Banteay Kdei di tengah pepohonan. |
Banteay
Kdei adalah sebuah candi yang dulunya adalah biara tempat tinggal bhiksu.
Sedangkan Sras Srang adalah waduk buatan yang letaknya berdekatan dengan
Banteay Kdei. Banteay Kdei artinya adalah benteng berkamar, sedangkan Sras
Srang artinya adalah kolam (mandi) kerajaan. Tapi menurut penelitian, Banteay
Kdei bukanlah benteng melainkan biara. Sedangkan Sras Srang adalah kolam
pembersihan untuk upacara, jadi kemungkinan tidak dipakai untuk mandi biasa,
meskipun oleh keluarga kerajaan.
Kisah ini masih oleh-oleh perjalanan kami ke Siem Reap, Kamboja. Karena
posisinya cukup dekat dengan Angkor Wat, maka setelah kami sekeluarga selesai
makan di dekat Angkor Wat, sopir tuk-tuk mengantarkan kami mengunjungi situs
ini. Walau tidak seindah dan seluas Angkor Wat, candi ini tetap menarik untuk
dikunjungi.
Bagian depan Banteay Kdei. |
Banteay
Kdei didirikan di sekitar abad ke-12. Dari dulunya, tempat ini adalah biara dan
tempat tinggal bhiksu. Kabarnya, sampai tahun 1960-an masih ada bhiksu yang
tinggal di sini. Dulunya bangunan megah ini memiliki banyak kamar untuk tempat
tinggal dan tempat semedi. Sekarang sih tinggal sisa-sisa tembok dan tiang
batu.
Banteay
Kdei dikelilingi tembok dengan gapura yang dihiasi dengan ukiran muka berukuran
besar di atasnya. Sedangkan candinya sendiri memiliki panggung kecil di depan
(seperti sisa pendopo) dimana di kiri-kanan tangga masuknya terdapat patung
singa dan patung garuda yang naik di atas naga berkepala tujuh.
Buat
yang belum tahu, warga Khmer percaya bahwa mereka adalah keturunan naga
berkepala tujuh. Sedangkan garuda adalah musuh bebuyutan naga. Jika naga
digambarkan bersanding dengan garuda, maka hal ini melambangkan perdamaian.
Jadi di hampir semua candi di sekitaran Siem Reap, selalu ada patung garuda
yang menaiki naga berkepala tujuh.
Di manapun kita berada, selalu ada "instagram moments". Hehehe ... |
Kalau
kita masuk ke dalam candinya sendiri, akan terlihat sisa-sisa ruangan seperti
kamar kecil-kecil. Kebanyakan sih tinggal tiang rangkanya saja yang terbuat
dari batu. Atap yang terbuat dari batu pun terlihat sudah rapuh dan mudah
hancur. Bahkan, beberapa bagian bangunan juga sudah roboh.
Negara
Kamboja bukan daerah rawan gempa seperti Indonesia, namun sesekali ada gempa
dan mungkin saja candi ini pernah rusak akibat gempa. Ada kemungkinan lain, di
abad ke-13 ada yang berusaha merusak candi ini sehingga konstruksinya menjadi
rawan rusak. Beberapa patung di sini pun terlihat sengaja dirusak. Sebuah
ekskavasi bahkan pernah menemukan tumpukan patung budha di dalam tanah yang
sebagian besar dalam keadaan rusak. Siapa tahu vandalisme politik (kegiatan
merusak bangunan atas dasar permintaan penguasa ataupun pemimpin agama) juga
sudah ada dari berabad-abad yang lalu.
Karena
bangunan ini juga lama sekali tidak terawat, pohon juga bisa tumbuh dan merusak
lantai batu ataupun tembok. Jadi, tidak heran di beberapa tempat tembok
bangunan bisa dijebol akar pohon. Selain pohon besar, lumut juga menjadi salah
satu penyebab kerusakan tembok bangunan.
Salah satu bagian dari candi. Ada patung penari di temboknya. |
Vandalisme dari abad ke-13. |
Man versus nature. |
Untungnya,
masih ada banyak detil-detil bangunan yang masih bisa diselamatkan. Selain
beberapa patung perempuan di tembok, ada juga ukiran penari di tiang-tiang.
Kemungkin dulu tempat ini menjadi pusat perayaan kerajaan, jadi tidak heran ada
banyak ukiran penari di tiang-tiangnya.
Dari
Banteay Kdei, tinggal menyeberang jalan, kita akan sampai di Sras Srang. Sras
Srang sebenarnya hanyalah sebuah danau buatan berbentuk persegi dengan dermaga
batu di pinggirnya. Menurut penyelidikan, di tengah danau juga ada pulau buatan
dengan pondasi batu, namun saat ini pulau buatan ini sudah tidak terlihat lagi.
Walaupun musim kemarau, danau ini masih menyisakan air yang membuat pemandangan
terasa sejuk. Maklum, udara di Siem Reap terasa kering dan sepertinya air lebih
cepat menguap. Akan tetapi, di musim hujan, air danau ini meluap-luap.
