Artikel ini dibuat sebagai bagian dari BPN 30 Day Blog
Challenge
Tema hari ini adalah hal yang ingin dilakukan di tahun 2019. Nah, tahun 2019 akan menjadi tahun dimana
saya ingin jalan-jalan di sekitaran Jawa Tengah dan Yogyakarta saja.
Alasannya, mau kembali ke akar. (Saya memang kecilnya tinggal di Solo.) Lagipula, ada banyak tempat wisata di sekitaran
Jawa Tengah dan Yogyakarta yang menarik dan layak dikunjungi.
Jadi, kali ini saya akan membahas lima tujuan wisata di sekitaran Jawa Tengah dan Yogyakarta yang ingin saya kunjungi di tahun 2019. Lima tempat dalam daftar ini semuanya adalah
tempat wisata yang belum pernah saya kunjungi (atau kalau sudah pernah dikunjungi, ya sekitar 20 tahun yang lalu), dan maunya sih, ya dikunjungi di tahun 2019. Satu lagi: semuanya relatif terjangkau dari rumah keluarga saya yang di Solo. Seluruh penjelasan diambil
dari situs lain dan juga blog orang-orang yang sudah pernah berkunjung kemari. Foto
diambil dari Wikipedia.
Pemandangan dari Gunung Purba Nglanggeran. Foto dari Wikipedia. Diambil oleh JV06Nofi Andari. |
Gunung Purba Nglanggeran
Gunung Api Purba ini merupakan
bagian dari situs Geopark Gunung Sewu yang diakui oleh UNESCO. Gunung api yang
sudah tidak aktif selama 60 juta tahun ini diangap merupakan warisan sejarah
planet bumi yang patut dijaga dan dirawat. Area wisata di sekitara Gunung Purba
sendiri juga tidak dikelola secara main-main. Di tahun 2017, Desa Nglanggeran
memenangkan ASEAN's Community Based Tourism karena pengelolaan wisata yang
terpadu.
Desa Batik Laweyan
Dulu saya sempat tinggal di dekat Laweyan
waktu masih kecil. Walaupun daerah Laweyan memang dikenal sebagai penghasil
batik, saya sendiri jarang pakai batik. Jaman dahulu, batik harganya mahal.
Nah, sekarang Desa Batik Laweyan adalah salah satu community-based tourism yang juga diakui oleh mancanegara. Jadi
ingin nostalgia jalan kaki di sekitaran Laweyan dan melihat kemajuan
perkembangan bisnis wisata di sana.
Desa Wisata Pentingsari
Desa Pentingsari disebut-sebut
sebagai pelopor desa wisata di Yogyakarta. Posisinya yang di lereng Gunung
Merapi membuat tempat ini nyaman untuk wisata, baik sendiri maupun dengan
keluarga. Ada banyak kegiatan yang dapat dilakukan oleh wisatawan, misalnya belajar
menari atau membajak sawah. Desa ini berdekatan dengan tempat wisata lain
seperti Kaliurang dan Kali Kuning. Kedua tempat wisata ini pernah saya kunjungi
waktu masih anak-anak. Mungkin sudah saatnya saya mengunjunginya lagi.
Desa Wisata Candirejo
Desa wisata ini letaknya di dekat Candi
Borobudur. Konon desa ini sekarang sudah sangat turistik sekali, dengan
berbagai fasilitas yang membuat turis lebih betah. Ada homestay di sini, bagi
wisatawan dan keluarga yang ingin berlibur dengan nuansa alam yang dibalut
budaya Jawa. Saya dulu pernah lewat desa ini. Tapi itu dulu ... banget sebelum
istilah Community-Based Tourism
populer. Jadi penasaran seperti apa desa ini sekarang.
Gunung Sepikul
Gunung Sepikul letaknya di Kabupaten
Sukoharjo. Obyek wisata yang baru dibuka di bulan April 2016 ini sebetulnya
nggak terlalu jauh dari kota Solo. Gunung Sepikul sering disebut sebagai Gunung
Purba versi Sukoharjo, karena wisatawan memang perlu mendaki gunung batu ini
untuk dapat menikmati keindahan alam di sekitar Sukoharjo. Oh ya, sebetulnya
tempat ini nggak terlalu jauh dari tempat tinggal saya waktu masih anak-anak. Nggak
sampai satu jam perjalanan kalau naik mobil. Tapi seumur-umur saya belum pernah
ke area sekitaran Gunung Sepikul ini. Tahun 2019, siapa tahu bisa ke sini.
Itulah lima tempat wisata yang ingin
saya kunjungi tahun depan. Semoga semua keinginan bisa tercapai di
tahun 2019, ya. Amin ...
semoga tercapai mba :"). Pernah ke Kampung Batik Laweyan tapi dulu waktu saya semester 2 yaitu tahun 2013/2014 yaa itu buat tugas kuliah. Keren Kampung Laweyan, bisa belajar batik di sana ya Mbaa.
BalasHapusPengin nyobain belajar bikin batik. Tapi khawatir gak sabaran.
HapusInsha Allah, Amin, semua tempat wisata di atas bisa dikunjungi pada tahun 2019 nanti.
BalasHapusAmin...
Hapus