Pesta Rakyat Jakarta di Monas sudah selesai minggu
lalu. Pesta Rakyat Jakarta yang merupakan kegiatan gratis ini diselenggarakan
dari tanggal 10 hingga 15 Juni 2014 di pelataran Monas.
Monas di malam hari. |
Jujur saja, saya pun
sempat penasaran dengan kegiatan tersebut. Maka Jumat minggu lalu, tanggal 13
Juni 2014, saya dan teman-teman iseng mendatangi pesta rakyat tersebut.
Tentunya, untuk menghindari penuh sesaknya pengunjung dan ketidaknyamanan
karena cuaca yang panas (atau hujan), maka kami datang ... jam 10 malam. Dan
jangan salah, Jumat malam bukan waktu dimana penduduk Jakarta tidur cepat!
Pesta Rakyat Jakarta jam 10 malam juga tetap penuh dan ramai – walau tentu saja
tidak sepadat siang hari.
Penjual mainan dan hiasan yang menyala-nyala. |
Malam hari, sebagian besar penjual di tenda-tenda
sudah beres-beres lapak. Bahkan ada yang sudah meninggalkan area. Di kiri-kanan
tenda-tenda putih, sudah bertumpuk sampah sisa-sisa pengunjung. Heran juga,
acara seramai ini, tapi tim kebersihannya kurang banyak.
Melewati tenda putih, kami tiba di bagian dalam
pelataran Monas. Di situ ada banyak penjual mainan dan pakaian menawarkan
dagangan. Karena malam hari, yang menarik adalah penjual mainan yang
menyala-nyala. Ada juga pedagang kerak telor – jajanan yang selalu ada di
tempat-tempat wisata Jakarta.
Panggung rakyat. Puncak acara Pesta Rakyat Jakarta. |
Waktu saya mengelilingi areal Monas, saya
menemukan ada tiga panggung pertunjukkan. Jam 10 mungkin adalah menit-menit
terakhir pertunjukkan, karena saya hanya sempat melihat satu panggung – dan
tidak mendapatkan pertunjukkan di dua panggung lainnya. Di panggung yang sempat
saya lihat, sedang ada pertunjukkan dangdut. Orang banyak berkerumun di depan
panggung. Pedagang-pedagang juga ada yang ikut-ikutan berkerumun, menjajakan
minuman. Di antara penonton, ada saja yang menggelar pertunjukkan sendiri,
seperti perlombaan catur atau lomba mendirikan botol dengan tali.
Lomba catur di antara penonton dangdut. |
Yang unik, di salah satu sudut areal pelataran
Monas, ada juga permainan anak-anak a la pasar malam. Ada komidi putar, ada
ferris wheel kecil (itu apa bahasa Indonesianya, yah?), dan ada juga permainan
sejenis Kora-Kora Dufan (ukuran kecil juga).
Pesta rakyat kurang lengkap tanpa permainan khas pasar malam. |
Mungkin kalau siang hari pesta rakyat ini lebih
meriah. Tapi, membayangkan keadaan yang penuh sesak dan padat, sepertinya
berkunjung di malam ini saja cukup. Saya pulang lewat Stasiun Gambir, yang
menurut saya sudah semakin rapi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Selamat
malam!
0 Komentar:
Posting Komentar