Pintu bawah Stasiun Sudirman yang di barat, mengarah ke Jl. Blora. |
Stasiun KCI Sudirman (Stasiun Kereta
Commuter Indonesia Sudirman), atau yang biasa disebut sebagai Stasiun Sudirman
saja, adalah salah satu stasiun kereta di jalur Commuter Line Bogor – Duri –
Jatinegara. Stasiun ini termasuk stasiun yang ramai karena berada di jalan
protokol utama ibukota, Jl. Jend. Sudirman, Jakarta Pusat. Bahkan, letaknya
sangat dekat dengan patung Jendral Sudirman yang menghiasi jalan tersebut.
Stasiun ini istimewa karena masih terhubung dengan stasiun BNI City yang khusus
melayani kereta bandara. Selain itu, stasiun ini juga berdekatan dengan stasiun
MRT Dukuh Atas dan halte busway Dukuh Atas.
Untuk yang baru diterima kerja di
sekitaran segitiga emas Sudirman – Thamrin – Kuningan, perlu diketahui bahwa
stasiun ini adalah stasiun kereta yang paling dekat dengan kantor Anda. Kereta
dari segala penjuru ibukota dapat membawa Anda kemari, baik langsung (dari
Bogor) ataupun melalui transit di stasiun Manggarai (dari Bekasi atau Kota), transit
di stasiun Tanah Abang (dari Rangkasbitung atau Serpong), atau transit di
stasiun Duri (dari Tangerang). Kemudahan ini membuat banyak pegawai kantoran di
pusat kota ini memilih Commuter Line sebagai alternatif utama untuk pulang
pergi ke kantor.
Untuk yang ingin tahu jalur kereta
Bogor – Duri – Jatinegara, bisa melihat bagan yang ada di website http://www.krl.co.id/
yang merupakan situs resmi Commuter Line. Kalau dilihat, stasiun Sudirman
terletak di jalur yang berwarna kuning, di antara stasiun Manggarai dan stasiun
Tanah Abang.
Ini bagian dalamnya Stasiun Sudirman. |
Bagian peron Stasiun Sudirman. |
Untuk yang perlu turun di stasiun
Sudirman, perlu diketahui bahwa pintu keluar/masuknya ada tiga, yaitu satu di
atas dan dua di bawah. Di atas, artinya dari peron kereta kita harus naik
tangga ke atas dan kemudian keluar ke Jl. Jend Sudirman. Ketika keluar, kita
akan berada persis di tepi Jl. Jend. Sudirman. Penumpang yang keluar di sini
umumnya adalah penumpang yang akan mengambil bus Transjakarta di halte busway
Dukuh Atas atau akan berjalan kaki ke gedung di sekitaran situ, misalnya di
gedung Landmark, Wisma Indocement, atau Wisma Bumiputera. Oh ya, yang berminat
ke taman Spot Budaya Dukuh Atas untuk main skateboard juga bisa keluar di sini.
Pintu bawah artinya pintu yang
selevel dengan peron kereta. Pintu masuk bawah ada dua, yang barat mengarah ke
Jl. Blora dan yang timur ke Jl.Kendal. Yang mengarah ke Jl. Blora, letaknya
persis di dekat flyover Jl. Jend. Sudirman. Yang mengarah ke Jl. Kendal,
letaknya lebih jauh sedikit. Kalau keluar di bawah, kita bisa berjalan melewati
terowongan jalur pejalan kaki yang bisa menyeberangkan kita ke sisi lain dari
Jl. Jend. Sudirman. Jalur pejalan kaki ini sering disebut sebagai Walking
Tunnel. Walking Tunnel bentuknya instagrammable banget, dan sering jadi tempat
foto-foto.
