Tempat lain yang juga kami kunjungi adalah Goa
Sunyaragi, Pusat Batik Trusmi, dan Pantai Kejawanan. Berbeda dengan ketiga
kompleks keraton yang berdekatan, kedua tempat ini lokasinya lumayan jauh. Goa
Sunyaragi letaknya di bagian selatan kota Cirebon, Pusat Batik Trusmi letaknya
di bagian barat, dan Pantai Kejawanan di sebelah timur dari Kota Cirebon. Untuk
perjalanan kali ini, kami banyak nyasar dan blusukan keliling Cirebon dalam
arti yang sebenarnya.
Goa Sunyaragi
Goa Sunyaragi adalah buatan manusia yang dihiasi
dengan banyak sekali batu karang. Bangunan ini memang terdiri dari
lorong-lorong dan ceruk kecil yang menyerupai gua. Kabarnya tempat ini dulunya
adalah taman air, dimana seluruh bangunan dikelilingi oleh danau dan beberapa
bagian dari bangunan ini dihiasi oleh pancuran. Dulunya, tempat ini sempat merupakan
tempat semedi para Sultan, sekaligus tempat pertahanan terhadap serangan Belanda.
Goa Sunyaragi sendiri memang baru dibangun di masa penjajahan Belanda.
Gua Arga Jumut, salah satu bangunan utama Goa Sunyaragi. |
Kompleks Goa Sunyaragi dibuat menyerupai gua
alami, sehingga bangunannya dihiasi batu karang dan nampak seperti gua asli. Beberapa
bagian yang dibuat dari bata dibiarkan berlumut, ada yang tanpa lapisan semen
dan ada yang dicat putih tembok (tapi nanggung) sehingga menimbulkan kesan
tidak terawat atau belum jadi. Tentunya, karena kolam dan pancuran yang seharusnya ada
di situ sudah mengering, jadinya gua-gua ini dari jauh terlihat seperti onggokan
batu karang yang berada di tengah-tengah lapangan rumput.
Areal Goa Sunyaragi cukup luas, dan lorong-lorong
serta jalan setapak di sini cukup membingungkan. Walaupun tempatnya terbuka
sehingga tidak akan nyasar, tapi karena jalan-jalan setapaknya sempit dan
naik-turun gua-guaan, lumayan membuat kaki pegel juga. Kalau berminat
berkunjung kemari, disarankan pakai sunblock lumayan tebal, soalnya areanya
terbuka dan tempat berteduhnya tidak banyak.
Dari jauh seperti bangunan belum jadi. |
Di sini sudah dibangun semacam stadiun tempat
pertunjukkan, dan secara rutin diadakan pertunjukkan kesenian khas Cirebon. Kalau
datang di akhir pekan dan pas beruntung, maka pengunjung bisa menyaksikan
pertunjukkan kesenian dengan latar belakang Goa Sunyaragi.
Untuk masuk ke kompleks Goa Sunyaragi, pengunjung
hanya bisa masuk dari pintu depan melalui Jl. Brigjen. H. Darsono. Ini adalah
jalan raya kelas I dimana truk dan bus besar lewat. Disarankan untuk datang
dari arah Jl. Pemuda (dari arah Lotte Mart) supaya lebih mudah masuk ke tempat
parkiran.
Tiket masuk per orang Rp 10.000,-. Tidak wajib
pakai tour guide lokal.
Pusat Batik Trusmi
Posisinya terletak di sebelah timur Cirebon,
membuat kami harus memacu motor lumayan jauh untuk tiba di lokasi. Dari Gua
Sunyaragi ke Pusat Batik Trusmi naik motor diperlukan waktu sekitar setengah
jam. Itu sudah termasuk bermacet-macet ria di Jl. Raya Cirebon Bandung.
Tidak mungkin kelewatan. |
Sebenarnya lokasi Pusat Batik Trusmi ini cukup
mudah untuk dijangkau karena berada di pinggir jalan raya. Cuma macetnya itu
lho ... Lagi pula, karena saya datang di akhir pekan, sudah wajarlah
orang-orang berbondong-bondong kemari untuk berbelanja.
