Catatan: Artikel ini membahas makanan yang tidak halal.
Alsace
adalah suatu daerah di Perancis timur yang berbatasan dengan Jerman dan Swiss.
Nama ini merujuk pada suatu area dimana penduduknya memiliki kesamaan kultural
dan historis, bukan berdasarkan pembagian daerah administratif negara. Jadi,
jangan heran kalau batas-batasnya di GoogleMaps tidak jelas. Kalau secara
administratif, daerah Alsace merupakan bagian dari Région Grand Est. Kunjungan saya kemari bisa dilihat di artikel saya
tentang jalan-jalan ke Perancis.
Beli bretzel di pinggir jalan dan dimakan sambil jalan-jalan. |
Makanan
daerah Alsace juga khas, sedikit berbeda dengan daerah lain di Perancis. Budaya
Alsace banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Jerman, dan hal ini juga nampak pada
makanan tradisionalnya. Berikut beberapa makanan dan minuman khas Alsace, la cuisine Alsacienne, yang tidak boleh
dilewatkan.
Choucroute
Choucroute
adalah kubis yang diiris tipis-tipis dan difermentasi. Choucroute bisa
dikatakan versi Perancis dari sauerkraut yang terkenal dari Jerman. Biasanya
makanan ini disajikan panas-panas. Cocok untuk dimakan di musim dingin. Umumnya
choucroute dihidangkan dengan daging babi asap atau sosis babi, dan kentang
rebus. Kombinasi makanan ini umum di kalangan penduduk lokal karena harganya
relatif murah, awet, dan bisa bertahan lama di musim dingin. Untuk turis atau
acara tertentu, ada juga choucroute yang disajikan dengan daging angsa atau
ikan.
Saya
makan Choucroute saat jalan-jalan ke Le Château du Haut-Kœnigsbourg di dekat
desa Sélestat. Kastil yang saya kunjungi ini konon sudah dibangun dari sekitar
tahun 1100-an, walaupun bangunan yang ada sekarang adalah hasil renovasi di
tahun 1900-an. Sebagai tempat yang mengusung cita rasa abad pertengahan,
makanan yang dijual di rumah makan di area sini juga disajikan sesuai dengan
cita rasa tradisional. Jadi jangan heran kalau hidangan yang saya foto ini
menampilkan daging asap dan sosis babi yang bentuknya biasa saja. Itu makanan
rakyat pedesaan setempat.
Choucroute yang "bersembunyi" di tumpukan daging dan sosis babi. |
Tarte flambée
Tarte
flambée, atau kadang dikenal dengan flammekueche, adalah sejenis pizza tipis tradisional
daerah Alsace. Makanan ini adalah makanan favorit, dan di banyak tempat dijual
paket all-you-can-eat untuk hidangan
yang satu ini.Walaupun tipis, ukuran satu porsi tarte flambée lumayan besar.
Untuk orang Indonesia (saya sih, maksudnya) satu porsi saja sudah membuat
kenyang. Para turis Eropa yang saya lihat, bisa ambil paket paket all-you-can-eat dan makan sampai lima porsi.
Umumnya,
toppingnya tarte flambée adalah daging serta gajih babi dengan lapisan keju.
Seingat saya, sepanjang saya wisata di sekitar Alsace, saya tidak pernah
melihat pilihan tarte flambée dengan topping daging/gajih yang bukan babi. Tapi
kalau untuk pilihan kejunya, ada banyak banget ragamnya. Oh ya, keju di
Perancis baunya lebih menyengat dari pada jenis cheddar yang biasa dijual di
Indonesia, ya.
Saya
makan tarte flambée di Strasbourg, tepatnya di rumah makan Flam’s yang berada
di 29 rue des Frères, Strasbourg. Tempat ini selalu ramai, dan siap-siap antre
kalau mau makan di sini. Jangan khawatir kalau tidak bisa bahasa Perancis,
beberapa staf di sini fasih berbahasa Inggris.
Tarte flambée dengan berbagai macam modifikasi topping. |
Keju Munster
Keju
munster adalah keju yang hanya diproduksi di beberapa tempat di Alsace dan
Lorraine (juga bagian dari Région
Grand Est). Keju lokal yang umum digunakan masyarakat ini hanya dibuat dari susu
sapi yang dipelihara di perbukitan Vosges, Perancis. Pembuatannya juga masih
tradisional, dimana di pariknya, keju dicuci dengan air garam oleh para pegawai
setiap hari. Keju jenis ini teksturnya sangat lembut dan baunya cukup
menyengat. Kebetulan, waktu kami beli sosis babi handmade di salah satu toko di Colmar, ibu-ibu penjualnya juga
menawari keju jenis ini. Dia bilang sosis babi dan keju munster adalah duet
khas Alsace yang sering ada di atas meja makan penduduk lokal.
Keju munster yang khas Alsace. Baunya menyengat tapi rasanya lumayan juga. |
Alsatian Wine atau Anggur
Daerah
Alsace dikenal sebagai daerah penghasil anggur, dan termasuk pusat produksi white wine yang terkenal. Produk wine
dari Alsace yang terkenal di seluruh dunia antara lain adalah jenis Rieslings, Pinot, dan Gewürztraminer. Begitu terkenalnya wine asal Alsace sehingga ada jalur turis
anggur Alsace atau Route des Vins
d'Alsace dimana turis bisa menyusuri jalur itu sambil mencobai produk dari
berbagai penghasil wine ternama. Kalau Anda datang ke daerah Alsace dan tidak
mencoba minum wine, Anda rugi besar.
