Weekend panjang di awal bulan Mei lalu, saya dan teman
saya memutuskan untuk jalan-jalan ke daerah Cirebon dan Kuningan, Jawa Barat. Rencananya
sih jadi backpacker, jalan-jalan murah ke Kuningan. Tapi, yang namanya
jalan-jalan memang harus siap dengan kejutan-kejutan di tengah jalan.
Kereta Api Argo Jati yang kami tumpangi. |
Perjalanan kami ke Kuningan termasuk rute mahal.
Ini akibat ngak beli tiket jauh-jauh hari – jadinya kehabisan tiket kereta.
Plus, ketiban sial pula! Dari Stasiun Gambir di Jakarta, kami naik kereta ke
Cirebon, terus dilanjutkan omprengan ke arah Kuningan. Harganya? Rp 185.000,-
untuk kereta Argo Jati yang tiba di tujuan pake molor sekitar satu jam, dan Rp
100.000,- untuk omprengannya. Mobil omprengan (travel, kalau istilah kerennya)
ini kami ambil dari Stasiun Kereta Kejaksan Cirebon.
Sebenarnya, sekitar jam 1 siang, persis waktu kami
keluar stasiun, ada mobil Elf jurusan Kuningan yang harganya hanya Rp 5.000,-
per orang. Hanya saja, karena lapar, kami memutuskan untuk makan siang dulu dan
ambil mobil Elf berikutnya. Ternyata mobil Elf berikutnya nggak datang-datang,
dan sebagai gantinya malahan muncul si omprengan tadi. Kalau tidak terburu
waktu, sebenarnya bisa saja ambil angkot ke Terminal Dukuh Semar Rp 5.000,-
terus ambil mobil Elf jurusan Kuningan Rp 5.000,- juga. Tapi berhubung sudah
sore dan kami tidak punya waktu banyak, mobil omprengan kami ambil juga.
Nampang dulu di Stasiun Cirebon. |
Kalau omprengan, penumpang dipastikan diantar ke
tujuan dengan selamat. Mas-mas yang nyetir mobil omprengan kami mengandalkan
GPS di hapenya untuk membantu mencapai tujuan yang disebutkan para penumpang.
Tapi, dasar wistawan iseng, kami nggak langsung menuju hotel, melainkan turun
di tengah jalan, di Obyek Wisata Cibulan. (Mahal banget ya, bayar Rp 100.000,- per
orang cuma turun di Cibulan? Boleh cek di GoogleMaps untuk melihat betapa
dekatnya Cibulan dan Cirebon: cuma satu jam naik mobil!) Setelah sekitar satu
jam duduk-duduk di Cibulan, kami pun kembali ke jalan raya untuk menunggu mobil
Elf yang akan mengantar kami ke Kuningan.
Nah, ini baru pengalaman naik mobil Elf
Cirebon-Kuningan. Naik dari Cibulan ke Kuningan, harganya Rp 5.000,- per
penumpang. Sepertinya mobil Elf ini jauh dekat Rp 5.000,- (mungkin lebih murah
untuk penduduk lokal?) soalnya dari Cirebon pun katanya harganya juga Rp
5.000,- kan. Turunnya di Terminal Kuningan di Cirendang. (Ini terminal buat
angkot, kalau bus besar antar kota terminalnya di Kertawangunan.) Cirendang
itu, letaknya di pinggiran kota Kuningan, jauh dari mana-mana. Kemanapun tujuan
kita untuk wisata di Kuningan, sudah pasti kita harus naik angkot lagi.
Menunggu mobil Elf yang akan mengantar kami ke Kuningan. Ini di seberang area Cibulan. |
Waktu kami disuruh turun dari mobil Elf, waktu
sudah menunjukkan jam 18:00 lebih, dan sudah gelap. Angkot yang lewat sudah
jarang, dan kalau adapun kami tidak tahu itu bisa membawa kami ke pusat kota Kuningan
atau tidak. Yang ada di sekitar kami hanya tukang ojek yang naga-naganya siap
memeras wisatawan macam kami. Padahal, tujuan kami adalah Taman Kota, pusat
kuliner kota Kuningan, yang kalau menurut GoogleMaps masih 15 menit naik mobil
atau 50 menit jalan kaki dari Terminal Kuningan Cirendang.
