Tahun lalu
saya dan keluarga saya jalan-jalan ke Bangka & Belitung. Sebagai orang yang
senang pantai, sudah pasti perjalanan itu sangat menyenangkan. Nah, di hari
terakhir kami island-hopping di sekitaran Pulau Belitung. Kami makan siang di
Pulau Kepayang. Pulau yang sebenarnya tak berpenghuni ini menyediakan satu
rumah makan seafood untuk para traveller.
Persis
setelah makan, sekitar jam setengah satu siang, saya memutuskan untuk berendam
dan berenang sebentar di pantai. Matahari bersinar sangat panas. Tapi buat apa
jalan-jalan di pantai kalau nggak kena matahari. Ya nggak?
Foto terakhir yang saya ambil sebelum terkena sengatan ubur-ubur. |
Untuk
saya, rasanya seperti berjam-jam badan saya terasa kaku, dan otak saya berhenti
berpikir. Padahal menurut adik saya, itu paling hanya semenit. Untung badan
tetap mengapung karena saya memang rutin berenang. Nah, tiba-tiba adik saya
berteriak, “Panggil mas guide kita!” Terus dia lari ke arah rumah makan.
Kebetulan waktu itu kami memang ikut private
tour, jadi ada tour guide yang mendampingi kami. Begitu saya mendengar
suara adik saya, saya tiba-tiba seperti disadarkan. Saya langsung mulai
menggerakkan tangan dan kaki, berenang ke tepi pantai.
Saya
lalu mengikuti adik saya ke rumah makan dan menemui tour guide yang sedang
mengobrol dengan orang tua saya. Adik saya datang ke mas-mas guide lalu
mengatakan bahwa saya terkena ubur-ubur. Rupanya waktu saya teriak-teriak, adik
saya sempat berlari ke arah saya tapi terhenti karena melihat ada ubur-ubur di
sebelah saya.
Mas-mas
guide kami langsung bergerak cepat. Saya disuruh kembali ke tepi pantai. Kaki
saya disiram dengan banyak air laut. Lalu dia minta ijin mengamati kaki saya,
untuk mencari apakah ada duri ubur-ubur yang menempel di kulit. Untungnya,
tidak ada duri ubur-ubur yang tertancap. Bahkan, di kulit kaki, saya hanya
melihat garis-garis tipis berwarna merah muda saja. Hanya saja, untuk
memastikan, saya diminta untuk mengubur kaki dengan pasir. Katanya, kalau ada
duri yang tertancap, duri akan keluar sendiri kalau kaki kita disiram air laut
dan ditimbun pasir.
Mas-mas
guide juga mencari beberapa helai daun sejenih tanaman merambat, yang katanya
bisa membantu menghilangkan bisa ubur-ubur. Nama tanamannya saya lupa. Yang
jelas, tanaman merambat itu ada banyak di Pulau Kepayang. Setelah saya
mengangkat kaki dari benaman pasir, saya diminta untuk mengoleskan meremas
daun-daun itu dan mengoleskan ke bagian yang terkena sengat ubur-ubur.
Tanaman merambat yang dipakai guide saya untuk mengobati sengat ubur-ubur. |
Karena
saya bisa tenang selama menangani kaki saya, si tour guide jadinya menolong
anak kecil tadi. Saya lihat tangan anak tadi bengkak dan berwarna merah. Tangannya
disiram air laut. Tapi kemudian kedua orang tuanya membawa
si anak ke dalam rumah makan, jadi saya tidak melihat apa lagi yang dilakukan
terhadap anak itu.
Setelah
saya membersihkan kaki dari pasir (dengan air laut) barulah kaki saya semakin berwarna
kemerahan. Menurut tour guide saya, itu artinya racunnya mulai keluar. Kalau menurut
saya sih, artinya badan saya sudah bereaksi terhadap sengat ubur-ubur itu.
Waktu
itulah, ibunya anak-anak tadi datang ke saya dan bertanya tentang efek
ubur-ubur terhadap saya. Dia melihat kaki saya dan membandingkan dengan tangan
anaknya yang bengkak besar dan merah. Saya bilang ke ibu itu kalau kulit
anak-anak masih peka dan mudah teriritasi. Jadi tidak heran kalau kaki saya
tidak bengkak. Keluarga muda itu lalu memilih untuk buru-buru pulang kembali ke
Belitung.
