Bulan
Juli yang lalu, saya dan keluarga sengaja kumpul bareng di Yogyakarta dan
menginap di rumah salah satu saudara. Bukan apa-apa, kebetulan ada beberapa
saudara yang tinggal di sini. Untuk mengisi acara, kami memutuskan untuk sewa
mobil dan mengunjungi beberapa tempat wisata yang cukup menarik di sekitaran
Yogyakarta.
Candi Barong yang sunyi di dekat Yogyakarta. |
Yak,
biar tidak lama-lama di pengantar, langsung saja saya ceritakan mengenai
perjalanan wisata sehari di sekitar Yogyakarta.
Saya dan
adik saya tiba di Stasiun Yogyakarta sekitar jam 5 pagi. Berhubung anggota
keluarga yang lain baru tiba di stasiun sekitar jam 7 pagi, jadi kami
duduk-duduk dulu sambil nge-charge hape. Yang jelas sih, saya berusaha untuk
tidak ketiduran. Takut lengah dan ada barang yang berpindah tangan. Setelah
seluruh anggota rombongan dari luar kota Yogyakarta hadir, kami lalu pergi ke
rumah seorang saudara yang akan kami inapi malam itu.
Makan pagi: Soto Ayam Pak Gareng
Tapi
sebelumnya, kami makan pagi dulu di Soto Ayam Pak Gareng. Warung soto ini sudah
ada sejak tahun 1993. Letaknya di utara Stasiun Yogyakarta, dekat banget dengan
gerbang masuknya. Warung tenda yang cukup besar dan sangat ramai ini menjual
soto ayam dan kudapan lain yang bisa dimakan dengan soto. Kudapan unik yang
jarang saya temui di tempat lain adalah lenthok. Lenthok adalah sejenis
perkedel yang terbuat dari singkong. Setelah kenyang, kami segera menuju ke
rumah saudara kami itu.
Mari makan soto ayam! Yang seperti perkedel itu namanya lenthok. |
Obyek 1: Candi Barong
Candi
lagi? Ya sudah lah ya. Kebetulan kami sekeluarga pecinta candi. Candi Barong
adalah candi Hindu yang diperkirakan dibangun di abad IX atau abad X.
Berdasarkan catatan Belanda di tahun 1915, nama candi ini adalah Candi Sari
Sorogedug. Tapi karena ada hiasan Betara Kala yang mirip Barongan di candi ini, masyarakat sekitar lebih sering menyebutnya
sebagai Candi Barong.
Candi
ini cukup unik karena bentuknya lebih berupa panggung batu berundak yang luas
dengan dua bangunan pemujaan kecil di atasnya. Kemungkinan tempat ini adalah
tempat pemujaan Dewa Wisnu dan Dewi Sri. Kalau dibandingkan dengan candi-candi
lain yang ada di sekitaran Yogyakarta, candi ini terasa kosong. Soalnya,
bangunannya lebih mirip punden berundak rakasa. Unik. Tapi jalan-jalan di sini
dijamin bikin kulit terbakar karena panas.
Waktu
saya dan salah satu saudara sedang mengisi buku tamu, saya lihat pengunjung
candi ini cukup sedikit. Mungkin karena candi ini hanya bangunan tunggal yang
tempatnya cukup jauh dari mana-mana, jadi jarang ada turis yang datang.
Kalaupun ada yang lewat, paling juga rombongan tur yang hendak lanjut menuju ke
Candi Ijo.
Obyek 2: Situs Dawangsari
Di
dekat Candi Barong, terdapat reruntuhan yang sedang dalam proses rekonstruksi,
yang disebut dengan Situs Dawangsari. Situs ini berupa stupa besar dengan corak
Budha. Areanya kecil sih, itupun sepertinya masih masuk dalam areal halaman
orang.
Sayang sekali situs ini sedang dihentikan proyeknya. |
Oh ya,
situs yang letaknya tinggal selemparan batu dari Candi Barong ini, bisa
dikatakan sangat jarang dikunjungi. Satu keluarga yang sama-sama berkunjung ke
Candi Barong saja lewat area situs ini hanya karena mobil mereka parkir di
dekat situ. Mungkin karena hanya reruntuhan dan tidak ada penjelasan yang bisa
digali lebih lanjut, jadi kurang menarik untuk orang banyak.
Obyek 3: Candi Sojiwan
Dari
Situs Dawangsari, kami sebenarnya hendak melanjutkan perjalanan ke kompleks
Candi Ijo. Tapi di tengah perjalanan, waktu menuruni bukit (karena ambil jalan
yang agak memutar), kami melihat bangunan candi yang nampak cantik di kejauhan.
Kami pun meminta Pak Sopir untuk berbelok menuju ke bangunan itu. Ternyata itu
adalah Candi Sojiwan. Berbeda dari situs lain yang kami kunjungi, Candi Sojiwan
terletak di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Jadi kami melipir dulu ke provinsi tetangga.
