Sudah sering dengar kan, salah satu
cara pencegahan penyebaran wabah COVID-19 adalah dengan sering mencuci tangan
dan tidak menyentuh muka sebelum cuci tangan. Nah, pentingnya cuci tangan ini
membuat pengelola bus Transjakarta menyediakan tempat cuci tangan di beberapa halte
busway. Halte yang dimaksud adalah halte BRT (bus rapid transit) yaitu, halte
yang berada di jalur busway. Halte jalur busway adalah halte yang umumnya di
tengah jalan dan jika akan masuk harus melakukan tap in dengan kartu
pembayaran.
Wastafel portabel di Stasiun BRT Sarinah. |
Sebagai orang yang terpaksa masih
harus berangkat ke kantor beberapa hari dalam seminggu, saya tetap menggunakan
layanan bus Transjakarta di hari-hari wabah ini. Tentunya dengan “perlengkapan
perang” yang benar. Saya selalu menggunakan masker di tempat umum, dan di tas
saya ada sebotol mungil alkohol 70% yang bisa digunakan untuk cuci tangan jika
diperlukan. Oh ya, tentunya juga jaga jarak sesuai dengan petunjuk di dalam
bus.
Saya juga berusaha untuk tidak
menyentuh masker dan muka sebelum tiba di kantor dan cuci tangan. (Eh, ini agak
susah ya, soalnya kadang-kadang ada rambut yang masuk ke mata atau ada bagian
muka yang tiba-tiba gatal.) Untuk rasa gatal, biasanya saya berkonsentrasi
untuk tidak merasakan gatalnya. Kalau untuk rambut, ya apa boleh buat, harus
menggunakan tangan untuk menyibakkan rambut. Tentunya sebelumnya semprot dulu
jari-jari dengan alkohol.
Tapi masalah yang paling besar
adalah kaca mata yang melorot, atau tiba-tiba berembun saat keluar dari dalam
bus yang ber-AC. Yang begini ini nih yang menyebalkan. Untungnya, di gate halte
BRT selalu ada sebotol hand sanitizer yang bisa dipakai untuk membersihkan
tangan sebelum memperbaiki kaca mata. Kadang-kadang kehabisan, sih. Tapi
umumnya ada isinya.
Membersihkan tangan dengan alkohol
juga tidak boleh sering-sering, lho. Alkohol pada dasarnya juga merusak kulit.
Tetap yang lebih benar adalah rajin mencuci tangan dengan sabun dan air
mengalir. Itulah sebabnya, kini di beberapa halte BRT disediakan wastafel
portabel, yaitu tempat cuci tangan yang mudah dipindahkan.
Terakhir saya melewati halte BRT
Karet dan halte BRT Sarinah, wastafel portabel di kedua tempat ini sudah bisa
digunakan; ada sabun dan ada air mengalir. Lumayan membantu orang yang waktu di
dalam bus harus pegangan di tiang atau tempat berpegang yang sudah disentuh
ratusan orang dalam sehari.
Tentunya, cuci tangan di tempat umum
seperti ini ada triknya. Yang jelas, saya selalu mengambil sedikit sabun, lalu
membuka sedikit kran guna membasahi tangan. Lalu tutup kran dengan tangan yang
bersabun. Ada tujuannya, lho. Satu, hemat air. Dua, sekalian menyabun kran
supaya kalau ada kuman dan virus sekalian mati.
Gosok tangan sesuai dengan
petunjuknya (ada di depan wastafel) selama 20 detik, lalu buka kran dan bilas
tangan di air mengalir. Jangan lupa siram kran supaya sabunnya terbilas.
Setelah tangan bersih, kita bisa menutup kran dengan tenang, karena kran sudah
dibersihkan dengan sabun. Untuk mengeringkan tangan, kadang-kadang tersedia
tissue. Tapi kalau tidak ada tissue, jangan khawatir. Menggosokkan tangan 20
kali dengan cepat juga bisa membantu mengeringkan tangan. (Ini sering saya
lakukan juga.)
