Mari ke Museum Manusia Purba Sangiran! |
Situs Sangiran cukup luas, ada yang
masuk ke Kabupaten Sragen dan ke Kabupaten Karanganyar. Karena luas, maka situs
ini dibagi ke dalam beberapa klaster, dan masing-masing klaster memiliki museum
dengan temanya sendiri-sendiri. Dari semua museum yang ada, satu menjadi museum
utama. Museum utama Sangiran terletak di klaster Krikilan; dan kalau orang
menyebut Museum Sangiran, maka yang dimaksud pastilah museum di klaster
Krikilan ini. Saya sendiri belum berkesempatan untuk mengunjungi museum
pendukung di klaster lain, namun jika ada kesempatan, saya berminat untuk
mengunjungi semuanya. Untuk saat ini, saya cukup puas mengunjungi museum
utamanya saja.
Museum Manusia Purba Sangiran,
demikian nama lengkap museum di klaster Krikilan ini, sebenarnya tadinya
hanyalah bangunan sederhana tempat seorang antropolog bernama Gustav Heinrich
Ralph von Koenigswald dan penduduk setempat bernama Toto Marsono menyimpan
temuan hasil penggalian di Sangiran. Di tahun 2011, diresmikan bangunan baru yang
lebih modern untuk menggantikan gedung sederhana ini. Bangunan yang saya
kunjungi adalah bangunan baru tersebut.
Fosil gading purba yang dipamerkan. |
Mau tahu tentang dinosaurus? |
Ruang pamer pertama diberi nama Kekayaan
Sangiran. Di sini dipamerkan bebatuan dan fosil-fosil yang ditemukan di situs Sangiran.
Jangan dipikir di sini kita hanya bisa melihat tumpukan batu-batu, ya. Ruang
pamer ini ditata sedemikian rupa sehingga menarik namun tetap informatif. Di
sini kita bisa mempelajari tentang terbentuknya daerah Sangiran, kondisi
bebatuan dan lapisan tanah yang ada, sisa-sisa perkakas prasejarah, dan juga
contoh fosil yang ditemukan di sekitar Sangiran. Sampai sekarang, situs Sangiran
masih merupakan penyumbang fosil Homo
erectus di dunia. Ruang pamer pertama adalah ruang pamer favorit mayoritas
pengunjung.
Ruang pamer kedua diberi nama
Langkah Kemanusiaan. Di sini digambarkan kisah terbentuknya bumi, perkembangan
jaman di bumi, dari munculnya makhluk hidup pertama sampai dengan munculnya
primata di masa akhir Paleosen. Di ruang pamer ini terdapat film tentang
pembentukan tata surya dan panel-panel yang menggambarkan perkembangan mahkluk
hidup di dunia. Daerah ini biasanya hanya dilewati saja oleh pengunjung, karena
mayoritas alat peraganya adalah panel-panel tulisan, meskipun disertai dengan
gambar. Bagian yang paling menarik di sini adalah diorama aktivitas manusia
purba, dimana kita bisa merasa melihat langsung kehidupan sehari-hari manusia
purba di Sangiran.
Informatif. |
Ruang pamer tiga diberi nama Masa
Keemasan. Di sini, terdapat sebuah diorama yang cukup besar, dimana digambarkan
kegiatan sehari-hari Homo erectus,
misalnya berburu atau berkumpul bersama komunitasnya. Selain patung Homo erectus, terdapat juga patung Homo floresiensis, yaitu manusia purba
kerdil yang fosilnya ditemukan di Flores. Di antara semua alat peraga yang
dipamerkan di ruang pamer tiga, yang paling saya suka adalah film yang
menceritakan pembuatan patung Homo floresiensis.
Saya sangat kagum dengan artisan yang menciptakan patung ini. Rambut dan bulu
badannya dipasang satu-satu, lho!
Museum Manusia Purba Sangiran adalah
salah satu museum yang menurut saya cukup lengkap dari sisi alat pamer dan juga
koleksinya. Areanya juga cukup luas, sehingga memungkinkan dibangunnya tiga
ruang pamer yang cukup besar. Alat peraganya juga menarik, bahkan sebetulnya bisa
dijadikan tempat swafoto. Tapi berhubung ruangnnya agak remang-remang, memang
kualitas kamera akan sangat menentukan hasil foto-fotonya.
Museum ini cocok untuk tempat wisata
keluarga karena mendidik sekaligus menarik. Museum Manusia Purba Sangiran buka
setiap hari dari jam 08:00 hingga jam 16:00. Harga tiket masuknya Rp 5.000,-
Wah menarik nih melihat koleksi di museum nya.bawa keluarga juga cocok ya kan.
