Gerbang utama Benteng Vastenburg. |
Judul
di atas tidak berbohong. Saya memang hanya mampir di benteng ini karena benteng
ini tidak dapat dimasuki.Gerbangnya dikunci. Jadi, saya memang hanya datang
sebentar, tengok sana-sini, lalu pergi lagi untuk makan siang. Nah, apa itu
Benteng Vastenburg sampai saya mau meluangkan waktu untuk ke situ?
Sebagai
orang yang sempat dibesarkan di kota Solo, Benteng Vastenburg adalah bagian
dari pemandangan sehari-hari. Jaman sekolah, saya sering mampir ke Kantor Pos
Besar Solo untuk mengeposkan surat. Nah, kantor pos besar Solo letaknya persis
di depan Benteng Vastenburg ini. Sejak kecil saya selalu penasaran dengan
bangunan tua ini, tapi tidak pernah berkesempatan untuk mendekat.
Benteng
Vastenburg cukup menarik perhatian karena letaknya persis di tengah kota.
Posisinya di depan Keraton Kasunanan Surakarta. Sangat strategis. Di dekat
benteng ini, terdapat Kantor Pos Besar Surakarta dan Bank Indonesia Surakarta.
Pasar Gede, yang merupakan pusat perdagangan Kota Solo, juga berada cukup dekat
dengan benteng ini. (Oh ya, jangan lupa ya, Solo adalah nama lain dari
Surakarta.)
Patung sapi di sisi kiri dan kanan gerbang. |
Seingat
saya, waktu saya masih kecil, benteng ini dipakai untuk markas tentara.
(Setelah melihat di Wikipedia, barulah saya sadar kalau itu dulu ... banget!
Ketahuan deh kalau sudah tua. Hahaha!) Sejak tahun 90-an, benteng ini tidak
digunakan lagi dan terbengkalai.
Menurut
Wikipedia, Benteng Vastenburg adalah benteng milik tentara Belanda di abad
ke-18. Benteng ini merupakan bagian dari serangkaian benteng yang dibangun
dengan tujuan untuk menjaga stabilitas perdagangan di bawah kekuasaan Belanda.
Benteng Vastenburg dibangun tepat di seberang Keraton, sehingga fungsinya
antara lain juga untuk mencegah perlawanan rakyat yang mungkin timbul. Di jaman
penjajahan Jepang, benteng ini dipakai sebagai pusat tentara Jepang di
Surakarta. Setelah Indonesia merdeka, benteng ini dikuasai oleh tentara. Di
tahun 1980-an, tempat ini menjadi tempat latihan Kostrad. Di tahun 1990-an,
area benteng ini berpindah tangan ke pihak swasta sehingga benteng ini menjadi
terbengkalai.
Sumur di halaman depan benteng. Konon sumur ini sudah ada sejak benteng ini masih berfungsi penuh. |
Waktu
saya masih kuliah, sempat ada gosip benteng ini akan dihancurkan untuk
dijadikan hotel. Pernah juga ada gosip benteng ini mau dijadikan pusat perbelanjaan.
Untungnya hal-hal ini tidak pernah terjadi. Sayang juga kalau bangunan
bersejarah dihancurkan hanya untuk konsumerisme. Makanya, sebelum ada oknum
yang menge-gol-kan penghancuran benteng ini, saya harus pernah melihatnya dari
dekat.
Halaman
depat benteng saat ini dijadikan tempat parkir bus untuk turis yang akan
berkunjung ke keraton. Kebetulan memang tempat ini cukup luas. Pengunjung bank
swasta yang ada di sebelah keraton juga bisa parkir di sini. Di halaman depan
ini ada beberapa sumur yang konon masih ada airnya. Tapi saya nggak berminat
mendekat, karena saya yakin lebih banyak sampah dari pada airnya.
Gerbang
masuk Benteng Vastenburg terlihat sudah pernah direstorasi. Paling tidak catnya
lebih putih dari pada bagian lain dari tembok benteng. Tapi, nampaknya
pengecatan ulang ini sudah dilakukan lama sekali, karena gerbang ini juga
nampak lusuh dan tidak terawat. Waktu saya datang, di tembok gerbang ini, ada
bapak-bapak yang sedang istirahat.
Cuma bisa lihat ini doang dari luar benteng ... |
Dari
gerbang, saya mencoba mengintip ke dalam benteng. Bagian dalamnya nampak sepi.
Hanya rumput yang terlihat tumbuh liar dan tak terawat. Yang nampak bahagia di
dalam benteng adalah kambing-kambing yang dipelihara di sana. Entah masuk dari
mana kambing-kambing itu.
Sebetulnya,
sayang juga kalau bangunan bersejarah seperti Benteng Vastenburg hanya menjadi
reruntuhan. Lebih sayang lagi kalau akhirnya dihancurkan untuk dibangun mall
atau hotel. Mungkin sudah saatnya Pemerintah bisa lebih tegas lagi mengenai
perlindungan bangunan bersejarah. Yah, kita lihat saja nanti ...
Wah mantep ya mbak bisa wisata sejarah kayak gitu, kalau didaerah ane juga ada sih bangunan bangunan tua peninggalan sejarah gitu, cuma kayaknya kurang begitu diperhatikan...
BalasHapusAda banyak bangunan kuno dan mungkin bernilai sejarah tinggi. Tapi, ya ... siapa yang mau mengeluarkan uang untuk merawatnya?
Hapussayang banget bangunan bersejarah ini diabaikan gitu aja. ga ada yang rawat walau adanya di pusat kota.
BalasHapuslama-lama benteng Vastenburg ini bisa hilang :(
Iya... masalahnya harta sih. Di dekat benteng ini ada satu bank swasta. Sebetulnya, tanah untuk bank ini seharusnya bagian dari kawasan benteng vastenburg. Cuma karena uang saja, pemilik bank yang lama bisa beli tanah di situ.
Hapuskeren nih bangunannya dan sangat bernilai sejarah sekali pastinya.
BalasHapusseharusnya bangunan bangunan yang memiliki history seperti ini harus lebih diperhatikan lagi oleh pemerintah yang nantinya dapat berguna untuk para generasi penerus bangsa ini agar dapat mengetahui sejarah bangsa ini
Setuju sekali!
Hapus