Tour
guide saya pun berkata kalau sengat ubur-ubur yang saya alami tarafnya masih
biasa saja. Kebetulan yang menyengat saya adalah ubur-ubur yang berwarna bening
agak kebiruan, yang mana racunnya tidak mematikan, dan saya kebetulan tidak
alergi terhadap racun tersebut. Jadi tidak berakibat fatal. Dia pun bertanya ke
kedua orang tua saya, apakah mau lanjut berkapal ke pulau berikutnya, yaitu
Pulau Kelayang, atau pulang ke Belitung. Saya berkata kalau kaki saya hanya
terasa perih, dan kena ubur-ubur di pantai adalah hal yang wajar. Jadi, kami
memutuskan untuk tetap jalan ke Pulau Kelayang.
Sisa sengatan ubur-ubur, sekitar tiga jam setelah serangan. |
Walaupun
kejadian itu sudah berlangsung sekitar 7 bulan yang lalu, tapi bekas sengat ubur-ubur
di kaki masih ada sampai sekarang. Memang hanya tinggal guratan cokelat muda
tipis, sih. Tapi tetap saja menjadi catatan terhadap sengatan ubur-ubur.
Terkait
dengan pengalaman saya terkena ubur-ubur, berikut beberapa hal yang sepertinya
perlu dipersiapkan jika akan berenang di pantai, apalagi di pulau-pulau kecil:
- Selalu waspada dan lihat-lihat sekeliling. Jangan remehkan setiap hal yang ada di depan mata. Kalau ayah dari dua anak itu langsung waspada melihat ada cewek teriak-teriak kesakitan sambil berenang, mungkin dia akan langsung mendekati kedua anaknya dan bisa menyelamatkan mereka sebelum ubur-ubur melewati mereka. Untung yang lewat ubur-ubur. Kalau hewan yang lebih berbahaya?
- Berusaha untuk tenang. Adik saya panik dan sempat mematung karena takut waktu melihat saya teriak-teriak. Dia bilang, tadinya dia pikir saya terseret arus. Karena dia tidak bisa berenang, jadi dia tidak berani maju. Untung tiba-tiba dia melihat ada ubur-ubur di samping saya, jadi dia tiba-tiba sadar untuk memanggil mas-mas guide kami. Kalau dia panik dan menangis, mungkin dia tidak bisa melihat si ubur-ubur tadi.
- Selalu memastikan ada penduduk lokal atau tenaga profesional. Di kasus saya, saya beruntung sedang jalan-jalan sambil ditemani tour guide. Keluarga muda yang anaknya kena ubur-ubur juga terbantu dengan si mas-mas itu. Kalau sedang backpacking sendiri, mungkin perlu mencatat dalam hati siapa saja orang lokal di sekitar. Misalnya: pelayan rumah makan atau warung, penjual gorengan, dan lain-lain.
- Jangan menganggap remeh apapun. Di kasus saya, ubur-uburnya tidak terlalu berbahaya. Tapi tetap saja bisa berbahaya bagi orang lain yang mungkin alergi terhadap racun ubur-ubur. Saya tidak tahu nasib anak kecil yang juga kena serangan ubur-ubur. Kalau dilihat dari kulitnya yang merah di tangan dan sampai ke badan, mungkin dia bisa sampai demam malam harinya.
- Kalau bawa anak-anak, jangan dibiarkan berenang sendirian. Walaupun ayahnya para anak-anak itu mengamati, tapi kan dia melihatnya dari kejauhan. Lha kalau ada arus bawah yang menyeret mereka, atau ada ubur-ubur seperti di kasus kami, kan susah menolongnya. Apa susahnya sih, ikut duduk panas-panas di air bersama anak-anaknya?
- Kalau jalan-jalan di pantai, sebaiknya mempersiapkan obat sederhana untuk mengatasi racun ubur-ubur. Menurut salah satu sumber rekan saya, bawa cuka atau alkohol, karena campuran cuka atau alkohol bisa membantu menangani racun.
Saya
waktu itu tidak pergi ke dokter, karena tour guide saya pernah terkena sengat
ubur-ubur itu, dan memang ada beberapa temannya yang juga pernah, dan mereka
aman-aman saja. Jadi, ketika setelah semua reda, dia melihat saya bisa duduk di
rumah makan, minum teh manis dan makan pisang goreng, ya berarti baik-baik
saja. Tapi jangan pikir semua orang sama, ya. Selalu ada kemungkinan alergi
atau kemungkinan jenis racun lain yang kita tidak tahu. Yang penting waspada.
hati hati lho mbak. ada juga yang berbahaya
BalasHapusIya... Mas-mas tour guide kami bilang, dia pernah disengat ubur-ubur besar di tengah laut yang membuat dia pingsan di tempat. Untung dia berenang ramai-ramai, jadi dia masih tertolong. Memang ada yang berbahaya juga.
HapusWah ngeri ya gan,, lain kali ati ati gan pas maen ke pantai...
BalasHapussalam kenal ya.. salam travellers...
