Mulai
tahun 2017 yang lalu, ada tempat wisata baru di Kota Surakarta, Jawa Tengah. Yup,
tepat pada tanggal 9 Agustus 2017 lalu, telah diresmikan Museum Keris
Nusantara. Museum yang mengelola sekitar 338 barang koleksi, termasuk keris dan
tombak ini, memamerkan tidak hanya keris sebagai senjata, namun juga keris
sebagai suatu hasil budaya. Selain memamerkan jajaran keris, museum ini juga
menjelaskan filsafat yang menempel padanya, cara pembuatannya, dan juga
penjelasan detil mengenai bagian-bagian dari keris. Saya yang sempat lama
tinggal di Solo saja, baru mengenal keris dengan lebih dekat setelah masuk ke
dalam museum ini. (Eh ... kalian tahu kan, kalau Surakarta nama lainnya adalah Solo? Saya menggunakan kedua nama ini bergantian di sini.)
Museum Keris Nasional di Solo. |
Museum
Keris Nusantara terletak di Jalan Bhayangkara No.2 Solo, 57141. Tepat di belakang
Stadion Sriwedari. Dulunya lokasi berdirinya museum ini adalah kompleks Rumah
Sakit Jiwa Daerah Surakarta yang mulai beroperasi sejak tahun 1919. Di tahun
1986, rumah sakit yang sering dikenal sebagai RSJ Mangunjayan ini dipindahkan ke tepi Bengawan Solo dan
gedungnya kemudian dipakai untuk kantor KONI Kotamadya Surakarta. Sekarang
sebagian gedung kantor KONI sudah digantikan oleh bangunan megah Museum Keris
Surakarta. Tapi, bangunan memanjang di samping museum yang menghubungkan antara
gedung utama dan tempat parkir di belakang, itu konon masih bangunan asli dari
era RSJ Mangunjayan.
Gedung
Museum Keris Nasional terdiri dari 4 lantai. Masing-masing lantai memiliki tema
sediri-sendiri. Jadi, para pengunjung dapat mempelajari tentang keris secara
terstruktur dan bertahap, namun tidak membosankan. Untuk yang ingin belajar
tentang keris, tempat ini layak dikunjungi.
Lantai
1 adalah jalan masuk menuju ke tempat koleksi. Hal yang menarik dari lantai ini
adalah penjelasan tentang penyebaran senjata di dunia. Ternyata senjata tusuk
(termasuk pedang, keris, katana, dan lain-lain) ada bermacam-macam, lho. Dan
ternyata masing-masing punya bentuk yang khas. Keris juga unik, terutama karena
bentuknya meliuk-liuk. Melihat perbandingan senjata-senjata di dunia, saya jadi
merasa kagum dengan orang-orang Nusantara jaman dahulu. Senjata yang cuma untuk
menusuk, perlu dibentuk meliuk-liuk, besinya perlu bercorak, dan gagangnya
perlu diukir rumit. Mungkin itu yang namanya cita rasa seni dan budaya.
Di museum ini ada banyak papan penjelasan seperti ini. Harus rajin membaca! |
Lantai
2 adalah ruang pamer utama keris. Di sinilah paling banyak dipamerkan
keris-keris koleksi museum. Selain itu, di dinding terpasang papan-papan yang
berisikan penjelasan mengenai keris. Ada penjelasan mengenai istilah-istilah di
dunia perkerisan, seperti dhapur dan perabot. (Apa artinya istilah-istilah
itu? Coba tanya Mbak Google ... ) Oh ya, di lantai ini juga ada perpustakaan
yang menyimpan buku-buku yang terkait dengan keris.
Lantai
3 berisikan diorama pembuatan keris. Ada penjelasan detil mengenai tata cara
pembuatan keris. Setelah membaca penjelasan itu, mengertilah saya mengapa harga
keris mahal. Tidak hanya harga bahan baku yang cukup mahal dan bayaran pembuat
kerisnya, pembeli keris juga harus membayar sesajen dan upacara yang dilakukan
dalam rangka pembuatan keris tersebut. Wow!
Lantai
4 adalah tempat penyimpanan. Selain keris, ada juga barang-barang lain yang
dipamerkan seperti tombak dan gamelan. Lantai 4, menurut saya, yang paling
biasa saja.
Beberapa koleksi keris yang dipamerkan. |
Selfie dengan keris. |
Bangunan di samping museum. Konon dulunya bagian dari RSJ. |
Untuk
yang ingin berkunjung kemari, jangan lupa periksa jadwal bukanya. Secara umum
museum ini buka dari jam 09:00 sampai jam 15:00. Tapi di hari Jumat bukanya
hanya dari jam 9 pagi sampai jam 11 siang. Sedangkan di hari Minggu tutupnya
jam 13:00. Museum ini libur di hari Senin.
Nah,
karena Museum Keris Nusantara ini masih terletak di sekitaran kawasan
Sriwedari, untuk yang mau jalan-jalan di sekitar museum juga bisa jalan-jalan
melewati Loji Gandrung, Museum Radya Pustaka, dan tentunya para penjual makanan
di sekitaran Sriwedari. Yuk, mari mengunjungi museum!
Museum keris suasananya sakral ngga, kak ?.
BalasHapusEnggak, tuh. Suasananya modern dan lebih terkesan ilmiah.
HapusSiip kalo gitu,kak 👍
BalasHapusPengin lihat juga, tapi bayanganku suasana museumnya rada sakral karena menyimpan beragam keris.
Aku pernah denger cerita,kak ...
pernah ada kejadian gaib di suatu rumah yang punya keris pusaka.
Ceritanya kalau si keris tersebut menginginkan sesaji, lemari penyimpanannya nimbulin suara gaduh sbg pertanda.
Wah, kalau soal sesajen, saya nggak tahu ya. Kalaupun ada, tidak ditonjolkan, apalagi dibumbui kisah horor. Yang wajar saja.
Hapuskira-kira yang ada di museum ini koleksinya sudah lama?
BalasHapusSebetulnya, kalau dilihat dari keterangannya, sebagian besar keris di sini buatan baru. Ada sih, yang kuno, tapi tidak banyak. Yang menarik dari museum ini sebenarnya adalah penjelasan tentang kerisnya yang lebih menyorot faktor budaya. Penjelasannya ilmiah (dari sisi ilmu sosial ya, bukan eksakta), tidak ada unsur klenik atau horor.
Hapus