt.co.id
Buat yang naik angkot, ya jangan
lupa tanya-tanya kiri-kanan soal jalur angkot. Tapi sepanjang saya lihat, kalau
angkot sih masih jalan walau nggak banyak jumlahnya.
Gunakan masker
Ini wajib. Sudah tertulis di dalam
Peraturan Gubernur no 51 tahun 2020 tanggal 4 Juni 2020 bahwa yang tidak menggunakan masker saat
beraktivitas di luar rumah bisa dikenai denda Rp 250.000,- atau hukuman
membersihkan sarana sosial dengan memakai rompi khusus. Mendingan modal masker
kain daripada disuruh menyapu jalan pakai rompi.
Maskernya nggak usah pakai masker
N95 atau masker dokter bedah. Cukup pakai masker kain dua lapis, lebih baik
lagi kalau bisa disisipi tissue. Masker kain efektif mencegah penyebaran
droplets dari kita ke udara. Jadi tujuan pakai masker kain itu bukan untuk melindungi
diri, namun untuk melindungi orang lain. Kalau semua orang memakai masker, itu
artinya kita semua saling melindungi satu sama lain.
Jaga jarak selama di kendaraan umum
Jaga jarak di kendaraan umum mungkin
susah, apalagi kalau kendaraannya penuh. Mau petugasnya galak, mau sopirnya
galak, kalau penumpangnya ngotot masuk ke dalam bus atau kereta, nggak bisa
dilarang juga.
Kalau saya naik bus Transjakarta,
saya lebih juga langsung menjauhi pintu dan bergerak ke tengah atau ke pintu
depan (yang menuju sopir). Langkah yang terakhir ini hanya bisa dilakukan oleh
penumpang wanita karena area depan kan untuk wanita. Umumnya orang bergerombol
di daerah pintu, jadi paling susah jaga jarak di situ. Waktu berdiri di dekat
kursipun, pastikan berdiri di depan kursi yang diberi tanda silang alias tidak
diduduki orang. Amanlah kita kalau bisa mendapatkan posisi itu.
Sebetulnya yang paling susah untuk
jaga jarak adalah kalau di dalam angkot. Sopir angkot bisa memaksakan penumpang
masuk karena tidak punya protokol yang jelas. Kalau bisa buka jendela di
belakang kita, lumayan membantu memberikan sirkulasi udara di dekat kita. Kalau
nggak bisa, ya artinya kita harus jaga kesehatan badan dengan baik.
Disarankan agar mau menunggu sampai
kendaraan yang lebih sepi tiba. Tapi di lapangan kadang hal ini sulit, terutama
kalau kita naik angkot. Ya apa boleh buat, kalau kita sulit jaga jarak satu
meter, paling tidak kita berusaha agar muka kita tidak berhadapan dengan orang
lain. Lha mau gimana lagi?
Makan makanan bergizi
Makan sayur dan buah harus dilakukan
secara rutin kalau kita masih dapat jadwal masuk kantor. Minum vitamin C lebih
baik, tapi kalau terlalu sering juga nggak terlalu berguna. Saya minum vitamin
C hanya beberapa hari sekali (kebetulan ada jatah vitamin C dari kantor), tapi lebih
sering makan jeruk dan minum susu. Oh ya, jangan lupa banyak minum air hangat
dan kurangi minuman dingin.
Berjemur
Ketentuan Pergub mengenai PSBB Masa
Transisi adalah kantor hanya bisa diisi 50% dari kapasitasnya. Selain itu,
harus ada pengaturan hari kerja dan shift. Tentunya kita tidak akan masuk
setiap hari, dong. Mungkin selang seling atau gantian per minggu. Nah, di hari
work from home, kita masih sempat dong. Berjemur sebentar, bisa di luar rumah
atau di dekat jendela rumah. Menurut saya, lima belas menit saja sudah cukup,
kok. Nah, kalau waktu giliran masuk kantor, usahakan keluar gedung pas jam
makan siang untuk jalan-jalan sebentar. Jangan lupa pakai masker, ya.
Mandi dan rendam baju begitu tiba di rumah
Pulang kantor? Begitu sampai rumah, hal pertama
yang harus dilakukan adalah cuci tangan. Idealnya, hal ini dilanjutkan dengan
ambil handuk, mandi dan keramas, lalu merendam baju yang dipakai ke dalam air
larutan detergen. Kalau ada anak-anak di rumah, mereka harus diingatkan untuk
tidak peluk-peluk sebelum kita mandi. Ini penting karena kalau mereka sakit,
kita sendiri yang repot.