Penumpang yang keluar di pintu bawah
umumnya adalah penumpang yang akan menuju ke Wisma 46 atau BNI City, Menara
Taspen, Wisma Keiai, Menara UOB Buana, atau bahkan Grand Indonesia. Selain bisa
melewati Walking Tunnel, penumpang yang keluar di pintu bawah juga bisa
berjalan di jalur khusus di pinggir rel dan langsung menuju ke stasiun BNI City
untuk naik kereta bandara. Oh ya, yang mau ke City Tower dan Kedutaan Jerman
juga bisa keluar lewat bawah dan tinggal jalan lurus melewati Jl. Blora (tidak
lewat terowongan).
Walking tunnel yang lewat di bawah Jl. Jend. Sudirman. Banyak orang foto-foto di sini. |
Berbeda dengan pintu atas yang
relatif sepi, pintu bawah jauh lebih ramai karena di Jl. Blora dan Jl. Kendal
terdapat banyak tempat makan. Berjalan menyeberang Jl. Kendal dari pintu
stasiun yang sebelah timur, kita bisa makan mie ayam di Mie Keriting Luwes.
Sedangkan kalau kita keluar di pintu barat di Jl. Blora (sejajar dengan Jl.
Jend. Sudirman), kita bisa menikmati masakan Manado di rumah makan Ikan Tude
Manado, mencicipi roti bakar ngehits di Waroeng Mee, dan makan bubur ayam gerobak
yang laris di depan Waroeng Mee (malam hari). Di Jl. Blora juga terdapat
beberapa hotel seperti Clay Hotel dan RedDoorz Plus @ Thamrin.
Di dalam stasiun sendiri terdapat
beberapa tempat makan, yaitu CFC, Roti O, dan Fore. Ada juga Indomaret di
lantai atas (harus tap in atau masuk
ke dalam untuk bisa ke sini) dan yang di bawah (posisinya di luar gate, bisa
untuk umum yang tidak berminat untuk masuk stasiun). Di luar itu, di dekat
pintu bawah ada banyak penjual makanan keliling, baik yang naik sepeda atau
dengan gerobak.
Tadi saya sudah tulis kalau
penumpang kereta juga bisa melanjutkan perjalanan dengan bus Transjakarta
melalui halte busway Dukuh Atas, kan ya? Halte busway Dukuh Atas terdiri dari
Dukuh Atas 1 dan Dukuh Atas 2. Kedua
halte busway ini dihubungkan oleh jembatan penyeberangan yang instagrammable
dan sering jadi latar belakang foto-foto selfie. (Update 15 Desember 2019: Halte busway Dukuh Atas 2 saat ini tidak dapat diakses karena sedang ada pembangunan LRT Jabodebek.)
Nah, halte busway Dukuh Atas 2
(letaknya di bawah Jl. Jend. Sudirman, dekat gedung Landmark) adalah halte
busway yang dilewati bus-bus Transjakarta tujuan Ragunan atau Pulo Gadung.
Halte busway Dukuh Atas 1 letaknya di tengah Jl. Jend. Sudirman, dekat patung
Jendral Sudirman yang besar itu. Dari halte busway ini, kita bisa mengambil bus
Transjakarta jurusan Kota, Blok M, TU GAS, Ragunan, dan Pinang Ranti. Bus Transjakarta yang lewat
adalah bus transjakarta reguler yang bisa berhenti di halte khusus
Transjakarta.
Bagian atas Stasiun Sudirman. Dari sini kita bisa lanjut ke Spot Budaya Dukuh Atas. |
Selain bus Transjakarta reguler,
kita juga bisa mengambil bus feeder dalam kota rute khusus, yaitu koridor DA1
(Stasiun MRT Dukuh Atas – Sam Ratulangi Menteng), koridor DA2 (Stasiun MRT
Dukuh Atas - Tanah Abang), koridor DA3
(Stasun MRT Dukuh Atas – Kuningan), dan koridor DA4 (Stasiun MRT Dukuh Atas –
Kota). Semua bus ini bisa diambil di depan pintu stasiun MRT Dukuh Atas di
dekat stasiun BNI City. Dari stasiun Sudirman kita harus melewati Walking
Tunnel sebelum sampai di tempat ambil bus.