Apakah sabun cuci tangan efektif
membersihkan virus di kran? Hmm ... menurut saya, semua yang melarutkan lemak
bisa membantu mengurangi kuman dan virus. Tapi untuk pastinya, ya harus tanya
ke ahlinya. Saya sih cuma merasa lebih aman kalau menyabuni kran dan membilasnya
sekalian cuci tangan. Sabun nggak usah banyak-banyak, lho. Sedikit saja cukup
untuk seluruh tangan.
Oh ya, saya juga melihat ada
wastafel portabel di halte bus (biasa) di pinggiran Jl. Jend. Sudirman, lho.
Dan sepanjang pengamatan saya, yang cuci tangan di sini banyak. Tidak hanya
pegawai kantoran yang lewat, ada juga bapak-bapak penjual asongan yang sempat
terlihat cuci tangan di sini. Ternyata, ketika ada fasilitasnya, orang-orang
lebih tergerak untuk mencuci tangan.
Buat yang terpaksa masih harus berangkat
ke kantor di Jakarta, terutama di sekitaran Jl. MH. Thamrin dan Jl. Jend.
Sudirman dan naik bus Transjakarta, adanya wastafel portabel ini bisa membantu
kita untuk membersihkan tangan setelah keluar dari bus. Tentunya, sebagai
pengguna bus Transjakarta, kita juga harus menjaga fasilitas umum ini.
Contohnya, tidak merusak wastafel, mengambil sabun secukupnya, dan menggunakan
air secukupnya. Jangan sampai, tiba-tiba botol sabun hilang atau kran rusak. Sayang,
kan. Padahal sekarang cuci tangan menjadi salah satu kebutuhan orang-orang yang
harus bepergian dengan kendaraan umum.
Yuk, mari kita rajin cuci tangan!
Memang harus sering-sering cuci tangan di tengah pandemi Covid-19 ini. Salam kenal.
BalasHapusSalam kenal juga!
HapusIya tuuu, ada fasilitas gini ya dipake, dan DIRAWAT. Minimal dengan ndak ikut ngerusak. Masak cuma mau make doang. Haha.
BalasHapusIya. Katanya ada yang tiba-tiba botol sabunnya raib. Nah tuh, yang seperti itu yang bikin bete.
HapusBagus juga tuh fasilitasnya, semoga bisa tersedia di semua tempat umum agar bisa memutus mata rantai penyebaran virus ini.
BalasHapusAmin...
HapusHadeh iya utk gak pegang wajah ini susah bingits... apalagi kalau lagi gatel...
BalasHapusBetul! Makanya wastafel portabel begini cukup membantu.
HapusAda baiknya tetap cuci tangan sesering mungkin, kak ..
BalasHapusEntah itu benar ampuh ngganya membunuh kuman, yang penting sering cuci tangan saja buat nambah sugesti diri.
Yang jelas, cuci tangan bisa mengurangi jumlah virus dan kuman di tangan, walaupun tidak menghilangkan 100%.
Hapuspuluhan tahun lalu membayangkan tahun 2020 seperti era star wars. Ternyata kita baru diajarin cara cuci tangan :)
BalasHapusHahaha... iya
HapusSekarang pokoknya semua tempat ada fasilitas wastafel untuk cuci tangan yak :D
BalasHapusPaling tidak, orang yang mejadi lebih sering cuci tangan di tempat umum.
HapusKeren ya fasilitasnya.. coba seluruh Indonesia ada fasilitas beginian...
BalasHapusAhaha ... mahal di proses pengisian airnya, sih. Air mengalir itu nggak murah, lho.
Hapusbagus bangt ini mba, jadi menumbuhkan kesadaran masyarakat utk bsa jaga kebersihan.
BalasHapusSetuju.
HapusHidup serasa tidak normal yah mba karena harus menjaga ini itu dengan segala pembatasannya. Semoga wabah ini cepat teratasi dan kita semua tetap sehat. Udah bosan juga di rumah terus hehhe
BalasHapusAmin! Semoga bisa segera jalan-jalan lagi, nih.
Hapus