Nama walking trail
kali ini adalah Menteng City Parks, atau Taman-Taman Kota di Menteng. Kenapa?
Karena alur jalan kaki/sepedaan ini memang disusun sehingga orang bisa
mengunjungi taman-taman kota di area Menteng. Penjelasan panjang tentang
perjalanan melalui Walking Trail ini sudah dituliskan di posting sebelumnya.
Postingan kali ini cukup membahas ringkasan Jakarta Walking Trail: Menteng City Parks
ini.
Penjelasan:
0 – Halte Busway Tosari
Ini adalah salah
satu halte busway di Koridor 1. Halte ini tempat kita turun kalau kita mau ke
mall Grand Indonesia ataupun mau ke Stasiun kereta Sudirman. Bagi yang hendak menuju
Jl. Blora untuk naik travel ke Bandung, bisa juga turun di halte ini.
1 – Halte Busway Latuharhari dan Taman Viaduct Latuharhari
Halte ujung Koridor
6 ini memang terletak di Jl. Latuharhari, di dekat kanal banjir. Taman indah di
dekatnya adalah Taman Viaduct Latuharhari. Di dekat sini ada tempat kediaman
Duta Besar Thailand. Daerah sini rawan kecelakaan, jadi harus hati-hati
berjalan di area ini.
Oh ya, khusus di sini, jalur untuk pejalan kaki dan untuk pengendara sepeda berpisah sebentar. Soalnya pejalan kaki akan menyeberang Jl. HOS Cokroaminoto yang pembatas jalannya lumayan tinggi. Yang bersepeda bisa melewati Jl. Latuharhari lalu berbelok ke Jl. Cimahi. Kedua jalur ini nanti akan bertemu di Masjid Agung Sunda Kelapa.
2 – Masjid Agung Sunda Kelapa/Rumah Sehat Baznas MASK
Masjid ini tidak
hanya menjadi tempat bersembahyang, namun juga menjadi pusat kegiatan sosial
bagi masyarakat sekitarnya. Di kompleks ini ada Rumah Sehat Baznah MASK, ruang
serbaguna yang bisa dipakai untuk resepsi, dan juga sekolahan.
3 – Patung Pangeran Diponegoro
Patung yang baru
dibangun di tahun 2005 ini menggambarkan Pangeran Diponegoro yang sedang
bersiap menghujamkan tombak. Dulunya, di sini berdiri patung R.A. Kartini. Kini
patung R.A. Kartini tersebut dipindahkan ke lapangan Monas.
4 – Taman Suropati
Taman Suropati
merupakan salah satu taman kota yang paling ramai dikunjungi. Selain karena
tempatnya yang strategis, kondisinya juga nyaman dan bersih. Di sekitar Taman Suropati
ada rumah-rumah dan bangunan penting, seperti Kantor BAPPENAS, Gereja GPIB
Paulus, Kediaman Duta Besar Amerika, Rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta, dan juga
rumah-rumah pejabat lainnya.
5 – Taman Situ Lembang
Taman yang letaknya
di tengah perumahan penduduk ini sering dijadikan tempat memancing. Situ Lembang
adalah nama danau kecil yang ada di tengah taman. Di situ-situ ini terdapat
banyak teratai yang berwarna-warni.
6 – Taman Kodok
Dulunya, Taman Kodok
lebih mirip hutan mini yang rimbun. Baru beberapa tahun belakangan, taman ini
dirombak menjadi lebih indah dan tertata. Bagian tengahnya terbuka; konon
kabarnya dijadikan tempat pertunjukan air mancur menari. Sayangnya saya tidak
pernah melihat pertunjukan pancuran ini. Taman Kodok dinamai demikian karena memiliki
banyak patung kodok.
7 – Taman Menteng
Dulunya, di sini
berdiri stadion pertandingan bola sekaligus pusat latihan Persija. Tetapi, di
tahun 2007, stadion ini dirombak dan diganti dengan taman terbuka, yang
sekarang dikenal sebagai Taman Menteng. Taman Menteng sering menjadi tempat
pertunjukan seni gratis, termasuk pernah ada pertunjukan seni yang disponsori
oleh Kedutaan Perancis dan Kedutaan Jerman. Di sini ada rumah kaca yang
kadang-kadang difungsikan sebagai galeri seni.
8 – Monumen Selamat Datang/Bundaran HI
Patung yang
menggambarkan sepasang muda mudi yang mengangkat tangan menyambut tamu ini
merupakan salah satu icon Kota
Jakarta. Hampir setiap akhir pekan, area ini dipenuhi oleh warga Jakarta yang
ingin duduk-duduk atau foto-foto dengan latar belakang patung ini.
Keterangan Tambahan :
Total jarak yang ditempuh : +/- 4,5 km
Waktu tempuh (jalan santai) dengan
istirahat sebentar untuk minum : +/- 2 jam
Kondisi jalan : Sebagian besar jalur
yang digunakan rindang dan tidak terlalu banyak kendaraan yang lewat. Beberapa daerah
yang dilalui relatif sepi karena merupakan bagian dari perumahan penduduk.
Penjual makanan : Hanya ada di sekitaran
Jl. Jend. Sudirman, dekat Masjid Agung Sunda Kelapa, dan Taman Menteng. Di
tempat lain hanya ada pedagang mie ayam (kalau Anda beruntung) dan penjual
minuman keliling.
Penjelasan jalur sepeda (update 24-Jan-2015)
: Dari halte busway Latuharhari, jalur sepeda dipisah dari jalur pejalan kaki.
Alasannya, jalur pejalan kaki harus menyeberangi Jl. HOS Cokroaminoto (yang
pembatas jalannya tinggi), dan berjalan kaki melawan arus di Jl. Dr Kusuma Atmaja.
(Jl. Dr Kusuma Atmaja ini satu arah, merupakan jalan tikus untuk mobil yang mau
ke Kuningan dari sekitaran Menteng.) Kalau sepeda pasti susah lewat sini, jadi
saya belokkan lewat Jl. Latuharhari lalu Jl. Cimahi. Kalau jalan kaki sendiri,
saya tidak terlalu rekomendasi lewat jalur ini karena sepi. (Penulis pernah jalan
kaki sore hari di Jl. Cimahi dan semua satpam serta pegawai rumah-rumah di sini
memandangi dengan heran, karena memang jarang orang jalan kaki lewat sini.
Mungkin malahan dikira mau maling!)
0 Komentar:
Posting Komentar