Kompleks piramida di Giza, Mesir. |
Pada umumnya, setiap kali orang
mendengar kata “piramida”, orang langsung teringat pada bangunan piramida di
Mesir. Tidak salah, karena bangunan berbentuk piramida yang paling terkenal di
dunia adalah piramida yang ada di daerah Giza, Mesir. Tapi sebetulnya, piramida
adalah suatu bentuk struktur dimana bentuknya semakin ke atas semakin kecil,
dan sisi-sisi yang berdiri berbentuk segitiga. Piramida tidak hanya ada di
Mesir. Bangunan kuno peningalan bangsa Aztec atau Maya di Amerika Selatan dan
juga beberapa candi di Indonesia juga berbentuk piramida.
Walaupun sebenarnya ada banyak
bangunan piramida di dunia, tetap saja ketenaran piramida di Mesir tidak dapat
dipungkiri. Itulah sebabnya waktu akhir tahun lalu saya berkunjung untuk ke
Mesir, saya tidak melewatkan kesempatan untuk mengunjungi piramida yang
terletak di Giza, Mesir, tersebut. Berhubung saya ikutan tour yang waktunya
terbatas, saya hanya bisa mendekati Piramida Khufu saja. Piramida yang lain
cukup melihat dari jauh saja. (Sayang, ya.)
Piramida Khufu diperkirakan
didirikan sekitar tahun 2560 SM dan merupakan bangunan makam yang dibangun
untuk menghormati firaun dinasti keempat Mesir, yang bernama Khufu. Piramida
Khufu merupakan bagian dari sebuah komplek piramida yang terdiri dari dua
piramida yang cukup besar, tiga piramida yang lebih kecil, dan deretan makam
para pejabat di jaman itu. Mengenai teknik pembangunannya, masih menjadi perdebatan
para ahli arkheologi.
Piramida juga bisa terlihat dari tengah kota Giza. |
Walaupun jika kita melihat foto-foto
piramida, kita akan merasa bahwa piramida berdiri di atas padang pasir yang
lembut. Padahal, bangunan yang kokoh berdiri di atas tanah yang kokoh juga.
Nah, hal yang sama juga berlaku pada piramida. Piramida dibangun di atas
lapisan karang yang besar. Walau sekarang di sekitar piramid ada banyak pasir
dan batu, namun kalau kita perhatikan, kadang tersembul lapisan batu karang.
Kemungkinan dulunya daerah ini adalah lapisan batu karang yang sangat luas
sehingga bisa menopang bangunan yang besar-besar. Hal ini mengingatkan saya
pada kompleks Candi Ijo di Jogja yang juga didirikan di atas lapisan batu yang
membentuk bukit.
Batu-batu yang menyusun Piramida
Khufu adalah batu granit yang ukurannya cukup besar, tingginya saja sepinggang
orang dewasa. Beratnya sekitar 2,5 ton per balok batu. Nggak kebayang bagaimana
orang-orang jaman dulu bisa menyusun batu-batu ini hingga menjadi salah satu
keajaiban dunia. Sebetulnya dulunya bagian luar dari piramida dilapisi oleh
batu gamping sehingga warnanya putih dan nampak bercahaya karena pantulan sinar
matahari. Akan tetapi lapisan gamping ini sudah banyak rontok dan yang tersisa
hanya yang ada di puncak piramid.
Tanah di sekitarnya adalah lapisan batu karang. |
Batu penyusun piramida (kiri), dibandingkan dengan orang. |
Menurut tour guide kami, dulunya ada
sungai di dekat piramid yang menjadi jalur pengiriman batu-batu ini dari jauh.
Sekarang sungainya sudah tidak ada lagi. Batu-batu yang menyusun piramida ini
dipercaya berasal dari daerah Aswan yang letaknya sekitar 900 km di selatan
kota Kairo.Batu-batu ini dibawa dengan kapal-kapal dan bisa diturunkan di
lokasi pembangunan karena ada sungai yang lewat di dekatnya.
Berhubung waktunya tidak banyak,
kami tidak masuk ke dalam piramida. Akan tetapi, kami tetap mendapatkan
kesempatan untuk menaiki bebatuan di tepi piramida sampai ke depan pintu
masuknya. Pintu masuk piramida tidak sejajar dengan permukaan tanah, melainkan
sedikit di atas. Mungkin untuk menghindari perampok kuburan.
Dari Piramida Khufu, kami diarahkan
untuk kembali ke bus dan dibawa menuju ke tempat untuk melihat panorama
kompleks piramida. Lumayan untuk foto-foto di sana. Buat tour berkelompok, yang
pesertanya macam-macam, mampir ke tempat dimana kita bisa foto-foto dengan
obyek populer memang penting. Tapi kalau saya pribadi sih, menjelajahi kompleks
piramida dan mengamati detil bangunannya adalah hal yang semestinya lebih
menyenangkan. (Mungkin ini artinya saya harus balik ke sana lagi solo backpacking untuk fokus menjelajahi
piramida. Hehehe ...)
Foto-foto dengan latar belakang kompleks piramida. |
Foto bareng patung Sphinx dan piramida. |
Sepanjang saya berada di Giza, saya
tak henti-hentinya mengagumi bangunan-bangunan yang masih bertahan selama
ribuan tahun ini. Saya yakin ada banyak bangunan yang dibangun di masa itu,
namun yang bertahan hingga sekarang tinggal sedikit. Mungkin saja, bahan yang
padat (misalnya batu) dan ukuran yang besar yang membuat bangunan-bangunan
populer tersebut tetap dapat dinikmati hingga saat ini. Tapi mungkin juga
padang pasir yang kering dan menimbun sebagian kompleks ini yang melindunginya
dari ulah tangan usil. Saya menjadi teringat dengan candi-candi kuno di
Indonesia yang juga bisa kembali dinikmati setelah berabad-abad tertimbun
tanah. Entah siapa yang hebat, yang menciptakan atau yang melakukan ekskavasi
dan preservasi.
sampe sekarang masih terkagum2 sama piramida di mesir.. masih ngga habis pikir kok bisa orang ribuan tahun SM bisa membangun bangunan megah raksasa kek gitu.. pgn rasanya mimpi kembali ke masa itu dan melihat proses pembangunannya ahaha..
BalasHapusnext time kalau ke sana lagi ngga usah pake tour mbak, biar bisa menggali lebih dalam hehe..
-Traveler Paruh Waktu
Ahaha... maunya sih. Kapan² jalan sendiri kesananya. Saya masih penasaran dengan isinya piramida.
Hapuswah lg di mesir nih mba skg? hati hati di jalan mba..
BalasHapusSyukurlah sudah balik dengan selamat.
HapusDitunggu update nya mba setelah jalan jalan dari mesirr
BalasHapusSiip
HapusYa ampun udah sampe sana aja mbak. Doakan ya, semoga q bisa segera melihat keindahan piramida Mesir secara langsung
BalasHapusAmin, Mbak...
HapusKalo liat piramida jadi teringat film2 indian jones, kebayang dalamnya yang besar dan penuh ruang2 rahasia
BalasHapusKalau yang keinget adalah Indiana Jones sih nggak apa-apa. Kalau keingetnya The Mummy ... kok serem ya.
Hapus