Sejak akhir tahun 2014, Pemerintah Jakarta menyediakan
bus transjakarta gratis di sepanjang Jl. Jend. Sudirman dan Jl. M.H. Thamrin,
agar dapat dijadikan alternatif ketika sepeda motor dilarang lewat di Jl. M.H.
Thamrin dan Jl. Medan Merdeka Barat. Entah karena bentuknya yang tidak unik,
atau karena jalurnya sama dengan jalur bus biasa, berita tentang bus gratis ini
tidak terlalu banyak disorot. Mungkin juga proyek ini tidak digembar-gemborkan
karena kurang berhasil mengurangi pengendara bermotor dan bisa dikatakan gagal
menertibkan jalanan protokol di Jakarta.
Kalau dilihat sepintas, tidak ada bedanya dengan bus transjakarta biasa. |
Tentu saja, saya tidak bermaksud untuk membahas tentang
keberhasilan dan efektivitas dari program pemerintah ini. Seperti biasa, saya
hanya ingin bercerita tentang pengalaman saya naik bus transjakarta gratisan
ini. Jadi, pembaca yang mungkin suatu saat ada keperluan di daerah sekitaran
Sudirman – Thamrin dan kebetulan melihat bus transjakarta gratisan ini akan
dapat menjadikan bus ini sebagai alternatif transportasi.
Saya sendiri sudah beberapa kali melihat bus
transjakarta gratis ini sebelumnya. Namun saya tidak pernah benar-benar
memperhatikannya sampai akhir Januari lalu, ketika di halte bus (biasa)
Bendungan Hilir, ada seorang ibu-ibu yang bertanya, “Mbak, busway gratis lewat
sini nggak?” Saya tentu saja menjawab tidak tahu. Lalu ibu-ibu itu berkata
sendiri dengan yakin, “Lewat, kok. Lewat.” Lalu dia duduk menunggu di halte
bus. Sebenarnya saat itu saya penasaran dengan “busway gratis” yang dimaksud.
Cuma, karena terburu-buru, saya mengurungkan niat untuk menunggu bersama
ibu-ibu itu.
Gratis. |
Walhasil, saya baru sempat naik bus transjakarta
gratis di tanggal 19 Februari 2015 yang lalu. Saat saya menuju ke gedung IFI (Institut
Français d’Indonésie) untuk mengembalikan buku di
perpustakaannya, saya melihat ada bus transjakarta yang tidak lewat jalur
busway dan memasang tulisan “gratis” berwarna merah di kaca depannya. Karena penasaran,
sepulangnya saya dari IFI, saya bela-belain menunggu di halte bus (biasa) Sarinah
untuk menunggu bus transjakarta gratis itu. Di situ ada segerombolan mbak-mbak
yang riuh sambil melongok-longok ke jalan arah Monas. Saya pikir mereka
menunggu taksi, ternyata mereka bermaksud untuk naik bus tingkat wisata
bertingkat yang juga gratis itu.
Bus transjakarta gratis bisa dibilang kalah pamor dengan
bus wisata bertingkat. Di hari sabtu minggu, orang-orang bisa mengantre untuk
naik bus wisata bertingkat, sementara bus transjakarta gratis hanya dinaiki
segelintir penumpang. Di hari kerja, bus ini juga tidak terlalu penuh, apalagi
kalau dibandingkan dengan jumlah orang yang antre di halte busway reguler.
Waktu saya naik bus transjakarta gratis, penumpangnya hanya ada tiga orang. Kenek
bus saja sampai teriak-teriak di setiap halte, “Gratis! Gratis! Senayan!” Dan
tetap saja yang berminat sedikit. Kenek itu mengeluhkan bahwa peminat bus
transjakarta gratis kurang banyak. “Padahal gratis,” katanya.
Armada bus transjakarta gratis terdiri dari 10 unit.
Rutenya tidak lewat jalur busway, melainkan lewat jalur lambat di kiri-kanan
jalan. Ada yang bus rutenya dari Harmoni sampai ke Bunderan HI, dan ada yang rutenya
dari Harmoni ke Bunderan Senayan. Bus ini berhenti di setiap halte bus (biasa)
dan tidak bisa diberhentikan di sembarang tempat. Khusus di halte busway Atma
Jaya dan di halte busway Gelora Bung Karno yang dekat hotel Sultan, bus ini
tidak berhenti karena harus berbelok ke jalur cepat saat melewati Semanggi. Kedua
halte yang disebutkan tadi letaknya terlalu dekat dengan tempat bus berbelok
mengambil jalur cepat.
Interior bus transjakarta gratis. |
Dari penampilan, bus transjakarta gratis ini sama
persis dengan bus transjakarta reguler. Dari bentuk interiornya, karena masih
baru, ya sudah pasti lebih bagus. Apalagi, karena waktu saya naik penumpangnya
sedikit, rasanya lega banget. Hihihi ...
Buat pembaca yang ingin naik bus transjakarta
gratis, bisa menunggu di halte-halte bus di sepanjang jalan Sudirman – Thamrin –
Merdeka Barat. Yang penting sabar. Karena armadanya hanya 10, jadi kemungkinan
lewatnya hanya 1 jam sekali. Yang di sekitaran Senayan, bisa lebih lama lagi
menunggunya. Dan di waktu macet, bus ini juga akan ikut bermacet-macet ria di
jalur lambat. Jadi, tentunya bus ini bukan dimaksudkan untuk orang yang bermaksud
untuk mengejar waktu.
Apapun hasilnya saat ini, menurut saya program
pemberian moda transportasi gratis dari Pemerintah ini perlu diacungi jempol.
Mari kita lihat apakah akan semakin banyak pengguna bus gratis ini di waktu
mendatang.
berarti ini berenti di halte benhil juga kah?
BalasHapusbisa dicoba nih..