Blok M adalah daerah pertokoan yang terletak di
kecamatan Kebayoran Baru. Daerah Kebayoran Baru adalah daerah yang memiliki
sejarah penting, terutama dalam bidang tata kota di Indonesia. Kebayoran Baru adalah
salah satu kota mandiri pertama yang dibangun di Indonesia. Waktu pertama kali
dibangun di tahun 50-an, Kebayoran Baru masih merupakan daerah pinggiran kota. Kebayoran
Baru dibangun dengan konsep “Garden City” atau Kota Taman. Jadi, rancangan tata
kota area Kebayoran Baru memang mengedepankan ruang terbuka hijau sebagai ruang
milik publik. Oleh sebab itu, tidak heran di daerah Kebayoran Baru banyak
dijumpai taman-taman, baik yang berukuran kecil (misalnya, hanya pembatas jalan
atau di tengah pertigaan) sampai yang cukup luas dan bisa mendapatkan predikat “Taman
Kota”.
Taman Puring, dengan permainan anak-anak di tengahnya. |
Buat yang ingin lari-lari pagi atau naik sepeda di
tengah kota di Minggu pagi, sebenarnya daerah Kebayoran Baru ini bisa menjadi
alternatif dari daerah Sudirman-Thamrin atau daerah Menteng. Hanya saja, banyak
jalan di Kebayoran Baru yang dipasang portal, sehingga orang tidak bisa
sembarangan keluar masuk kompleks. Tentunya ini terkait dengan masalah
keamanan, terutama karena daerah pemukiman di sekitaran Kebayoran Baru kebanyakan
adalah perumahan elit.
Nah, terkait dengan taman-taman di sekitaran Blok
M, sudah pasti kita tidak bisa meninggalkan taman-taman di Kebayoran Baru, yang
sudah menjadi saksi bisu perkembangan Kota Jakarta dari tahun 1950-an hingga
sekarang ini.
Taman Puring
Taman Puring lebih dikenal sebagai pasar tempat
orang berjualan barang bekas ataupun sepatu dengan harga murah. Persis di
sebelah taman, memang terdapat pasar tempat orang-orang berjualan. Dulunya, di
tahun 1960-an, Taman Puring adalah tempat bersantai penduduk sekitar. Tapi di
tahun 1980-an, Taman Puring menjadi tempat transaksi jual-beli barang-barang
curian. Saat ini nama baik Taman Puring sudah lebih baik dengan statusnya
sebagai tempat membeli sepatu dengan harga miring.
Pancuran yang mati di Taman Puring. |
Taman Puring sendiri sudah dipugar di tahun 2000-an dan sekarang sudah lebih rapi. Taman Puring
tidak hanya dihiasi dengan pepohonan, namun juga tempat bermain anak-anak.
Walaupun demikian, kondisinya yang kurang terawat membuatnya tidak terlalu
ramah anak. Di tengah taman sendiri sebenarnya ada kolam dan pancurannya. Akan
tetapi, pancuran sudah tidak berfungsi dan kolamnya kering.
Waktu saya datang kemari, ternyata ada banyak
orang yang sedang berekreasi di Taman Puring. Anak-anak dari perumahan dan
kampung di sekitar bermain-main di sini. Ada juga beberapa bapak-bapak, mungkin
sopir atau pegawai toko yang beristirahat di sini.
Pembangunan jalan layang khusus busway koridor
XIII Tendean – Ciledug di samping Taman Puring juga mempengaruhi suasana taman.
Matahari yang bersinar terang tidak hanya tertutup oleh dedaunan pohon, namun
juga rangka jalan layang. Secara umum, taman ini masih perlu perawatan yang
lebih baik supaya menjadi taman kota yang menyenangkan.
Taman Ujung Leuser, Taman Patung Tumbuh Kembang, dan Taman Hang Tuah
Di sekitaran Jl. Pakubowono VI, dekat SMKN 30
Jakarta, tepatnya di ujung Jl. Leuser, ada taman kecil, yang disebut sebagai
Taman Ujung Leuser. Taman ini kecil dan tidak masuk kualifikasi taman kota. Akan
tetapi, kalau kita tiba di sekitaran taman ini, kita bisa melihat konsep “Kota
Taman” Kebayoran Baru yang sebenarnya. Taman Ujung Leuser yang kecil ini
berdampingan dengan Taman Patung Tumbuh Kembang, tempat patung Tumbuh Kembang
buatan seniman asal Yogyakarta yang bernama Sidharta Soegijo. Di seberang taman
ini, kita bisa melihat deretan pohon-pohon subur yang membatasi jalan-jalan di
komplek jalan Martimbang. Deretan rumah super elit jaman dahulu yang
dikelilingi pohon subur ini sudah pasti membuat senang hati saat kita lari pagi
atau sepedaan di sekitaran ini.
Patung Tumbuh Kembang di Kebayoran Baru. |
Dari Taman Ujung Leuser, kita bisa jalan kaki ke
arah Masjid Al-Azhar, melewati rumah-rumah di sekitaran Jl. Hang Lekiu dan Jl.
Hang Tuah. Daerah ini juga dipenuhi pepohonan dan di beberapa tempat ada
taman-taman kecil.