Menaruh tas kantor dan barang-barang
dari luar rumah di tempat khusus
Tas kantor atau tas yang dibawa
kerja sebaiknya ditaruh di tempat khusus supaya tidak mengkontaminasi
barang-barang lain yang ada di rumah. Diamkan saja tas dan perlengkapan pergi
(termasuk helm, misalnya) di tempat khusus itu. Toh, virus corona nggak
terbang-terbang mencari mangsa. Yang penting setiap kita memegang barang-barang
yang baru datang dari luar rumah, kita cuci tangan sesudahnya. Jangan lupa
pastikan tempat itu nggak bisa dipegang-pegang anak-anak kecil.
Sepatu yang datang dari luar rumah
jangan ditaruh berdekatan dengan sandal yang biasa di pakai di rumah. Mendingan
dipisahkan dan jangan dipegang-pegang sampai mau dipakai ke luar rumah lagi.
Membersihkan barang-barang yang baru
datang dari luar rumah
Walau tas didiamkan saja di
tempatnya, tetap ada barang-barang lain yang akan kita gunakan di rumah. Ambil
barang-barang yang diperlukan, seperti handphone dan charger, lalu disemprot
dengan desinfektan atau larutan alkohol 70%. Bisa juga dilap pakai kain yang
sudah diberi sedikit sabun, lalu dilap lagi pakai kain kering untuk
menghilangkan sabunnya.
Buat yang pulang kantor sekalian
belanja, maka barang-barang belanjaan juga harus dibersihkan. Plastik
pembungkus dan kaleng bisa dilap pakai kain bersabun, terus dikeringkan pakai
tissue saja. Tapi kalau bumbu-bumbu seperti bawang (kan bungkusnya biasanya
seperi jaring, tuh) ya apa boleh buat, ditaruh di tempat khusus di dapur saja.
Buah-buahan biasanya saya biarkan di dekat tas kantor dan kalau mau dimakan
baru dicuci dengan sabun. (Catatan saya nggak pernah beli durian utuh atau
nanas utuh selama masa covid-19 ini, jadi saya nggak pernah perlu repot-repot
mencuci buah nanas atau durian.)
Repot banget ya, protokol jika kerja di masa wabah Covid-19 ini? Ya apa boleh buat, karena kita menggunakan kendaraan umum, memang kita lebih rentan bertemu dengan OTG alias orang tanpa gejala. Daripada kita ketularan atau ikut-ikutan jadi OTG, mendingan kita turut menjaga kesehatan diri dan keluarga yang ada di rumah. Tapi setelah sering dilakukan, lama-kelamaan hal-hal yang ada di atas menjadi kebiasaan yang tidak merepotkan, kok. Semoga vaksin Covid-19 bisa segera ditemukan ya. Untuk sementara, jaga kebersihan dan kesehatan dulu.
Jaga kesehatan nya mba de... semoga kerjaan nya lancarr.
BalasHapusTerima kasih! Amin...
Hapusbuat yg pakai kendaraan umum harus lebih ekstra ya mempersiapkan dirinya di masa new normal ini.. di Padang juga besok udah mulai masa transisi.. kantorku yg tadinya full WFH buat sebagian besar pegawai, dalam 2 minggu ke depan menerapkan piket.. Setelah itu mungkin akan masuk semua, new normal.. semoga kita semua terlindung dari virus covid-19 ini aamiin..
BalasHapus-traveler paruh waktu
Iya... semoga kita semua bisa melewati pandemi ini dengan selamat. Susah juga sih. Kalau kantor tutup semua, kapan ekonomi jalan? Tapi kalau semua keluar rumah, gimana menghambat penyebaran virusnya? Itu PR kita bersama.
HapusRepot juga ya mbak PSBB masa transisi, harus lihat jadwal transportasi, kalo pakai masker sudah biasa, naik angkutan umum itu yang kadang memang susah kalo harus jaga jarak apalagi kalo banyak penumpang yang mau ikut naik.
BalasHapusSemoga saja cepat hilang tuh virusnya, agar semua kembali normal.
Minal aidzin wal Faidzin mohon maaf kalo banyak salah selama ngeblog.🙏
Minal aidzin juga. Maaf jadi komentarnya dobel ya, soalnya baru memoderatori blog kalau waktunya longgar.
