12 Oktober 2019

Pasar Mayestik.
Pasar Mayestik adalah salah satu pasar yang sangat populer di tahun 80-an. Pasar ini dikenal sebagai tempat membeli kain dan pakaian jadi. Terletak di Jl. Kyai Maja, di daerah Kebayoran Baru, pasar ini termasuk salah satu pasar yang menjadi sentra kain di tengah kota Jakarta. Di luar gedung pasar, terutama di daerah belakangnya, berderet toko-toko tekstil milik warga keturunan India. Selain itu, ada juga penjual makanan, penjual buah-buahan, dan tepat di depan kompleks pasar terdapat toko kue Khong Guan. Masih ingat kan, merk yang populer dengan biskuit kalengan bergambar seorang ibu dan anak-anaknya yang sedang makan. (Kemana bapaknya? Coba ya, kasih tahu kalau sudah ketemu.)
Pasar Mayestik yang sekarang berdiri adalah hasil renovasi pada tahun 2012. Menurut Wikipedia, gedung pasar Mayestik terdiri dari 10 lantai (termasuk mezzanine dan tempat parkir), tapi waktu saya datang kemari tanggal 5 Oktober 2019 lalu, cuma ada empat lantai (di luar basement) yang saya ketahui. (Mungkin karena saya kurang menjelajahi pasar ini ya.)
Lantai paling bawah adalah tempat penjual sepatu, baju, parfum, kaca mata, dan lain-lain. Lantai 2 dan 3 adalah tempat berjualan baju dan batik. Ada juga yang berjualan tas. Nah, lantai 4 adalah tempat yang membedakan pasar Mayestik dengan pasar lain. Di sini terdapat banyak kios penjahit baju. Selain penjahit, ada juga penjual batik dan bank BCA serta BNI. Oh ya, di bagian tengah bangunan ada tempat terbuka dimana terdapat banyak penjual makanan. Di lantai bawah (semi basement) terdapat penjual kotak bingkisan dan keranjang, sedangkan di lantai paling bawah terdapat penjual daging dan sayuran.
Untuk yang butuh menjahitkan bahan untuk baju kondangan, pesta, acara kawinan, atau memang penggemar baju yang tailored made, tempat ini bisa dijadikan salah satu tempat untuk menemukan tukang jahit yang cocok. Di lantai 4 memang ada banyak banget pilihan penjahit pakaian. Ada teman saya yang punya penjahit langganan di sini. Eh ... tapi saya tidak punya penjahit langganan di sini. Jadi jangan minta rekomendasi penjahit ke saya ya.
Naik Bus Transjakarta
Bagaimana caranya ke Pasar Mayestik dengan bus Transjakarta? Ternyata mudah lho.
Bus Transjakarta yang menuju/dari Ciledug/Puri Beta pasti melewati pasar ini. Semua bus ini pasti melewati halte busway Mayestik yang terletak di atas jalan layang khusus Transjakarta:
  • koridor 13 (Tendean – CBD Ciledug)
  • koridor 13A (Blok M – CBD Ciledug)
  • koridor 13B (Pancoran Barat – Puri Beta)
  • koridor 13C (Tosari – Puri Beta)
  • koridor 13D (Ragunan – Puri Beta)
  • koridor 13E (Kuningan – Puri Beta)
  • koridor 13F (Kampung Melayu – Puri Beta)
Bus Transjakarta berikut ini melewati pasar Mayestik, namun tidak lewat jalan layang khusus busway. Bus-bus ini lewat jalan biasa dan berhenti di dekat pasar, tepatnya di halte feeder busway Mayestik di depan Bank BCA Mayestik:
  • koridor 1C (Blok M – Bintaro via Pesanggrahan),
  • koridor 1M (Blok M – Meruya)
  • koridor 1Q (Blok M – Rempoa)
  • koridor 8D (Blok M – Joglo)
  • koridor 8E (Blok M – Bintaro)
Semua koridor yang saya sebutkan di atas melewati pasar Mayestik baik dari Blok M maupun saat menuju Blok M.
Gampang kan, naik bus Transjakarta ke Pasar Mayestik. Jadi nggak perlu khawatir kalau mau cari penjahit di sini. Oh ya, catatan tambahan, kalau naik kendaraan kemari malahan lebih susah daripada naik kendaraan umum karena jalan di depannya sempit dan seringkali macet. Yuk, naik bus Transjakarta!

22 Komentar:

  1. Wah, seru juga ya banyak variasi di lantai 4 Pasar Mayestik ini :) AKu aja lupa2 ingat kapan ya terakhir berkunjung ke sana. Btw enak juga ya bisa jahitin apa aja seperti pakaian dll di lantai 4 itu. Kapan2 coba sampai lantai ke-10 mbak. AKu tunggu lanjutan ceritanya ya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Perlunya cuma ke tukang jahit aja, Kak. Entah kapan ke Mayestik lagi. Hahaha.

      Hapus
  2. Terakhir ke Mayestik udah enam tahun lalu, pake metromini dari cipulir. Bagus-bagus kain di sana dan banyak pilihan. Sekarang pasti sudah lebih ramai.

    Oh ya, ada juga tukang bordir mesin ya. Saya sempet pesan bordir sekolah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh iya, ada tukang bordir juga. Di sini memang lengkap kalau mau bikin baju.

      Hapus
  3. Ku pernah naik transjakarta sekali, dan agak desek-desekan wgwggw

    Keras sekali kehidupan Jakaaaaarta memang yaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahaha... kalau udah biasa sih, seru-seru aja.

      Hapus
    2. Hahaha iya sih ya, mba. pasti keliataannya seruuu :D

      Hapus
  4. Unik juga ya, ada satu pasar isinya tukang jahit gitu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dari jaman dulu, pasar mayestik memang sentra kain untuk Jakarta Selatan. Lumayan kan, nggak perlu bingung kalau mau cari tukang jahit.

      Hapus
  5. Saya malah kalau ke Mayestik ga nyari kain. Tapi jajan-jajan di depan pasar. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wahahaha... nggak salah sih. Ada banyak makanan di sini.

      Hapus
  6. belum pernah nih berkunjung ke pasar mayestik ini hehe smga kapan kapan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sip deh. Lumayan kok, kalau pas mau ngejahitin baju.

      Hapus
  7. Saya lupa2 inget pernah gak ke pasar ini. Soale di Jakarta 20an tahun lalu mba. Skrg kalo ke jkt serba mepet waktunya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah... kalau nggak ada perlunya (misalnya cari penjahit) kemungkinan besar sih gak kesini.

      Hapus
  8. Gw kalo ke sini naik MRT dong...


    Kan anak gahol jakartah


    Wkwkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yeee ... ketahuan bukan anak Jakarta. Mana ada MRT sampai Mayestik. Teteup nyambung Transjakarta bo... Situ ke Blok A aja, jualan lampu dan kunci, itu bisa pakai MRT.

      Hapus
    2. Ahaha.... ojol tetap juaranya.

      Hapus
  9. wah ada penjahit baju , enak ya beli bahan bisa langsung dijahit

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, lumayan kan. Gak usah nyari-nyari lagi.

      Hapus
  10. Wah, saya curiga nih pasti kantor kita dekatan. Wakakakak! MRT tuh membuat pecinta kuliner makin bisa mencoba makanan baru di jam makan siang.

    BalasHapus