Sambil mencobai peruntungan kami, siapa tahu ada
petunjuk yang bisa membawa kami ke pusat kota Kuningan dengan harga wajar, kami
memutuskan untuk mampir ke Indomaret di dekat situ. Menurut mbak-mbak yang jaga
toko, kalau sudah malam begini sudah tidak ada angkot yang bisa membawa kami ke
Taman Kota. Yah, nasib – begitu pikir kami. Kami pun keluar dari Indomaret dan
berjalan pelan-pelan ke arah pusat kota. Siapa tahu tiba-tiba ada angkot lewat
atau terlihat ada pangkalan ojek yang bisa memberi harga wajar.
Baru sebentar kami berjalan, tiba-tiba ada angkot
dengan pintu tertutup yang lewat, lalu berhenti di dekat kami. Sopirnya keluar
dari angkot, lalu membuka pintu, dan bersih-bersih bagian dalam angkot. Nomer
D3, jurusannya Cirendang-Pasar Baru. Hmm ... Langsung GoogleMaps bekerja saat
itu juga. Dari peta, kami langsung tahu bahwa Pasar Baru dan Taman Kota
letaknya cukup dekat, yaitu sekitar 10 menit jalan kaki. Boleh, lah!
Suasana Kota Kuningan di waktu malam hari. |
Dengan harap-harap cemas, kami mendatangi sopir
angkot tersebut dan bertanya, “Pak, lewat Taman Kota?” Si bapak sopir langsung
sigap mengiyakan, dan lalu berpindah ke bangku sopir. Dengan penuh rasa syukur,
kami berdua langsung masuk angkot. Angkot pun melaju. Di perjalanan, ada dua
orang lain yang juga menumpang, walaupun hanya sebentar. Salah satu di
antaranya sempat mengobrol dalam bahasa Sunda. Walau saya tidak terlalu paham
detilnya (maklum, bukan native speaker
Bahasa Sunda), tapi saya masih dapat menangkap bahwa angkot sempat rusak jadi
harus dibawa ke bengkel. Ini baru saja keluar dari bengkel, dan sambil jalan
juga cari-cari penumpang. Di tengah pembicaraan, sopir tadi sempat bilang kalau
dia bersyukur kepada yang di atas sana karena masih ada yang naik malam-malam
begini – satu dua orang juga tetap rejeki. Mungkin karena jalanan relatif sepi,
kami diturunkan persis di depan Taman Kota. Bayarannya Rp 5.000,- per orang.
Taman Kota malam itu ramai. Banyak muda-mudi dan
keluarga berjalan-jalan di situ. Tidak cuma penjual kaki lima, di situ ada juga
persewaan mobil kayuh yang meriah dengan lampu warna-warni dan musik yang
kencang. Mungkin karena libur panjang, banyak warga Kuningan yang menghabiskan
malamnya di situ. Sekitar jam 18:45, kami makan nasi kasreng di dekat situ.
Setelah kenyang, kami pun jalan kaki ke hotel.
Jalan kaki menuju ke hotel. Malam-malam gini ... gelap pula! |
Jalan kaki ke hotel. Hotelnya ada di ... daerah
Cigugur. Menurut GoogleMaps, jalan kaki dari Taman Kota ke Hotel Purnama Mulia di
Jl. Raya Cigugur hanya setengah jam. Sebagai backpacker sejati, jalan kaki
setengah jam sudah biasa dong. Maka kami memutuskan untuk jalan kaki. Ternyata,
jalannya m e n d a k i ,
saudara-saudara! Udah gitu, jalannya semakin lama semakin sepi dan semakin
banyak sawah di kiri-kanan jalan. Kalau siang hari, semestinya kami foto-foto
dan mengagumi keindahan alam daerah Cigugur. Berhubung malam hari, adanya jadi
terasa semakin capek karena “nggak nyampai-nyampai”. Setelah 40 menit jalan
kaki sambil mandi keringat, kamipun tiba di hotel. Mas-mas di meja resepsionis bengong
dan nggak percaya waktu kami cerita kami jalan kaki dari Taman Kota ke hotel.
“Kan ada ojek, Mbak?” tanyanya. Yah ... kan ceritanya sok-sokan gaya
backpacker.
Malam itu, saya tidur dengan sangat nyenyak.