Candi
Sojiwan adalah candi dengan corak Budha. Candi ini sebenarnya merupakan monumen
yang dibangun oleh seorang raja dari Kerajaan Mataram Kuno untuk neneknya. Dibangun
di sekitar abad VIII hingga abad X. Uniknya candi ini adalah, relief-relief yang
ada di kaki candi menggambarkan fabel yang menjelaskan ajaran moral agama
Budha. (Mungkin bunda Nenek ini senang bercerita, ya?) Contoh kisah yang
digambarkan di sini adalah kisah buaya yang ditipu kera dan pejabat yang
menguji kesetiaan sahabatnya.
Candi Sojiwan di Klaten, yang dekat sekali dengan Prambanan. |
Obyek 4: Candi Ijo
Nah,
kembali ke D.I. Yogyakarta. Tiba di Candi Ijo. Candi ini dibangun di lereng
bukit yang disebut oleh masyarakat setempat sebagai Gunung Ijo. Candi Ijo cukup
populer di kalangan turis nasional karena letaknya berdekatan dengan Tebing
Breksi yang sempat dikunjungi mantan presiden Amerika, Barack Obama. Selain
itu, Candi Ijo sendiri juga merupakan tempat melihat sunset yang cukup populer.
Posisinya yang cukup tinggi memungkinkan pengunjung untuk melihat pemandangan
lembah di sekitar kota Yogyakarta.
Area
bangunan utama yang di tingkat paling tinggi adalah area yang paling banyak
dikunjungi. Selain pengunjung bisa melihat pemandangan lembah, mereka juga bisa
mengagumi ukiran-ukiran di candi. Di dalam salah satu candi, ada sisa relief
yang mengambarkan penari yang membawa bokor. Mungkin maksudnya penari dari
kahyangan, ya.
Nah, di
bagian bawah juga ada beberapa bangunan lagi. Kalau dilihat-lihat, sepertinya
bangunan yang dibawah sampai sekarang masih dipakai untuk tempat meditasi atau
berdoa. Oh ya, kalau ada yang datang dan mau memperhatikan tanah di dekat
bangunan yang di bawah, akan kelihatan bahwa bukit ini sebenarnya adalah satu
bongkah batu karang raksasa. Kalau tidak ada candi di atasnya, mungkin nasibnya
mungkin akan sama seperti Tebing Breksi.Pemandangan dari Candi Ijo. |
(Bersambung.)
Noted mba... kebetulan bukan depan mau ke yk nih
BalasHapusYuuk... Have fun, ya Bang.
Hapuskok bersambung? Objek candi ijo kirain warnanya hijau he he he
BalasHapusEa... candi berwarna hijau berarti lumutan dong.
HapusSemoga tempat tempat wisata sejarah kayak candi-candi begini nggak dikasih tempat spot-spot kontemporer (tempat selfie) ya, Mbak.
BalasHapusSayang banget, banyak tempat wisata di Jogja lebih mementingkan spot selfie daripada edukasi.
Setuju banget, tuh. Selfie dengan latar belakang alam juga bagus, kok. Nggak usah pakai pajangan yang nggak nyambung.
HapusBelum pernah datang ke candi2 ini selain candi borobudur dan candi prambanan yg terkenal itu, lokasinya jauh ya dari 2 candi ini?
BalasHapusRelatif dekat dengan Prambanan, Mbak. Masih sekitaran Jogja. Kalau Borobudur memang letaknya kan jauh, sudah di wilayah Magelang.
HapusLah aku taunya kalo ke Jogja, melipir ke Borobudur, prambanan mendut. Udeh itu doang :D Gak asik yah, sempit banget pengetahuanku. Di Jogja aku juga punya langganan soto enak mbak. Namanya Soto Pak Marto di Jl. Letjen S.Parman No.44, Notoprajan, Ngampilan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55142
BalasHapusTempatnya sederhana tapi ueeeenak mbak. Dia kayaknya jual soto aja dah.. 🙄Apa ada menu lain yah, aku lupa. Kalo ke situ aku pesennya soto sih :D hahaha
Itu dekat daerah beteng? Saya belum pernah ke sana. Jual otak goreng, gak? Saya lebih sering ke Soto Pak Soleh Al Barokah. Otak goreng dan paru gorengnya enak.
HapusJam maksi lihat foto soto...duh!
BalasHapusAku belum pernah ke Candi Barong, Situs Dawangsari dan Candi Ijo Mbak..
Kalau candi selalu masuk tujuan kami, karena suami dan aku pengin ngenalin anak-anak budaya leluhurnya.
Nanti kalau ke Jogja lagi musti mampir nih..:)
Di Jogja ada banyak banget candi, Mbak. Bisa butuh seminggu kalau mau mengunjungi semuanya.
Hapus