Salam kenal juga!
HapusDi sengat ubur-ubur... Ga bsa di bayangkan deh, kalo saya di sengat...
BalasHapusNgerrriii . Harus ttp wasapa kalo main di pantai. Kadang suka lupa terlalu asik,jadi mengabaikan keadaan
Iya... Tapi ubur-ubur tuh kan transparan ya. Kalau di air ya memang susah kelihatan. Waspada itu memang kuncinya.
HapusKarena bentuknya yang transparan memang susah ngedeteksinya, tapi biasanya klo snorkling / berenang di laut, dikasih tahu yg ada lokasi ubur-uburnya.
BalasHapusNah ... menurut tour guidenya, seharusnya saat itu bukan musim ubur-ubur. Mungkin memang sedang sial saja.
HapusAstaga, ngga kebayang sakitnya kayak gimana disengat ubur2 ...
BalasHapusUntung segera tertangani,kak.
Padahal kan sangat berbahaya.
Hehehe ... sakit banget sih. Tapi untung masih bisa nyemplung ke laut lagi.
HapusWow .. kuat juga fisik kak Dyah.
HapusBerarti kak Dyah termasuk wonder woman 👍
Ahahaha.... namanya beruntung .
Hapushaii kak.. luka nya masih bekas sampe sekarang?? hehehehe..
BalasHapussaya juga waktu itu kena ubur-ubru juga di kaki *itu pas kelas 4 sd, kira-kira udah 5 tahun yang lalu :v lukanya juga sampe sekarang masih ngebekas, warnanya kecoklatan gituu jadi keliatan banget kalo pake sendal hahahaha.. ada saran gak kak untuk ngilangin bekasnya?? thanks :)
Sudah 5 tahun yang lalu masih ada bekasnya? Wah, gue jadi panik sendiri. Gue sih masih ada bekasnya, lha tapi kan baru 8 bulan yang lalu kan. Katanya, kalau bekasnya mau bener-bener hilang, harus ke dokter kulit. Tapi kalau gue sih, berhubung bekasnya warnanya cokelat muda, ya sudah lah. Nggak perlu repot ngeluarin biaya dokter.
HapusWah ngeri banget ya mbak.. bisa sampai kayak gitu.. musti hati-hati kalau maen ke pantai..
BalasHapusIya. Itu resiko pergi ke pantai.
Hapushaduh mba bagaimana ya rasanya...anak2 saya kemarin dua2nya juga tersengat ubur2 saya gak tahu hrus bgmn...yg gede kelas 3 sd yg kecil umur 5 tahun...sampai hri ini msh rengek2 terus...sakit banget ya mba...cuma Alhamdulillah gak banyak baretnya,trus tolong berbagi pengalamannya dong mba...kira2 buat ngobatin nyeri nya itu yg masih di rasa pake obat apa ya??salep apa minum?
BalasHapusSaya yang dewasa saja waktu itu ngerasa kesakitan. Apalagi yang masih umur 5 tahun. Saya dulu pakai krim betason-N yang diusap ke kulit. Tapi saya kan orang dewasa berkulit normal, yah. Jadi tidak ada masalah. Anak kecil kan kulitnya lebih peka. Jadi lebih baik sih, ke dokter saja Bu. Takutnya anaknya punya reaksi alergi terhadap obat tertentu. Terus juga harus diperiksa, takutnya masih ada duri ubur-ubur yang menancap. Semakin cepat dibawa ke dokter semakin baik, Bu.
HapusAduh, bayangin rasanya seperti disilet-silet itu gimana ya. Ngeri juga bayanginnya. Itu sampai bekas tipis juga ya... Harus waspada nih kalau berenang di air.
BalasHapusKadang saya pernah lihat ubur-ubur tapi terdampar di bibir pantai. Katanya kalau yang sudah sampai pasir itu nggak bakal nyengat. Meski gitu saya ya takut nyentuhnya. Padahal menurut saya itu hewan unik karena badannya transparan kaya jeli.
Walaupun terdampar di pantai dan sudah mati, sengatnya tetap berbahaya. Yang aman dipegang cuma bagian atas badannya saja. Tapi untuk bisa memegang itu, harus yakin kaki tidak akan menginjak tentakel. Paling aman sih, kalau ada ubur-ubur, walau sudah terdampar, jauhi saja.
HapusSaya juga kena sengatan tapi saya tidak tau kalo itu sengatan ubur" bekas nya masih ada apakah ini masih ada racunnya
BalasHapusWah, kalau sudah lama sih, mestinya racunnya sudah tidak ada, ya.