Lumayan juga muter-muter dari Cirebon ke Kuningan, plus jalan kaki dari Taman
Kota Kuningan ke hotel. Nasehat nenek untuk perjalanan kali ini: Pesan tiket
kereta jauh-jauh hari biar bisa dapat yang murah, berangkatnya pagian biar
masih bisa mencari alternatif transportasi yang murah, dan selalu siap menghadapi
perubahan itinerary karena faktor tak
terduga. Satu lagi: pastikan banyak bertanya, baik ke orang-orang sekitar
ataupun ke Mbah Google.
Hotel kami di Kuningan
Oh ya, kami menginap semalam di Hotel Purnama Mulia.
Untuk yang berminat ke Terapi Ikan Cigugur, Taman Purbakala Cipari, atau wisata
rohani ke Gua Maria Fatima Sawer Rahmat Cisantana, hotel ini merupakan hotel
yang paling dekat dengan tempat-tempat tersebut di atas. Dari hotel ini, kalau
mau ke Gua Maria, cukup sekali naik angkot no 012 (tujuan Palutungan). Kalau
mau ke Taman Purbakala Cipari, naik elf jurusan Cirebon, kalau mau ke Terapi
Ikan Cigugur, naik angkot 012 terus turun di perempatan dan ambil angkot yang
ke arah terapi ikan. Kalau bawa mobil pribadi, paling lama 10 menit sudah sampai
tujuan.
Hotel Purnama Mulia. |
Hotel Purnama Mulia beralamat di Jl. Raya Cigugur 4
RT 042/15 KM 1,5 Kel. Cigugur, Kec. Cigugur, Kuningan 45552. Nomer teleponnya (0232)
876771. Waktu kami datang, hotel ini sedang direnovasi, ada penambahan gedung
pertemuan yang lumayan besar. Tapi tempat kami menginap agak jauh dari gedung
yang dibangun itu, jadi kami tidak terganggu.
Hotel ini sepertinya dikategorikan bintang 1, namun
sebetulnya fasilitasnya cukup lengkap dan pelayanannya bagus. Waktu kami
datang, hotel ini sudah hampir fully
booked. Harga kamar standard (tanpa
AC dan tanpa kipas angin) Rp 250.000,- per malam; kamar deluxe (pakai AC) Rp
350.000,- per malam; family room Rp 600.000,-per malam. Semuanya sudah ada air
panas dan TV. Karena posisinya di kaki gunung, kamar tanpa AC dan tanpa kipas
angin sebetulnya juga cukup untuk tidur.
Pelayanannya cukup bagus. Waktu saya menelepon
untuk pesan kamar, Pak Yayan (salah satu pengurusnya) langsung mengirim pesan
Whatsapp ke saya berisi foto-foto kamar dan juga fasilitasnya. Semua pertanyaan
tentang tansportasi menuju tempat wisata juga dijelaskan dengan baik. Pokoknya,
kalau ada yang mau menginap di daerah Kuningan, hotel ini sangat direkomendasikan.
(Bersambung)
Nah, buat anda yg mau jalan2 ke kuningan, kami menyediakan rental motor harian, kami berlokasi di cirebon.. Explore cirebon dan kuningan sepuasnya dengan sepeda motor.
BalasHapusHubungi OKE RENTAL MOTOR
Hp/wa : 085724198194
Pin bb : 54A0E475
Ig : oke_rentalmotor_cirebon
http://oke-rental-motor-cirebon.indonetwork.co.id
Motor diantar jemput di hotel/stasiun/terminal/homestay anda
Bisa antar ke cidahu Kuningan ga min?
HapusLangsung kontak WA-nya persewaan motor di atas ya. Saya sih nggak tinggal di Kuningan.
HapusKak mau tanya, itu cari hotelnya on the spot atau sudah booking?
BalasHapusSoalnya bulan desember ada rencana mau ke kuningan, tp blm tau mau nginap dimana.
Sudah booking duluan ... Hotel ini lumayan laris lho. Kemarin pas kita nginep di situ, hotelnya penuh. Kalau memang minat nginep di hotel ini, mendingan telepon dan booking dulu.
HapusSelain hotel ada ngga wisma kak yang agak murah gitu harga mahasiswa petualangan hehehe
HapusMasalahnya pilihan penginapan di Kuningan nggak banyak. Saya yakin ada penginapan yang lebih murah, tapi nyarinya itu PR juga. Kayaknya, kalau mau cari penginapan yang murah, tanya² ama penduduk di sekitar Cibulan atau Taman Kota.
