Libur
Lebaran di bulan Juni 2018 yang lalu, saya berkesempatan untuk jalan-jalan ke
Kerajaan Kamboja (Kingdom of Cambodia) bersama keluarga. Negara yang masih
masuk dalam ASEAN ini terkenal dengan Angkot Wat yang masuk dalam daftar situs
warisan dunia UNESCO. Dan memang, Angkor Wat inilah yang membuat kami
sekeluarga bersemangat untuk mengunjungi Kamboja. Angkor Wat terletak cukup
dekat dengan kota Siem Reap. Jadi, kota inilah yang menjadi tujuan awal
sekaligus tujuan utama kami ketika memutuskan untuk berwisata ke Kamboja.
Angkor Wat adalah icon utama kota Siem Reap, bahkan juga untuk seluruh negara Kamboja. |
Walaupun
Angkor Wat adalah tujuan wisata utama di Siem Reap, ternyata ada banyak tempat
wisata lainnya lho. Pada masa kejayaan Kerajaan Khmer, di daerah ini memang
banyak dibangun bangunan – baik untuk ibadah, belajar, ataupun tempat tinggal.
Sama seperti Dinasti Syailendra di Jawa Tengah dan Yogyakarta, dimana di mana di
masa kejayaannya didirikan banyak candi, termasuk di antaranya adalah Candi
Borobudur.
Nah,
kalau di artikel dan literatur bahasa Inggris, bangunan-bangunan di sekitar
Siem Reap ini disebut sebagai temple.
Kalau dibahasaindonesiakan, jadinya kuil, yah. Tapi setelah saya mengunjungi
sendiri bangunan-bangunan di sana, rasanya sama seperti mengunjungi candi-candi
yang tersebar di penjuru nusantara. Jadi, untuk artikel ini dan selanjutnya,
seluruh bangunan kuno peninggalan Kerajaan Khmer akan saya sebut sebagai candi.
Semoga tidak ada yang keberatan.
Jadi,
sepanjang perjalanan saya di Siem Reap, kunjungan saya tidak jauh-jauh dari
muter-muter ke candi-candi. Di sekitaran Siem Reap ada sekitar 50 kompleks
candi, dan jaraknya juga tidak semuanya berdekatan. Masing-masing kompleks
luasnya juga bervariasi. Ada yang luas banget seperti Angkor Wat, ada juga yang
tidak terlalu luas seperti Phnom Bakheng. Sudah pasti, dengan waktu kunjungan
yang terbatas, tidak mungkin kita bisa dapat semuanya. Dengan pertimbangan itu,
kami memutuskan untuk memilih candi-candi tertentu saja.
Reruntuhan di Ta Phrom. Candi ini adalah salah satu tempat shooting film Tomb Raider. |
Nah,
umumnya hotel-hotel di Siem Reap memberikan paket perjalanan wisata. Pilihan
paling murah pastinya pakai tuk-tuk, kendaraan khas Kamboja. Kalau mau yang
lebih nyaman, ya pakai mobil. Paket perjalanan biasanya sudah mencakup beberapa
tujuan wisata yang jelas. Menurut saya, antara satu hotel dan hotel lain harga
paketnya tidak jauh berbeda. Paling layanannya yang sedikit berbeda.
Karena
saya menginap di Siem Reap selama tiga malam, jadi saya punya cukup waktu untuk
mengunjungi beberapa candi. Sebagai penggemar bangunan kuno, sudah pasti saya
tidak akan melewatkan paket wisata candi yang ditawarkan oleh hotel. Kalau
jalan sendiri pastinya bakalan bingung menentukan mana yang terkenal dan mana
yang biasa saja.
Nah,
umumnya tour yang disediakan hanya mencakup Angkor Wat dan beberapa candi di
sekitarnya. Kalau berminat mencari candi yang agak jauhan, bisa minta tambahan
ke Banteay Srey. (Candi yang baru disebutkan ini bagus banget, sayang kalau
dilewatkan.) Tapi kalau mau jalan sendiri
nggak pakai tour, misalnya cukup cari tuktuk ke lokasi dan pulangnya, atau mau
naik sepeda, mendingan kunjungi saja dua candi yang paling ternama: Angkor Wat
dan Bayon. Itu adalah dua nama yang paling tidak boleh dilewatkan. Dan yang
menyenangkan adalah, jarak Angkor Wat dan Bayon hanya satu jam jalan kaki.
Kalau saya cuma ngebolang solo
backpacking, pastinya saya sudah jalan kaki!
Selain
candi, ada juga tempat wisata alam yang lumayan dekat dengan Siem Reap, antara
lain perbukitan Phnom Kulen yang memiliki hutan dan air terjun yang indah dan
danau Tonle Sap yang merupakan danau terluas di Kamboja. Nah, karena saya jalan
bersama keluarga dan nggak mungkin jalan kaki terlalu jauh, kami tidak pergi ke
Phnom Kulen melainkan pergi ke Tonle Sap dan naik perahu ke danau. Kalau di
perahu kan tinggal duduk saja.
