Hari
IV : Pulang
Bagian ini sebenarnya singkat saja. Hari terakhir,
tanggal 21 Mei, kami hanya belanja oleh-oleh sebentar terus pulang. Pesawat
berangkat dari Labuan Bajo jam 12:05, transit di Denpasar jam 13:25, lalu saya
terbang ke Jakarta jam 16:00. Itu saja.
Pagi hari di balkon kamar hotel. |
Catatan
tambahan:
1. Tiket pesawat ke Labuan Bajo
Tiket
pesawat ke Labuan Bajo bisa dibilang tidak pernah diskon. Jadi satu-satunya
cara untuk menghemat adalah membeli tiket jauh-jauh hari. Semua pesawat dari
Jakarta ke Labuan Bajo pasti transit di Denpasar.
2. Makan di Labuan Bajo.
Kalau
makan di Kampung Ujung, harga penduduk lokal dan harga turis kadang-kadang
dibedakan. Waktu kami beli es teler, harganya dibandrol Rp 10.000,-, tapi harga
penduduk lokal hanya Rp 7.000,-. Itupun kita tahunya karena anaknya ibu penjual
nyeletuk waktu kita mau bayar.
Waktu
makan malam bersama di Kampung Ujung, kami membeli satu sop ikan (satu ikan
utuh), satu ikan bakar, sayur kangkung, sambal pelecing, lengkap dengan lalapan
dan terong goreng, ditambah nasi putih lima piring dan teh manis. Total
harganya Rp 175.000,-
Makanan
di rumah makan lebih mahal lagi. Waktu makan siang di Pesona Bali (Jl. Soekarno
Hatta atas), kami membeli satu cumi goreng, dua ikan bakar, lima nasi putih,
lima es jeruk. Total biayanya Rp 323.000,-
Satu set ikan bakar di Restoran Pesona Bali. |
Tempat-tempat
yang memasang nama “restaurant and bar”, kalau melihat menunya, biasanya
harganya hampir sama dengan harga di cafe di Jakarta. Mengingat dimana-mana
turisnya orang asing, saya tidak heran dengan harga-harga di sini.
Makanan
di Labuan Bajo rasanya cenderung hambar, tidak terlalu berbumbu. Ini juga
berlaku untuk sop ikan dan ikan bakarnya. Mungkin cocok untuk selera orang
asing, tapi kalau untuk penggemar kuliner berbumbu sepertinya tidak akan merasa
makanan di sini istimewa.
3. Hotel Gardena adalah salah satu hotel yang
sangat disukai turis.
Terutama
sekali karena bentuknya cottage, berada di bukit, dan menghadap ke laut.
Pemandangannya memang bagus. Pemesanan hanya bisa lewat telepon, atau datang
langsung saja di hari H. Informasi tentang hotel ini minimal, tapi untuk riset
awal boleh lihat di (http://www.gardenaflores.com).
Gardena Hotel di atas bukit, menghadap ke pelabuhan. |
Hotel
Gardena satu alamat dengan Cit Ma Bon Italian Restaurant, jadi tidak perlu
khawatir kalau ingin mencoba masakan rumah makan di sini. Yang punya rumah
makan ini memang orang Italia yang sudah lama tinggal di Labuan Bajo.
4. Hotel Laprima adalah hotel bintang empat.
Ada
kolam renang, antar jemput ke bandara gratis (untuk waktu check in dan check
out), dan ada sewa mobil kalau mau jalan ke Labuan Bajo. Letaknya jauh dari
mana-mana, dan kalau malam jalanan di sekitarnya gelap. Hotel ini bertingkat
dan tentunya kalau mau ke kamar tinggal naik lift. Kalau soal kenyamanan, boleh
lah di sini. Oh ya, harga bervariasi, bisa dari Rp 700.000,- sampai lebih dari
Rp 1.500.000,- tergantung jenis kamar, peak season, dan promo yang berlaku.
Kalau mau menginap di sini bisa booking lewat Agoda dan lain-lain. Bisa dapat
diskon. Coba lihat saja di (http://www.laprimahotelkomodo.web.id/).