Dermaga
batu yang ada di tepi Sras Srang hanyalah sebuah landasan batu yang cukup
tinggi dengan tangga yang menurun ke arah danau. Saat ini, dermaga ini
digunakan oleh warga sekitar untuk membantu mereka naik kapal ke tengah danau.
Konon kabarnya, dulunya upacara agung dilakukan di dermaga ini.
Dermaga di Sras Srang. |
Di
dekat Sras Srang ada warung-warung penjual baju dan kain-kain khas Kamboja.
Tapi percayalah, harganya lebih mahal dibandingkan kalau kita beli di pasar di
tengah Siem Reap. Kalau ada hasrat membeli, tahan saja dulu sampai kembali ke
tengah kota.
Mengunjungi
Banteay Kdei dan Sras Srang membuat saya menyadari bahwa semua ada waktunya.
Mungkin dulunya tempat ini sakral dan hanya untuk kalangan terbatas. Sekarang
turis-turis mondar mandir di sini bahkan tanpa peduli nama raja yang dulu
memerintahkan pembangunan tempat ini. Bahkan ada turis yang bisa naik-naik
reruntuhan tembok untuk foto-foto cantik. Mungkin dulunya hanya orang-orang
tertentu yang boleh lewat di lorong dekat tembok tadi. Intinya adalah
memberikan yang terbaik di saat ini. Syukur-syukur hasil karya kita masih
digunakan di tahun-tahun mendatang. Apa yang terjadi di masa depan, que sera,
sera. Masa depan sudah punya orang-orang yang hidup di waktu itu.
Waahh, jadi ingat masa-masa kuliah yang batal ngetrip ke Kamboja akhirnya cuma ke Vietnam. Udah lama banget pengen kesana liat tempat ini.
BalasHapusTempatnya memang keren, Kak. Nggak heran masuk Warisan Budaya versi UNESCO.
HapusArtistik sekali candi Banteay Kdei ini, kak 👍 ..., ornamen reliefnya dibuat dengan rumit.
BalasHapusPenasaran pengin lihat patung garuda menaiki naga berkepala tujuh seperti apa.
Wah ... akan di pasang di salah satu artikel yang akan datang, kok.
HapusWalaupun reruntuhan bangunan, tetap ada banyak cerita dan tentu saja instagrammable. Sayang banget ya mba kalau bangunan bersejarah gini rusak baik karena aksi vandalisme dan karena kurang terawat.
BalasHapusIya... banyak yang nggak sadar pentingnya sejarah.
HapusMeski tinggal hanya reruntuhan bangunan tapi nilai sejarah yang terukir apik via bangunan tersebut ya.
BalasHapusIya ... semua bangunan bersejarah selalu menyimpan seribu cerita.
HapusMiris juga kerika membaca vandalisme karena kepentingan kekuasaan.
BalasHapusBetul, kak. Nggak kebayang kalau hal yang sama terjadi juga pada candi-candi kebanggaan Indonesia.
Hapuswhats Kamboja, Proficiat. Kapan saya ke sana ya.
BalasHapussetelah membaca di bagian akhir, pesan yang mau disampaikan sangat reflektif. Simak
Mengunjungi Banteay Kdei dan Sras Srang membuat saya menyadari bahwa semua ada waktunya. Mungkin dulunya tempat ini sakral dan hanya untuk kalangan terbatas. Sekarang turis-turis mondar mandir di sini bahkan tanpa peduli nama raja yang dulu memerintahkan pembangunan tempat ini. Bahkan ada turis yang bisa naik-naik reruntuhan tembok untuk foto-foto cantik. Mungkin dulunya hanya orang-orang tertentu yang boleh lewat di lorong dekat tembok tadi. Intinya adalah memberikan yang terbaik di saat ini. Syukur-syukur hasil karya kita masih digunakan di tahun-tahun mendatang. Apa yang terjadi di masa depan, que sera, sera. Masa depan sudah punya orang-orang yang hidup di waktu itu.
Masa lalu adalah kenangan, masa kini adalah kenyataan, masa depan walau masih misteri serahkan saja pada yang kuasa. Nice. salam damai. Menarik ulasan di abgian akhir.
Terima kasih! Kalau ke Kamboja, kelihatan pemerintahnya memang mengandalkan bisnis turisme. Makanya candi-candi di sana sangat bersih dan terawat. Jadi memang yang dulunya tempat suci, ya sekarang tempat foto-foto heboh.
HapusBenar bahwa zaman dan perkembangannya bisa merubah adab dan keadaan suatu kaum. Entah positif atau negatif selalu hadir dan beriringan. Ya semoga pelaku sejarah tidak melupakan catatan sejarah. Jika lupa lama-lama kota tua bisa jadi holliwood hehhe, terima kasih telah menghadirkan dan menjelaskan sisi lain dari keberadaan negara seberang. Sukses selalu dalam karya
HapusSuch places with ancient temples always appealed my attention. When you visit it, you have a perfect opportunity to get closer to ancient civilizations.
BalasHapusYes, and now is it a perfect example of nature meets culture.
Hapus