Naik tuktuk menuju Bayon. |
Nah,
untuk tour keliling kompleks candi, hotel tempat kami menginap menyediakan dua
jenis tour, yaitu tour yang meliputi candi-candi yang berbeda. Karena kami punya dua hari penuh di Siem Reap, jadi kami ambil dua-duanya. Hahaha!
Berikut contoh tour yang disediakan oleh hotel kami dan yang kami ambil (dan sepertinya merupakan
tour standar di hampir semua hotel di Siem Reap):
- Melihat sunset di Phnom Bakheng
- Tour seharian mengunjungi candi-candi ini (Small Circuit): Angkor Wat, Banteay Kdei, Sras Srang, Ta Prohm, Ta Keo, Bayon
- Tour ke Banteay Srei
- Tour seharian mengunjungi candi-candi ini (Big Circuit): Preah Khan, Neak Pean, Ta Som, East Mebon, Pre Rup. (Tapi waktu saya ambil tour ini, saya tidak datang ke East Mebon dan Pre Rup karena mengejar sunset di Danau Tonle Sap.)
- Naik perahu ke Danau Tonle Sap
Beberapa
jenis tour bisa digabung asal jaraknya tidak terlalu jauh dan harganya cocok.
Untuk yang tidak mau melihat terlalu banyak candi, bisa tidak ambil tour. Cukup
panggil tuktuk di pinggir jalan dan nego harga untuk membawa ke Angkor Wat dan
Bayon. Atau naik sepeda, kalau kuat. Tanahnya sih datar, tapi jaraknya lumayan
juga.
Harga
tour bervariasi ya, tergantung hotelnya. Di hotel tempat saya menginap, untuk
Small Circuit dan Big Circuit masing-masing harganya USD 15 untuk seharian
(tidak disertai sunrise ataupun sunset) kalau naik tuktuk. Kalau naik mobil ya
lebih mahal. Kalau mau datangnya pagian karena mau lihat sunrise atau pulangnya
lebih malam untuk lihat sunset, ada biaya tambahan USD 5. Untuk tour di luar Small Circuit dan Big Circuit, atau untuk tour yang digabung dengan tour lain,
harganya sudah pasti lebih mahal. Kalau satu grup ada empat orang, masih
lumayanlah, harganya bisa dibagi patungan berempat.
Mungkin
ada yang tanya, kenapa harganya dalam USD. Jawabnya adalah: untuk turis, dari
hotel, toko, sampai sopir tuktuk, semuanya akan minta dibayar pakai USD. Kalau
bayar pakai uang lokal, biasanya harganya malahan lebih mahal dibandingan kalau
kita bayar pakai USD. Jadi, kalau mau jalan-jalan ke Kamboja, memang wajib bawa
uang USD pecahan kecil.
Kembali
ke tempat wisata di Siem Reap, di sana ada banyak pilihan tujuan wisata. Saran saya
sih, browsing-browsing dulu sebelum berangkat. Jadi, sudah tahu apakah mau pergi ke mana dan bagaimana. Apakah mau ikut
tour, panggil tuktuk di pinggir jalan, atau naik sepeda? Jadi nggak
kebingungan.
Mengenai
penjelasan lebih lanjut tentang tempat-tempat wisata yang kami kunjungi, akan
dituliskan di artikel berikutnya. Ditunggu ya!
Yg dalam negeri saja belum saya habiskan tempat2 wisatanya..hehe
BalasHapusOh ya, akomodasi disana seperti apa? Kalo usd sepertinya keliatan mahal..
Iya... semua dalam USD. Kalau dihitung², lebih murah Vietnam dan Thailand dibandingkan Kamboja. Ini untuk makanan dan akomodasi ya. Tapi kalau transport sih sama saja mahalnya. Saya menginap di hostel waktu di Kamboja. Biasa banget. Tapi harganya ya lumayan karena ambil kamar yang untuk bertiga.
HapusItu paket tour nya bisa di custom sesuai request berarti yah? Naik tuktuk itu cuma kita-kita aja yang ikut tur atau digabung sama peserta tur lain?
BalasHapusPaketnya custom, kalau mau modifikasi, tinggal nego dengan driver. Kalau ambil paket tuk-tuk, tidak akan digabung dengan orang lain. Tapi maksimal penumpang tuk-tuk cuma 4 orang, ya. Nggak boleh lebih.
Hapuskalau tanpa tour susah ga mba kira kira
BalasHapusHmm... kalau cuma mau ke tempat yang terkenal banget: Angkor Wat, Bayon, dan Ta Prohm, bisa sih naik sepeda keliling area. Tapi kalau jalan kaki lumayan juga ya. Masalahnya, kalau naik tuk-tuk ketengan (per naik bayar), jatuh-jatuhnya bisa lebih mahal dibandingkan paket tour sehari itu.
HapusAkhir tahun kemarin aku juga ke Kamboja, dan aku kepanasan di Angkor Wat hahahaha! Tapi aku kemarin ngikut alur rutenya abang tuktuk aja, dan habis baca ini ternyata banyak juga yg aku lewatkan wkwk
BalasHapusEmang panas banget ya. Kering lagi, udaranya.
Hapus