Bus Transjakarta di koridor yang kodenya
pakai “DA” di atas tidak terhubung dengan koridor lain, karena bus-bus ini
adalah bus yang melewati jalan biasa dan berhenti di halte tepi jalan. Pintunya
pendek jadi tidak bisa menaikturunkan penumpang di halte busway. Jadi, kalau
mau naik bus Transjakarta yang bentuknya seperti ini, ingat baik-baik: tidak
bisa transit. Kalau mau pindah bus, ya bayar lagi.
Nah, buat yang dari luar kota dan
berminat iseng-iseng naik Commuter Line, coba turun di Stasiun Sudirman ini dan
jalan-jalan di pusat kota Jakarta. Bukan tempat wisata budaya, di sini kita
bisa melakukan wisata metropolitan. Wisata untuk melihat gedung-gedung tinggi,
makan di pedagang kaki lima di gang-gang yang memenuhi kebutuhan pangan
mbak-mbak dan mas-mas kantoran, dan berakhir di mal terdekat, yaitu Grand
Indonesia dan Plaza Indonesia. Seru juga, lho.
Bus Transjakarta koridor DA yang tidak bisa transit ke jalur bus Transjakarta reguler. |
Stasiun kereta Sudirman, Stasiun MRT
Dukuh Atas, dan halte busway Dukuh Atas 1 dan 2 adalah salah satu contoh
terintegrasinya transportasi umum di Jakarta. Nyaman kan, naik kendaraan umum
di Jakarta.
Catatan tambahan: Per 1 Agustus 2019 Stasiun Sudirman tidak melayani transaksi THB (tiket harian berjaminan). Artinya, di sini kita tidak bisa membeli tiket kereta untuk hanya sekali jalan. Untuk turis yang ingin naik kereta dari Stasiun Sudirman, sebaiknya sudah memiliki kartu uang elektronik (misalnya BCA Flazz, BNI TapCash, Mandiri e-Money, dan lain-lain) atau sudah membeli KMT (kartu multi trip) di stasiun lain.
Bagus sekali ada kemudahan transport awam macam ni. Memudahkan perjalanan dan kurangkan kesesakan jalan raya.
BalasHapusBetul! Nggak perlu ribet.
HapusStation juga besar dan memberikan keselesaan kepada pengguna. Bagus sekali.
HapusWah yang pintu bawah aksesnya bisa kemana-mana ya. Biasa lewat atas dan samping jadi gak ngeh sama pintu bawah yang menuju ke BNI dll itu.tks ya sharringnya
BalasHapusAkses samping itu mungkin yang saya maksud dengan akses bawah, ya. Kan kalau keluar di Jl Blora, bisa lewat walking tunnel untuk ke BNI City, bahkan ke GI. Tapi itu masih lanjut jalan kaki lho, ya.
Hapuswah kalau membaca ulasannya disini, sepertinya makin nyaman saat naik kendaraan di Jakarta ya. Saya juga pengen menikmati wisata metropolitan dan pengen juga melihat2 area stasiun sudirman ini. hmmm... harus atur waktu dulu
BalasHapusIya, kalau soal transportasi umum di Jakarta, perkembangannya cepat banget. Tiap tahun selalu ada pembaharuan.
HapusBaru pernah sekali doang ke stasiun sudirman, itupun karena mau nyobain kereta bandaranya, dan stasiunnya emang nyaman.
BalasHapusIya... stasiun bandara kan stasiun baru, jadi bangunannya modern.
HapusCuman sering dengar namanya dan hanya lewat gitu aja coz gak ada keperluan di area sana :)
BalasHapusDesainnya modern yah. Semakin ke sini fasilitas2 penunjang transportasi semakin nyaman
Iya, makanya semakin banyak orang yang memilih untuk naik Commuter Line.
HapusLengkap infonya, termasuk stasiun MRT. Transportasi massal di JKT sudah jauh lebih baik. Mungkin tetap harus waspada kemungkinan adanya copet hehe..
BalasHapusIya... tapi dengan pengaturan yang semakin ketat, kesempatan mencopet juga semakin kecil sih. Cuma tetap aja ada.
Hapus