Di Jl. Hang Tuah Raya, ada taman kecil yang
disebut sebagai Taman Hang Tuah. Percayalah, ini bukan taman kota, karena dari
ukurannya lebih cocok disebut sebagai taman kelurahan. Akan tetapi, kalau kita
kebetulan sedang jalan-jalan, lari pagi, atau sepedaan di sekitar sini, tempat
ini bisa menjadi tempat beristirahat.
Ketiga taman ini: Taman Ujung Leuser, Taman Patung
Tumbuh Kembang, dan Taman Hang Tuah, saya jadikan satu karena letaknya cukup
berdekatan dan dari ukuran mereka belum bisa dijadikan Taman Kota. Tetapi kalau
bosan jalan kaki di sekitaran Sudirman-Thamrin, memang daerah ini boleh menjadi
pilihan.
Taman Ujung Leuser. |
Sebetulnya, di dekat Taman Hang Tuah ada taman lain yang cukup luas, yaitu Taman
Mataram. Letaknya juga cukup dekat, karena dapat dicapai dengan menyeberangi
Jl. Sisingamangaraja. Akan tetapi, karena sedang ada pembangunan Monorel, maka
kita tidak bisa berjalan kaki menyeberangi jalan untuk berpindah dari taman
satu ke taman lain. Apa boleh buat, Taman Mataram harus dicapai dengan cara
berputar melewati Jl. Raden Patah.
Taman Mataram
Taman Mataram letaknya sangat dekat dengan Masjid Al-Azhar.
Jalan kaki paling 5 menit untuk sampai. Taman Mataram bentuknya memanjang, mengikuti
Jl. Mataram. Dulunya, Taman Mataram ini adalah sebuah stasiun bahan bakar (pom
bensin). Namun saat ini sudah dijadikan kawasan hijau yang asri.
Taman Mataram terdiri dari dua bagian, yang mana
pembatas kedua bagian ini adalah Jl. Pattimura yang membelah dua taman
tersebut. Bagian barat dari Taman Mataram lebih luas, lebih banyak tanaman, dan
ada tempat aktivitas fisik outdoor. Ada juga tempat duduk-duduk, yang waktu
saya datang menjadi tempat tiduran pegawai kebersihan Pemda.
Taman Mataram. |
Sedangkan bagian timur taman, saat ini menjadi
taman binaan Prudensial dan memiliki tempat permainan anak-anak yang
mengedukasi masalah keuangan. Bagian timur taman ini bersebelahan dengan SMKN
15 Jakarta. Dulunya, bagian timur Taman Mataram ini disebut dengan Taman
Pattimura (karena memang letaknya di pinggir Jl. Pattimura). Entah mengapa,
taman ini lalu disatukan dengan Taman Mataram yang ada di seberang jalan.
Daerah di sekitaran Taman Mataram, sampai ke
sekitaran Jl. Galuh dan Jl. Daksa juga rimbun dan enak untuk lari pagi lho.
Tapi, daerah ini banyak menjadi tempat tinggal pejabat kedutaan asing ataupun
pejabat organisasi antar bangsa, sehingga lebih eksklusif dan lebih banyak
polisinya.
Di sekitaran Jl. Daksa maupun Jl. Galuh juga
terdapat taman-taman kecil yang hijau. Beberapa di antaranya memiliki fasilitas
aktivitas fisik outsoor, dan beberapa di antaranya hanya memiliki pergola dan
tempat duduk.
Permainan anak-anak di Taman Mataram. |
Oh ya, di dekat Taman Mataram ada taman kecil yang
disebut sebagai Taman Doha. Letaknya, ya di Jl. Doha. Taman kecil dekat SMAN 82
Jakarta ini juga sering menjadi tempat nongkrong penjual makanan, terutama di
hari dimana anak-anak sekolah.
Enaknya jalan-jalan di sekitaran sini adalah,
dekat dengan tempat makan. Dari Roti Bakar Pak Eddy yang letaknya persis di
dekat Masjid Al-Azhar, sampai pub dan rumah makan mewah di sekitaran Jl.
Gunawarman. Tentunya kebanyakan baru buka sore atau malam hari. Hehehe ...
Yah, itulah sedikit kisah tentang taman-taman kota
di sekitaran Blok M. Oh ya, konsep “Garden City” di Jakarta sebenarnya sudah
ada dari lama, dilihat dari pembangunan di sekitaran Menteng (dibangun tahun
1910-an) dan Kebayoran Baru (dibangun tahun 1950-an). Setelah pembangunan
perumahan di tahun-tahun selanjutnya yang lebih menekankan pada pembangunan area
padat perumahan (coba lihat peta Perumnas yang dibangun di tahun 1980-an di
GoogleMaps), kini Pemerintah kembali memberikan perhatian pada ruang hijau.
Yah, back to 50’s ...
(Selesai.)
(Selesai.)
Wah keren ya, jakarta makin berbenah, mulai banyak taman-taman yang terbengkalai mulai di berdayakan dan di percantik.
BalasHapusIya. Sekarang trendnya sedang kembali ke alam.
Hapuswuaahh ngajak bebeb bisa tuh hha :v
BalasHapusHahaha!
Hapustempatnya cucok nih buat jogging, tapi kok ribet yes banyak portalnya?
BalasHapusIya ... portalnya banyak banget. Tapi berhubung itu kompleks perumahan penduduk, ya suka-suka RT/RW-nya lah ya. Toh itu untuk keamanan bersama juga.
Hapus