Update 20 Agustus 2020 : Saat ini sudah ada mesin penjual otomatis yang baru yang bisa mengisi kartu JakLingko BNI, Mandiri, dan BRI. Mesinnya warnanya biru dan sudah dipasang di beberapa halte BRT.
Update 28 Agustus 2020 : Penjelasan mengenai mesin baru ada di sini.
Mesin Penjual Otomatis Kartu JakLingko dari BNI. |
Top up kartu JakLingko (yang dari
BNI) dapat dilakukan di mesin penjual otomatis yang sama. Kalau untuk kartu
JakLingko yang dari Bank DKI, saya kurang tahu (karena tidak punya). Berikut
yang saya lakukan saat melakukan top up kartu JakLingko dari BNI:
Sentuh tombol “Topup Saldo”
Karena saya hendak melakukan top up,
maka saya menyentuh tombol untuk top up saldo. Mesin penjual otomatis ini
layarnya touch screen, jadi tinggal tekan saja tombol yang dibutuhkan.
Muncul perintah untuk menaruh kartu
pada Card Reader
Sesuai petunjuk di layar, saya
diminta untuk menaruh kartu pada Card Reader. Sama seperti kalau kita top up
KMT untuk Commuter Line, maka kita harus menaruh kartu pada tempat untuk
membaca kartu kita. Jangan mengambil kartu dari Card Reader sampai keseluruhan
proses ini selesai, ya. Jangan sampai kita sudah memasukkan uang ke dalam mesin
tapi pembayarannya nggak tercatat di kartu.
Memilih jumlah nominal untuk isi
ulang
Setelah kita meletakkan kartu pada
Card Reader, akan muncul pilihan nominal top up kartu. Pilihan jumlah top up
terbatas, yaitu Rp 100.000,-, Rp 50.000,-, Rp 20.000,-, dan Rp 10.000,-. Saya
memilih mengisi ulang Rp 10.000,- saja.
Memasukkan uang ke dalam tempat
memasukkan uang
Sama seperti waktu saya membeli
kartu JakLingko, saya memasukkan uang pada tempat memasukkan uang. Mesin ini
hanya menerima uang kertas yang masih bagus ya. Bagus artinya tidak lusuh,
tertekuk, atau sobek. Jumlah uang yang dimasukkan harus pas, karena mesin ini
tidak bisa memberikan uang kembalian. Kalau akan memasukkan beberapa lembar uang
(misalnya melakukan top up Rp 20.000,- dengan menggunakan dua lembar sepuluh
ribuan) maka kedua lembar uang ini harus dimasukkan satu per satu.
Muncul konfirmasi ulang pembayaran
Setelah uang diterima mesin, akan
muncul konfirmasi ulang pembayaran pada layar. Pada dasarnya, dari jumlah yang
kita pilih, kita akan dipotong biaya Rp 1.500,- untuk biaya administrasi. Nggak
beda dengan top up di loket Halte Busway (halte BRT) dimana kita juga harus
membayar biaya administrasi Rp 2.000,-
Setelah lembar konfirmasi muncul di
layar, tekan tombol “konfirmasi”.
Ambil kartu dari Card Reader
Setelah kita melakukan konfirmasi,
maka di layar akan muncul gambar animasi tangan menarik kartu. Itu artinya kita
bisa mengambil kartu dari Card Reader. Ambil kartu dan simpan dengan baik.
Mengambil struk bukti transaksi
Setelah kartu kita ambil, di layar
akan muncul tulisan “Pembayaran Berhasil”.Di bawahnya akan tertera saldo yang
ada di dalam kartu kita. Struk bukti transaksi akan muncul di bagian bawah
mesin. Jangan lupa diambil. Kalau tidak diperlukan, bisa dibuang di tempat
sampah terdekat.
Nah, itulah pengalaman saya mengisi
ulang (top up) kartu JakLingko yang dari BNI. Ada yang punya pengalaman lain
dengan mesin penjual otomatis kartu JakLingko?
Cara top up nya juga cukup mudah, apalagi dengan bisa top up di mesin otomatis, jadi nggak malu-maluin kalo top up Rp. 10.000 aja. 🤣
BalasHapusIya, soalnya kan sekali jalan juga cuma Rp 3.500,-. Kalau harus top up seratus ribu, sia-sia banget yah sisanya.
Hapusdengan kondisi orang-orang pada cashless mungkin kalau ada fitur top up via bank lebih praktis yaa..