HapusKak dya..kemaren minggu tepat nya 2 minggu silam..aku berenang ke pantai,trus aku tersengat ubur ubur di pergelanggan tanganku..habis itu aku kan panik ya,pertolongan pertama tak olesi minyak kayu putih di tanganku.
BalasHapus.habis itu luka nya tak diemin sampai sekarang,tp skrng kok luka nya malah tambah gatal,,kira kira kalau dikasih salep betason N kyak kak dyah,,bisa mengurangi rasa gatal gK yaa? Makasiih
Betason-N fungsinya mengurangi iritasi dan pembengkakan. Bukan penghilang rasa gatal. Walau pakai Betason-N, waktu proses penyembuhan juga gatal banget lho. Kalau lukanya semakin kering atau kecoklatan, biasanya sih menjadi semakin sembuh. Tapi rasanya gatal banget. Yang penting nggak digaruk, saja. Harusnya sih, seminggu lagi udah nggak gatal, tuh.
HapusKak bekas sengatan ubur ubur nya sekarang masih ada ngga ?
BalasHapusSudah nggak ada bekasnya lagi. Kan sudah lama ...
HapusAnak saya juga terkena ubur2 tgl 1 Juni lalu dan sekarang tinggal bekas nya tp bekasnya itu timbul. Kalau pakai cream betason itu bisa hilang ya..
BalasHapusCream betason bukan untuk menghilangkan bekas luka, Kak. Itu untuk mencegah iritasi dan pembengkakan. Jadi cocoknya untuk penanganan pertama.
HapusMbak, saya juga bulan Maret kemarin kena sengatan ubur". Sudah saya olesi salep Betason N, sya memang belom pergi kedokter. Lukanya sdh kelihatan sembuh dan tdk bengkak lgi. Tpi kalo saya mkn telur dan atau jenis ikan laut, bekas sengatan ubur"nya kmbli gatal dan membengkak. Ada solusi enggak yaa mbak atau ngalami kayak saya juga..
BalasHapusWah, saya tidak mengalami itu, Kak. Kalau makan telur gatal, berarti ada alergi tuh. Kayaknya mendingan ke dokter deh.
HapusHalo... Mau tanya nih, kebetulan saya kmrn sempat kena sengatan ubur", trus selang bbrp jam, badan kok terasa nyeri" gitu yaa... Gimana atasi nya yah sis ??? Tq
BalasHapusWah, mungkin ada alergi Pak. Kalau ada rasa nyeri, mendingan segera ke dokter.
HapusSaya dulu tidak ada rasa nyeri, bahkan habis kena ubur-ubur masih bisa berenang lagi. Makanya saya tidak ke dokter.
Saya tgl 25 desember 2020 kena sengat juga didekat pergelangan tangan, pertolongan pertama warga lokal cuman disiram air laut aja, kata mereka ga bahaya,ya sudahlah ya saya percaya mereka yg notabene tinggal di pantai. skrg sdh 13 hari tapi kadang gatal.Kalo baca komen2 kayaknya lama ya sembuhnya dan hilang bekasnya.Hari ini baru mau ke dokter, agak kepikiran soalnya 😅
BalasHapusKalau nggak terasa perih dan masalahnya hanya bekas luka, sebetulnya sih nggak masalah. Saya dulu sampai dua mingguan kadang terasa gatal. Lama-lama nggak gatal lagi. Bekas kena ubur-ubur di kaki saya hilang dalam setahun, kok.
HapusKak,saya baru sadar kalau disengat ubur-ubur sekitar 6 hari kemudian. Trus jadinya melebar bentol-bentolnya, cuma saya kasi salep, belum periksa ke dokter kulit. Rasanya gatal dan pedih panas. Kira-kira itu masih ada racunnya apa bakal nggak sembuh ya kak?
BalasHapusDulu saya juga sempat terasa panas dan gatal sekitar dua minggu, tapi terus sembuh sendiri. Kayaknya kalau udah lewat 6 hari nggak ada demam, mestinya sih udah nggak apa-apa. Tapi kalau mau aman sih, ya ke dokter.
HapusKak, saya 2 minggu yg lalu kena sengat ubur², cuman pas kena gak kepikiran aneh2 cuman kena sengat aja, jdi setelh 1 mnggu sesak nafas dan skit kepala apakah itu efek dari racun ubur²? Setelah 2 mnggu muncul ruam dan gatal kak, jadi terlambat penangannya karna ketidaktahuan saya bahwa ubur² it ternyta bahaya,
BalasHapusIya, Kak. Racun ubur-ubur itu bisa bahaya. Yang jelas, kalau gatal-gatal, jangan digaruk karena bisa memperparah lukanya. Tapi kalau sampai sesak nafas, berarti lumayan parah juga dampaknya.
Hapus