5. Sewa kapal.
Sewa
kapal bisa lewat hotel, atau kalau ingin jalan-jalan ala backpacker sejati,
tinggal datangi satu-satu kios penyelenggara tour di sepanjang jalan di dekat
pelabuhan. Ada tour satu hari, tour menginap di kapal, tour sekaligus menginap
di pulau resort, tour privat, dan tour yang sharing dengan turis lain. Kalau
kami memang tour privat, jadi tidak bergabung dengan orang-orang yang tidak
kami kenal. Di musim turis, tour yang diselenggarakan bisa penuh dan Anda harus
antre dulu untuk bisa dapat giliran. Kalau waktu sepi, kalau tidak ingin privat
bisa harus menunggu ada turis lain yang berminat untuk pergi ke tujuan yang
sama.
Kapal kami (warna coklat) selama di lepas pantai Labuan Bajo. |
Kamar kami. |
6. Diving licence.
Saya
tidak diving yah. Tapi saya melihat di sepanjang jalan di pelabuhan ada banyak
kios yang menawarkan diving licence dari PADI. Kalau berminat bisa bertanya
langsung ke kios-kios tersebut. Kios-kios ini biasanya juga menawarkan paket
latihan diving, sekaligus menginap di resort rekanan mereka.
7. Oleh-oleh.
Di
Labuan Bajo jarang ada kios oleh-oleh. Lebih banyak kios travel agent daripada
penjual oleh-oleh. Di sepanjang jalan Soekarno-Hatta di dekat pelabuhan, kami
kemarin hanya menemui tiga kios oleh-oleh yang buka. Dua yang kami kunjungi
masih satu grup, yaitu Ora Art Shop. Ada satu lagi yang ada di dekat Ora Art
Shop, tapi tidak kami kunjungi. Katanya Kak Mat juga punya toko kerajinan dan
oleh-oleh (Anang Art Shop), tapi kalau dia berlayar, toko itu tidak buka.
Salah satu oleh-oleh yang dijual di Exotic Komodo. |
Di
pulau Komodo, di dekat pos ranger, juga ada tempat penjualan oleh-oleh. Di sini
banyak dijual ukiran komodo dari kayu. Ukiran ini yang membuat adalah penduduk
desa Komodo, jadi lebih baik membeli ukiran di sini saja. Untuk kaos dan kain,
lebih murah membeli di dekat pelabuhan. Di tempat ini juga dijual gelang dan
kalung mutiara, dan kalau beruntung bisa mendapatkan barang unik seperti
mutiara laut dengan harga yang masuk akal.
Penjual kain tenun Ruteng di sekitar pelabuhan. |
8. Masuk ke tempat wisata.
Masuk
ke Batu Cermin bayar per orang Rp 10.000,-, belum termasuk biaya tour guide
yang harus menemani saat masuk ke gua. Harga tiket sudah termasuk helm proyek
dan senter untuk keamanan kepala saat masuk gua.
Gerbang Masuk Taman Nasional Komodo. |
Untuk
pulau-pulau tanpa penghuni, biaya masuk gratis. Di pink beach, kapal tidak
boleh mendarat ke pantai. Jadi kami harus menyewa kapal penduduk lokal untuk
diantar ke lokasi snorkeling di tepi pantai. Biaya kapal dihitung per kepala,
Rp 20.000,- per orang.
9. Belanja kebutuhan sehari-hari.
Di
Labuan Bajo tidak ada Indomaret dan teman-temannya. Adanya toserba lokal dan
warung-warung. Jalan saja di sepanjang jalan di dekat pelabuhan, pasti ketemu.
Toserba di depan Wisata Kuliner Kampung Ujung. |
Untuk
bepergian, ada ojek dimana-mana. Kalau kendaraan umum, saya kurang paham.
Satu-satunya angkot yang saya lihat adalah jurusan Labuan Bajo – Ruteng, yang
biasanya lewat dekat pelabuhan di sore hari.
hai salam kenal ... mau nanya niy apakah untuk sewa kapal bisa hanya 2 orang saja? waktu kalian berlayar pesertanya hanya 3 orang perempuan semua ataukah digabung dengan peserta yang lainnya ? infonya sangat bermanfaat ,trims
BalasHapusWaktu berlayar, kami memang hanya bertiga perempuan semua. Private tour, jadi tidak digabung dengan orang lain. Kalau mau sewa kapal hanya untuk dua penumpang juga bisa, selama masing-masing mau bayar lebih mahal. Untuk info yang lebih akurat dan up-to-date, bisa tanya langsung ke Kak Mat, tour guide kami. Nomer handphone-nya ada di atas.
Hapus