Hari
2
23
Desember 2013
Sentosa
Island
Jam
7 pagi bangun ... dan belum ada sarapan! Namanya juga hostel, makanan baru
muncul jam 8 dan langsung rebutan dengan para penghuni lain yang sudah bangun.
Jadi, pagi-pagi saya nongkrong dulu di teras lantai 5 sambil foto-foto, terus
langsung turun buat mandi dan siap berangkat. Beli roti untuk makan pagi di
Seven Eleven seberang jalan, sekaligus untuk bekal kalau lapar di tengah jalan.
Sentosa Boardwalk |
Jam
setengah sepuluh saya tiba di HarbourFront MRT Station, VivoCity. Rencananya
saya memang hendak ke Sentosa Island jalan kaki, jadi saya tidak naik menuju
Sentosa Express, melainkan langsung turun dan keluar gedung menuju Sentosa
Boardwalk. Masuk Sentosa Island cukup bayar SGD 1, itupun bisa pakai EZ-Link.
Begitu masuk, tanpa tengok kiri kanan, saya langsung menuju ke Universal
Studios Singapore (USS). Antrean di loket sudah seperti ular. Untung sudah beli
tiket online, jadi tinggal berbaris manis di pintu masuk.
Gerbang masuk Universal Studio Singapore |
Walau
masih pagi, karena sudah musim liburan, USS sudah penuh pengunjung. Untuk
mengefisienkan waktu, saya memilih untuk langsung antre memasuki wahana-wahana
yang ada. Karena antreannya panjang di mana-mana, maka saya hanya bisa memasuki
enam wahana yaitu: Lights, Camera, Action! Hosted by Steven Spielberg,
Transformers The Ride, Shrek 4-D Adventure, WaterWorld, Revenge of the Mummy,
dan Madagascar: A Crate Adventure. Sebetulnya pengin naik Jurassic Park Rapid
Adventure, tapi karena masa antrenya 100 menit (!), nggak jadi deh. Oh ya,
untuk naik ke Revenge of the Mummy dan Jurassic Park Rapid Adventure, kita
harus menitipkan tas di loker. Sewa loker gratis untuk beberapa waktu (kalau
nggak salah 60 menit), setelah itu bayar. Jadi harus memperhitungkan dengan
baik kalau mau gratisan.
Atraksi di pinggir jalan dimana pengunjung bisa berfoto dengan "aktor" film. |
Menurut
internet, harga makanan yang paling masuk akal (mengenyangkan dan harganya
paling mendingan) adalah makanan di Discovery Food Court. Waktu saya ke sana,
mereka hanya menjual dua macam paket, paket nasi dan ayam dan paket mie dan
ayam. Harga paket semua sama, SGD 11.50 termasuk dessert berupa jelly dan sayur
tauge. Kalau mau yang lebih murah tapi tidak terlalu kenyang, ada hotdog di
Fossil Fuels yang harganya SGD 9.
Jam
5 lebih saya keluar dari USS, untuk berputar-putar di Sentosa Island sebelum masuk
ke SEA Aquarium. Melewati area Imbiah Lookout, melihat (dari luar) Tiger Sky
Tower, terus jalan ke Merlion Plaza dimana ada konser gratis di dekat kolam.
Terus saya melewati Sentosa Merlion, patung Merlion setinggi 37 meter, dan tiba
di beach station dan area Song of the Sea. Saya langsung berbelok dan berjalan
ke Palawan Beach.
Patung Merlion di Sentosa Island. |
Palawan
Beach adalah pantai buatan yang asri. Pasirnya putih dan ada pulau kecil yang
hijau agak ke tengah laut, dengan jembatan gantung yang menghubungkannya dengan
pantai. Di sini banyak penduduk lokal yang duduk-duduk, bersantai, merendam
kaki, atau main bola pantai. Jalannya lumayan jauh sih, tapi nggak rugi. Kalau
cuma mau jalan-jalan di Pulau Sentosa secara gratis, tempat ini tidak boleh
dilewatkan. Selain Palawan Beach, ada pantai lain yang perlu didatangi
(sayangnya saya tidak sempat) yaitu Tanjong Beach dan Siloso Beach.
Palawan Beach |
Berhubung
sudah jam setengah tujuh, saya buru-buru kembali ke daerah Sentosa Resort untuk
menuju SEA Aquarium. Untung ada bus gratisan di sepanjang pantai, jadi saya
bisa menghemat waktu dan tenaga. Untuk hari-hari tertentu, SEA Aquarium buka
sampai jam 9 malam. Tapi untuk hari-hari normal, bukanya hanya sampai jam 7
malam. Jadi, kalau memang mau jalan-jalan di Sentosa Island, sebaiknya sudah
browsing dulu infonya.
SEA
Aquarium terletak di bawah Maritime Experiential Museum. Jadi, sebelum masuk
kita memang harus melewati museum yang menggambarkan sejarah maritim dan
perdagangan Singapura ini. Menarik juga menyaksikan bagaimana saudagar-saudagar
jaman dulu menyeberangi lautan untuk berdagang.
Aquarium raksasa di SEA Aquarium |
SEA
Aquarium memiliki koleksi ikan yang banyak, dan dibagi berdasarkan area
asalnya. Ada bagian ikan-ikan dari Laut India, Teluk Persia, Laut Merah, dan
lain-lain. Yang paling menyenangkan dari SEA Aquarium ini adalah aquarium
raksasa yang di depannya terdapat tempat berundah yang bisa dipakai untuk
duduk-duduk. Sebenarnya dalam satu jam, saya sudah selesai memutari seluruh
bagian dari SEA Aquarium, tapi berhubung masih ingin bersantai menikmati ikan
berenang-renang di aquarium raksasa, maka saya kembali ke depan aquarium
raksasa dan duduk-duduk bengong sampai satu jam. Sekitar jam 9 kurang 15 menit
saya diinformasikan oleh petugas dengan baik-baik kalau sebentar lagi tutup,
jadi saya pun keluar.
Crane Dance |
Tepat
sampai ke luar gedung, jam 9 malam. Itu adalah waktu untuk Crane Dance.
Pertunjukan “tarian robot” berbentuk burung bangau dengan lampu-lampu ini
terletak di selat antara Sentosa Island dan Singapore mainland, jadi dari Vivo
City juga bisa terlihat walau jauh. Dari depan gedung Maritime Experiential
Museum, pertunjukan itu juga dapat dilihat, jadi tidak banyak yang terlewatkan
oleh saya. Pertunjukan yang menarik. Selesai pertunjukan, saya langsung lari ke
Festive Walk untuk menonton pertunjukan Lake of Dreams jam 21:30. Ini adalah
pertunjukan pancuran air dan lampu, dengan tambahan api yang menjalar di atas
kolam saat menggambarkan elemen api yang membentuk energi mimpi.
Lake of Dreams |
Selesai
pertunjukan, saya masih jalan-jalan di sekitar Festive Walk, terus baru naik
Sentosa Express ke Vivo City. Sentosa Express, kalau ke arah Sentosa Island
bayar SGD 4, tapi kalau untuk keluar pulau, gratis. Saya langsung pergi ke
HarbourFront MRT Station (dengan nyasar-nyasar karena petunjuknya kurang
jelas), dan kembali ke Bugis. Saya mampir sebentar ke Kampong Glam Cafe untuk
makan malam seharga SGD 2.5. Jam 23:30 saya tiba di hostel dan langsung tidur.
(...bersambung...)
0 Komentar:
Posting Komentar