BalasHapusCocok banget, lah. Ini tempat bagus untuk belajar ilmu alam.
HapusOoh ternyata diSragen ada yaa museum manusia purba serta hewan purbakala zaman dahulu..😄😄
BalasHapusJadi penasaran pengen kesana dan mengupas sejarah tulang belulang hewan2 terdahulu..😄😄
Ada, lah. Sangiran kan masuk pelajaran IPS waktu SD. Penjelasan di museum ini lengkap, lho.
HapusJadi inget pelajaran sejarah dulu ada homo soloensis,pithecantropus erectus dan lain2,btw museumnya cakep juga ya
BalasHapusIya... koleksinya lengkap.
Hapuswah bisa belajar sejarah manusia purba ya kak main kesitu, jadi teringat mapel sejarah waktu sekolah ada pitecantropus erectus, homo sapiens, dkk :D
BalasHapusIya ... pelajaran sejarah SD kan ya.
HapusSaya udh pernah ke museum ini tiga kali, tapi sayang belum sempat ke klaster lainnya padahal dekat coz waktu itu nggak sempat,...asyik kalau wisata museum jadi bisa ngebayangin kehidupan pada jaman dulu
BalasHapusIya ... saya juga nggak sempat ke klaster yang lain. Mungkin kapan-kapan, ya.
HapusSaya jadi ngiri ama mbak Dyah...dari dulu saya pengen banget ke museum purba begini, tapi sampai hari ini belum kesampaian...suka suka penasaran dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan anthropology..
BalasHapusKalau suatu saat ke sini, nggak rugi sih. Museumnya keren.
HapusSaya ingat homo ttg sangiran ini pelajaran ips saat smp. Ternyata ada museumnya. Keren dah
BalasHapusIya, Pak. Ada. Dan pengunjungnya lumayan banyak lho.
Hapuswah jadi pengen berkunjung kesana kak, biar tambah ilmu belajar sejarah yang dulu hanya teori di kelas, dan praktek nya belum pernah :D
BalasHapusYuk, yuk ...
HapusKeren bgt museumnya mas, baru tau ada di Sragen. Next time perlu kesini jg kayaknya 😁
BalasHapusNggak nyangka kan, Sragen ternyata mendunia berkat Pithecantropus erectus.
HapusTau ngga, aku pernah ... kecele saat tiba disini.
BalasHapusGegaranya aku ngga tau kalau hari Senin museumnya libur.
Duh, udah jauh-jauh kesana malah ketemunya cuma satpam di depan gerbang berbentuk 2 gading besar ituuu 😅
Lha... biasanya memang museum tutup hari Senin kan. Ada tuh yang tutupnya Jumat, nah itu yang bikin kecele.
HapusAda sih beberapa museum yang ngga tutupnya hari Senin, kak.
HapusKalau di Yogya beberapa museumnya memang iya berhenti beroperasi di hari Senin.
Saat aku kecele ke museum Sangiran, ya udah pelampiasannya .. cuma berfoto-foto di lahan area yang ditulisi merupakan lahan dilindungi ... berupa tanah lapang begitu ..
Xixixi
Ahaha... soalnya, di sekitaran Sangiran belum ada tempat makan atau nongkrong yang asyik. Jadi kalau kecele karena museum tutup, ya udah, harus balik arah. Nggak ada alternatif tujuan.
HapusSangiran, ingat zaman sekolah dulu (homo sapiens), heheeh. Biaya masuknya itu wow sekali, Kak, cuma 5K!
BalasHapusIstilah Homo sapiens itu selalu dikenang, ya.
Hapussekilas inget pelajaran waktu smp dulu :D
BalasHapusIya... memang ada di pelajaran SMP.
Hapussering lewat situ mbk ... tapi gak pernah mampir ...
BalasHapusWah, sayang sekali. Keren kok, museumnya.
HapusBelum sempat main ke museum ini. Bisa untuk pembelajaran anak-anak ya mba.
BalasHapusBisa banget. Cocok untuk edukasi.
HapusNoted nih mba, anak-anak saya bakalan suka banget nih kalau berkunjung ke sini.
BalasHapusTapi lumayan jauh sih, harus pada musim liburan ke sini.
Murmer juga ya :)
Emang tempatnya jauh dari mana-mana. Tapi nggak bakal rugi kok, ke sini.
Hapus