BalasHapusIya... tapi kayaknya ini perlakuannya sama kayak TapCash, deh. Jadi penasaran mau nyoba top up di ATM BNI.
HapusWah ak belum buat si ka, dan baru tau kalau ada program seperti ini dari BNI yah.. baru tau banget dari sini
BalasHapusIya... memang program ini kalah populer dengan JakLingko punya Bank DKI.
HapusMungkin ngga,ya .. misalnya nih transaksi pembayaran udah selesai, eeh . tetiba layarnya muncul tulisan 'pembayaran belum berhasil. Ulangi lagi dong' 🤔😄 ?
BalasHapusWakakak... kalau ada, pasti joke buat konten YouTube.
HapusSaya baru tahu ada kartu seperti ini mbak, eh ini kartu khusus warga DKI atau gimana mbak Dyah?
BalasHapusIni bukan kartu khusus warga DKI. Ini kartu untuk alat bayar transportasi di Jakarta. Siapa saja boleh punya, kok.
Hapussebelum pandemik corona aku suka top up dari vending machine ini yg ada di halte busway. Ealah, gak lama rusak, jadi mesti topup sama petugasnya... sebel
BalasHapusIya, itu masalah organisasi di Indonesia. Bisa membangun tapi tidak bisa merawat. Susah, dong. Padahal dengan adanya vending machine ini, petugas bisa lebih fokus menangani tugas yang lebih penting seperti menjawab pertanyaan orang yang nyasar atau mengatur penumpang supaya tidak rebutan.
HapusAku isi 10000 pakai uang 100000 (salah pilih isi). Uang kembaliannya dikemanain ya? Waktu itu diminta no WA-nya.
BalasHapusMemang nggak bisa memberikan kembalian, Pak. Itu harus tanya ke call center Link, deh. Tapi kayaknya susah prosesnya.
HapusSaya baru tahu cara isi ulang jaklinko di Tapcash BNI. Siang tadi seperti orang udik bangeet. Tanya sana sini nggak ada yg ngerti. Tanya alfamart nggak ada katanya. Masuk ke ATM BNI, Plonga plongo nggak ngerti. Tanya orang mini markwtnya juga pada bae nggak ngerti. Sepertinya setiap Bank yg kerjasama dgn Jaklinko perlu sosialisasi lagi melalui selebaran. 1 lembarinfo bisa utk gabungan semua Bank. Agar banyak masyarakat lebih memahami.
BalasHapusSampai sekarang mesin kartu uang elektronik yang bisa buat beli/topup Jaklingko juga masih terus mengalami pembaharuan. Semoga semakin lama semakin baik.
HapusTerimakasih, artikel ini sangat membantu sekali
BalasHapussaya belum pernah top up kartu jak lingko, dan saya mau top up saya harus kemana?? untuk daerah kramat jati yg terdekat untuk top up di mana ya???
BalasHapusWah, saya nggak tahu daerah Kramat Jati. Paling bener, datang ke halte busway (BRT) terdekat, terus cek di situ, ada mesin kartu uang elektronik atau tidak. Kalau tidak ada, tanya petugas di situ. Biasanya mereka tahu halte BRT mana saja yang ada mesinnya.
HapusTd siang topup 50rb kartu jaklinggo bank DKI Di haltebusway galur....transaksi gagal... Padahal uangnya udh masuk dimesin...gimana solusinya ya...
BalasHapusWah, belum pernah mengalami, Pak. Tapi kayaknya yang biasanya bermasalah memang kartu Bank DKI. Saran saja, pindah ke Jaklingko BNI atau Mandiri karena biasanya nggak bermasalah dengan jaringan.
Hapussiang tadi Top up 50 rb di halte trans, uang ditarik mesin kemudian keluar struk yg : Transaksi anda gagal, lapor petugas yg kemudian mencoba utk mengatasi tetap tdk bisa. Disarankan utk mengulang sore hari padahal halte tersebut jarang saya lalui. katanya harus pada mesin yg sama. Tidak ada solusi lain.
BalasHapusIya Kak. Sebetulnya ini pertanyaan saya, siapa sih perusahaan yang dapat proyek pengelolaan proses pembayaran JakLingko ini? Masa sih nggak bisa punya call center? Bukannya harusnya semua proses pembayaran begini diawasi OJK ya? Jangan cuma yang punya kartu (misalnya Mandiri atau BNI) atau penyedia jasa jaringan (misalnya ATM Bersama) yang diawasi. Perusahaan yang mengadakan mesin dan melakukan maintenance harusnya diawasi juga.
Hapus