HapusKak kalo ke kuningan selain naik kereta naik bus katanya bisa,tpi nggak tau bus yang mana dan nyari tiket ke kuningan di loket bus nggak ada?
BalasHapusWah, kalau bus, mestinya ada yang berangkat dari Kampung Rambutan yah. Kayaknya mesti datang ke agen dan nyari sendiri tuh. Saya nggak pernah naik bus ke kuningan, jadi kurang tahu ...
Hapusbisa naik luragung dari jl keamanan ataupun pekapuran (gang betet), 2-2nya daerah Gajah Mada, gak terlalu jauh dari Bakmi Gajah Mada
HapusIni bus jurusan Jakarta-Kuningan, ya? Wah, saya gak pernah tahu. Terima kasih informasinya.
HapusNaik Bus Damri juga bisa yang dari Kemayoran jam 06:00 dan 15:00 turun bisa di Cirendang atau di terminal kertawangunan..
HapusBoleh juga nih kalau rumahnya di sekitar Jakarta Pusat atau Jakarta Barat.
HapusKalo turun di stasiun cirebon prujakan , ada elf ke kuningan ga nih kak ? Hehehe
BalasHapusHmm ... kayaknya nggak ada deh. Kalau turun di Stasiun Prujakan, mendingan naik becak ke terminal. Dari situ baru ambil elf ke Kuningan.
HapusKak dari stasiun ke terminal mana ya?
HapusTerminal Dukuh Semar, Kak. Tapi kalau bilang ke tukang becak mau ambil Elf ke Kuningan, dia tahu kok harus bawa penumpangnya ke mana.
HapusKak emank ada elf ke kuningan ya dr stasiun?
BalasHapusAda. Tapi dari Stasiun Cirebon Kejaksan. Dan itu tidak setiap jam ada, yah.
HapusItu jauh gk kak ? St.Prujakan sma terminalnya ?
BalasHapusWah ... jaraknya lumayan juga sih. Kayaknya bisa naik angkot deh, tapi nggak tahu angkot yang mana.
HapusOkee deh . Makasih kak infonya hehe . Pngen jalan" ke kuningan soalnya . Jdi nanya" trus wkwkwk😂
HapusSiip. Selamat jalan-jalan ya!
HapusKalau mau ke smkn 3 kuningan lokasi plered naik elf jurusan apa ya...
BalasHapusWah ... kalau yang itu saya nggak tahu Mbak. Saya orang Jakarta yang pernah jalan-jalan ke daerah Kuningan. Tapi nggak pernah ke SMKN 3 tuh ...
HapusKalo naik elf dari kuningan ke stasiun kejaksaan ada nggak.?
BalasHapusWaduh ... kayaknya nggak ada deh. Kalau dari Kuningan, tetap harus turun di Terminal.
HapusWah kota kelahiranku niih, yg diceritain diatas itu tempat main semua, jadi kangen banget pengen balik...
BalasHapusGue masih penasaran wisata kuliner di Kuningan. Masih belum puas nyobain hucap.
HapusKa ? Mau nanya , aku kan mau ke wisata telaga nilem, aku dari arah brebes nanti naik bis atau kereta yang murah ka? Trus turunnya dimana ka? Nanti ke wisata telaga nilem nya naik apa ka?
HapusWah, maaf Kak, saya nggak pernah ke Telaga Nilem...
HapusKalau dari stasiun Cirebon itu mau ke jalan baru objek wisata cibulan jalaksana itu naik angkot nya gimana ya, mau ikut daurah tahfizh..
BalasHapusBisa naik Elf ke arah Kuningan dari stasiun. Tapi itu suka lama. Paling enak, ya ke terminal dan cari elf tujuan Kuningan. Bilang aja turun Cibulan. Sopirnya tahu, kok.
HapusKak, kalau ke kuningan naek kereta bisa ngga? Aku pengen kuliah di Universitas Negri Kuningan itu, tapi nggak tau rute nya hehe
BalasHapusKuningan nggak dilewati rel kereta api, Kak. Kalau mau naik kereta dari Jakarta, tetap harus ke Cirebon dulu.
HapusKa rute naik krl jakarta itu dr stasiun gambir/manggarai bisa ga ya?
HapusSetelah itu langsung sampai stasiun cirebon ?
Kayaknya mendingan dari Jatinegara, deh. Kan KRL lewat Jatinegara kan.
Hapus