Sewaktu
saya dan teman-teman jalan-jalan saya berwisata ke Alsace, kami mencobai beberapa
jenis wine yang ada. Kalau mau beli dengan murah, bisa beli langsung di pusat pengolahannya.
Kami sempat beli satu botol di desa Eguisheim. Tergantung kualitasnya, harga satu
botol wine bisa sekitar 8 Euro hingga puluhan Euro. Kalau mau mencoba, beli
yang harganya 9,5 Euro saja sudah enak rasanya.
Segelas anggur Pinot di Eguisheim. Saya pribadi tetap lebih suka Gewürztraminer. |
Roti dan Kue Tradisional Alsace
Kougelhopf
Roti
ini sebenarnya merupakan penganan khas Jerman, Austria, dan sekitaran Alsace.
Roti ini merupakan makanan yang dihidangkan di acara-acara pesta, seperti
perayaan Natal, pernikahan, dan lain-lain. Kougelhopf bisa ditaburi gula halus
atau garam. Roti yang lembut ini sudah lama menjadi hidangan rakyat di Alsace. Sebuah
museum di desa Gertwiller menyimpan cetakan roti tersebut yang diperkirakan
sudah ada dari abad ke-18.
Saya
membeli roti kougelhopf di desa Eguisheim, di toko roti L’Authentique Pain d’
épices Alsacien.
Pain d’
épices
Nah ...
pain d’ épices sendiri sebenarnya adalah kue rempah-rempah. Kue ini
biasanya dimakan saat perayaan Natal. Akan tetapi di hari-hari biasa kue khas
Alsace ini juga dijual. Kue ini disebut sebagai kue rempah karena di dalam
adonannya terdapat campuran dari berbagai bumbu, misalnya kayu manis, jahe, cengkeh,
dan kapulaga.
Saya
beli kue ini di salah satu toko roti di Colmar, di dekat Gereja Dominikan.
Rasanya sih, menurut saya, ya mirip kue jahe.
Bretzel
Roti
berbentuk pretzel dan ditaburi garam ini adalah salah satu penganan yang umum
dijumpai di toko-toko kue di Alsace. Karena teksturnya yang lebih lembut dari
pada pretzel Jerman, roti ini sering disebut sebagai soft pretzel (pretzel lembut). Konon kabarnya, roti ini sudah
dikenal masyarakat di sekitar abad ke-12. Bentuk bretzel adalah lambang toko
roti di daerah Alsace. Di musim dingin, roti bretzel adalah salah satu dagangan
laris di pasar-pasar.
Kougelhopf adalah roti yang di sebelah kiri. Bungkusan yang kanan adalah macaron khas desa Riquewihr. Yang di depan cokelat biasa. Sebotol wine di belakang dibeli di Domaine Bruno Sorg, Eguisheim. |
Itulah beberapa makanan khas daerah
Alsace, Perancis. Sebetulnya ada banyak banget makanan lokal. Tapi kami,
sebagai turis yang tidak berbahasa Perancis, dan waktunya terbatas, tidak
mungkin mencobai semuanya. Yah, siapa tahu suatu saat bisa kembali ke sana dan
mencobai makanan yang lain.
Kalau nonton film film Eropa jaman dulu mesti lihat orang jalan sambil makan roti bretzel. Pantes aja ya, ternyata sudah ada sejak dulu.
BalasHapusSaya juga baru tahu ternyata itu makanan dari jaman dulu banget.
HapusKejunya itu, Kak, auiiiii (Orang NTT nyeletuk) pung enak laiiiiiii :*
BalasHapusHehehe...
Hapusdi kota ini ada resto halalnya juga nggak?
BalasHapusAda. Grand Est itu area yang luas, lho. Di kota Strasbourg, dekat dengan tempat saya makan tarte flambee, ada rumah makan turki yang halal. Terus, di Colmar, juga ada makanan Maroko. Kalau mau makan makanan halal di Grand Est, mendingan jalan ke kota Strasbourg, karena di sana makanan halal ada di beberapa tempat.
HapusJadi belajar kuliner Perancis ni, hehehe..
BalasHapusAhaha... kan, siapa tahu ada yang perlu referensi.
HapusBaca nama makanannya aja kayak udah berkelas hehe, choucroute, tarte flambée, dan lainnya... apalagi pas dimakan...
BalasHapusEh... tapi buat orang Perancis, tempe makanan berkelas lho...
HapusJadi lapar baca postingan ini, baru tau di perancis juga ada semacam pizza nya juga :D
BalasHapusIya... pizza sepertinya makanan dari jaman purba, ya. Itu ada di mana-mana.
Hapusnamanya susah disebut tapi kelihatan enak
BalasHapusPercayalah, orang Perancis disuruh mengucapkan "garang asem" juga lidahnya pasti kepleset.
HapusBahkan bungkus bretzelnya rasanya pingin diabadikan di journal. Hihi.. dijadiin junk journal bagus keknya.. ❤️❤️❤️❤️
BalasHapusAhaha... itu emang yang lucu sih.
HapusKougelhopf sepertinya yummy tuh. Sebagai penikmat roti jujur saya ngiler mba
BalasHapusMemang enak sih, Pak ... Bentuknya juga lucu.
Hapus