Trusmi sebenarnya adalah nama desa dimana ada
banyak butik dan pengrajin batik. Di sepanjang jalan utama, Jl. Syekh Datul
Kahfi, di Trusmi, terdapat banyak penjual batik. Yang di pinggir jalan besar
kebanyakan berupa butik. Kalau mau cari yang harganya lebih murah, harus
siap-siap keluar masuk gang untuk mencari pedagang yang lebih “rumahan”. Tapi untuk
yang malas jalan, bisa langsung menuju ke Pusat Grosir BT Batik Trusmi. Nah,
pusat grosir ini bentuknya seperti mall, dimana dijual bermacam-macam jenis batik,
dari yang mahal hingga yang murah. Tidak perlu banyak menawar atau berpindah
toko, cukup lirik ke kiri dan kanan mencari baju dan yang cocok. Koleksinya
lumayan banyak.
Untuk yang berniat menuju Batik Trusmi dengan
kendaraan pribadi, tidak perlu khawatir nyasar, karena sejak dari 1 kilometer
sebelum tempatnya, papan petunjuk sudah banyak. Tidak mungkin terlewatkan.
Pantai Kejawanan
Nah ... pantai ini letaknya cukup jauh, yaitu di
sebelah timur Cirebon. Dari Batik Trusmi, kami naik motor melintase Grage Mall,
melewati Alun-Alun Kejaksaan, dan terus mengikuti jalan utara untuk mencapai Pantai
Kejawanan.
Suasana Pantai Kejawanan. |
Sebenarnya maksud hati hendak memfoto sunset, akan
tetapi saat kami tiba langit mendung dan matahari tiddak terlihat. Ya sudah,
kami pun memfoto kapal-kapal yang berlabuh di situ. Pantai Kejawanan sebenarnya
adalah pelabuhan Pelni. Hanya saja, ada satu bagian dimana masyarakat bisa berjalan
dan masuk air atau bersantai di warung sambil menikmati makanan. Tempatnya relatif
kecil, dan sebenarnya lebih berbentuk seperti dermaga yang gagal dibangun. Kalau
tujuan kemari hanya untuk main air, tempat ini sebenarnya agak mengecewakan. Tapi
kalau tujuannya adalah foto-foto dengan latar belakang pelabuhan, masih bisa
lah ...
Tiket masuk ke areal pelabuhan Rp 1.000,- per
motor. Di dalam ada biaya parkir lagi, Rp 2.000,-. Jalan kaki dari gebang depan
ke area pantai lumayan jauh, bisa sampai 20-an menit.
Dari Pantai Kejawanan, kami pun kembali ke pusat
kota Cirebon untuk makan malam dan menuju hotel. Baliknya kami tidak lewat jalan
yang sama, kami mencoba jalan lewat Grage City Mall (yang baru), lewat RSUD
Gunung Jati, baru kemudian lanjut ke arah Stasiun Cirebon Kejaksaan.
Kapal-kapal di pelabuhan. |
Hotel Tempat Menginap
Karena kami memang pesannya mendadak, dan itu
liburan panjang pula, maka sudah banyak hotel murah yang kamarnya habis. Dengan
mempertimbangkan efisiensi, jarak dari stasiun kereta, dan harga, kami memilih
Hotel Cordova (Telp: 0231 204677) sebagai tempat menginap kami. Memang hotel
murah, jadi kami merasa cukup wajar kalau seluruh perlengkapan di sini sederhana.
Saya sih kurang rekomen hotel ini. Kalau masih dapat kamar, mendingan coba
Hotel Famili (Telp: 0231 207935) yang letaknya di seberang Hotel Cordova. Saya
juga pernah menginap di situ dan relatif bagus untuk ukuran harga yang
sama-sama murah. Oh ya, kedua hotel ini bisa dipesan dengan cara menelepon
langsung ke hotel – atau langsung datang di hari H.
(Selesai.)
wah.. bu dyah jalan-jalan terus ya?
BalasHapusboleh ya bu kalau saya mampir ke jakarta diajakin jalan-jalan sama bu dyah hehehe.
masih ingat saya, bu?
Ahaha ... kalau ke Jakarta ntar diajak muter-muter sambil jalan kaki deh! Inget nggak ya ... inget lah. XD
Hapuswuih blog jalan2 ya kak
BalasHapusasik ya jadi jalan2 terus hidupnya wkwkkw
salam kenal
http://ekienglandmuse.blogspot.com/
Asik dong ... Hehehe!
Hapus