Hapus2 bln lebih kemaren saat yang lain wfh, saya gk tidak termasuk yang bole wfh.
BalasHapusTiap pulang rumah lewat belakang, baju dinas langsung ditaro diwadah sendiri ut langsung dicuci. beberapa perlengkapan seperti topi sepatu dan tas selalu disemprot desinfektan.
duh dah lelah
Waduh, Pak. Saya masih tambah harus ngepel lantai begitu habis mandi. Tapi untungnya seminggu cuma dua kali masuk. Repot banget protokol pulang kerumahnya.
Hapusjadi berkesan agak repot ya.. tapi ya gmna demi menangkal isu corona.
HapusWalau repot, tetap harus dilakukan. Daripada menyesal di kemudian hari.
Hapusmaaf curcol hehehe
BalasHapusAhaha...
Hapusbos di kantor sampai gak mengijinkan aku naik angkot. Jd terpaksa nebeng temen dulu utk sementara ini. Plus, armada busway jg blm semuanya beroperasi...jaga kesehatan selalu ya
BalasHapusWaduh, kalau ada pegawai yang rumahnya di Lenteng Agung dan nggak boleh naik kendaraan umum, pusinglah dia. Semoga kita semua bisa jaga kesehatan, ya.
HapusRepot sekali memang protokol kerja di saat pandemi Corona ini, tapi kalo tidak bekerja tidak ada pemasukan. Jadi biarpun repot harus dijalani ya mbak. Tetap semangat.😃
BalasHapusSemangat!
HapusYah semoga usaha yg kita lakuin nggk sia2 yah.. semoga kita selalu berada dilindungan Tuhan..
BalasHapusSemoga vaksin covid19 bisa cepat ditemukan.. Aminn
Agak was-was juga sih sebenernya. Tapi yaudah jalanin aja sesuai prosedur dan saran pemerintah.
Lha mau gimana lagi? Kalau kita ikut-ikutan orang lain yang nggak peduli dengan prosedur Pemerintah, ntar kena juga. Yang repot kita sendiri. Semoga pandemi cepat berlalu, ya.
HapusSemua point di atas benar2 saya terapkan setiap kali keluar rumah, pegangan pintu mobil dan rumah juga ikut didisinfektan.
BalasHapusRibet banget, ya? Tapi daripada kita terkena wabah, mendingan waspada.
HapusNgga kebayang gimana repotnya nunggu antrian panjang di layanan tranportasi publik dalam situasi begini.., tapi mau ngga mau dijalani.
BalasHapusIni tandanya perlu ada tambahan ekstra perlindungan diri.
Makanya harus makan sehat dan minum vitamin. Tapi untuk vitamin, saya sih nggak minum tiap hari. Kayaknya mendingan banyakin makan buah segar aja. Vitaminnya seminggu sekali.
HapusSemoga sehat selalu ya, mbak. Semoga dijauhkan dari orang-orang nyebelin yg nggak mau ikut aturan, haha. Tapi semoga aja semua orang bisa mengerti dengan situasi sekarang ini.
BalasHapusAmin ...
HapusSemangat mbak. Sehat selalu yaaa. Jaga kesehatan, jaga kebersihan, jangan capek berjuang sama2 melawan pandemi ini.. Aku nggak bisa bayangin yg udh wfo trs pke angkutan umum. Huhu
BalasHapusPokoknya sehat2 di sana yaaa
Semangat juga! Jaga kesehatan juga ya Mbak.
HapusSemangat Mba Dee.. saya juga sejak covid tidak bs full di rumah krna kantor di sektor keuangan yg ttp hrs beroperasi. Tp untungnya ttp 50%. Kereta dan TJ brarti diisi hanya boleh setengah atau ttp pd masuk sampe penuh mba? Soalny waktu itu aku liat postingan di sosmed, antrian penumpang sampai mengular panjang..
BalasHapusIya, Kak. Antrean masuk panjang karena bus dan kereta hanya boleh diisi 50% kapasitas. Kan armadanya terbatas, jadinya yang belum kebagian masuk ya menunggu armada berikutnya. Tapi tetep mendingan antre di ruang terbuka daripada penuh sesak di dalam kendaraan.
HapusTerima kasih buat tipsnya Mbak, semoga kita selalu terhindar dari wabah ini dan penyakit-penyakit lainnya. Aamiin...
BalasHapusAmin ...
Hapus